Jumat, 31 Desember 2010

Persebaya Dukung Aremania-Bonekmania Berdamai


Jumat, 31 Desember 2010, 07:05 WIB




REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA — Manajer Persebaya versi Liga Primer Indonesia (LPI), Saleh Ismail Mukadar menyambut baik gagasan Ketua Umum Persema Malang, Peni Suparto, yang ingin mengadakan rekonsiliasi antara Aremania dan Bonekmania. Peni melakukan itu setelah Persema mengikuti jejak Persebaya untuk bergabung dalam kompetisi LPI yang digulirkan pengusaha nasional Arifin Panigoro.

Karena kedua klub tersebut bakal bertemu dalam kompetisi LPI, Bonekmania dan Aremania dipastikan akan saling berhadapan. Peni yang menyadari hal itu berpotensi konflik sehingga berupaya meredakannya dengan cara mempertemukan dua dedengkot suporter masing-masing.

“Kami akan sambut tawaran bagus tersebut. Persebaya dan Bonekmania siap merespon kapan pun jika diajak demi kebaikan sepak bola Indonesia,” ujar Saleh.

Rencana normalisasi hubungan Aremania dan Bonekmania, lanjut Saleh, perlu didukung untuk memberi contoh bahwa aksi anarkis suporter Indonesia harus dihentikan. Karena itu, dendam pribadi antarsuporter hendaknya juga wajib diakhiri. “Langkah itu merupakan usulan bagus. Kami berharap tak ada lagi aksi anarkis suporter. (Aremania dan Bonekmania) harus damai,” kata Saleh.
Red: Didi Purwadi
Rep: erik purnama putra

Kamis, 30 Desember 2010

buat kemajuan sepakbola indonesia



sepakbola adalah hiburan semua rakyat indonesia..tapi kini sepakbola sudah di politisasi oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.di saat sepakbola indonesia berjaya..semua pihak pihak politik bertepuk dada seakan akan dialah yang ikut mengharumkan tim sepakbola tersebut.tapi kalo sepakbolanya kalah mana adayang mau maju kedepan untuk mengakui kekalahannya secara gentle,pastilah mereka mencari kambing hitam untuk disalahkan

sepakbola indonesia kita telah lama di dzolimi oleh kebusukan kebusukan politik dan uang..tidak ada yang bisa dibanggakan dari sepakbola indonesia..sejak dari dulu timnas indonesia tidak memberikan bukti real yang bisa membaggakan rakyat indonesia..percuma saja PSSI mempunyai program program latihan dan kerjasama di luar negeri..seperti primavera dan bareti pada jamannnya dulu..tapi apa buktinya ??? nonsen dan omong kosong saja...sehingga PSSI mengambil langkah yang sangat bodoh ambil jalan cepat dan menaturalisasi pemain pemain keturunan indonesia..sebenarnya pemain asli pribumi sangatlah banyak yang berbakat,tapi pssi sangat menutup matanya sehingga ada pemain asli indonesia di naturalisasi oleh negara lain.

setelah pssi di ketuai oleh mantan narapidana kasus korupsi..sepakbola sangat amburadul dan carut marut..banyak kejanggalan..adanya pengaturan skor dan pengurus pssi juga duduk di kursi kepengurusan club  yang seharusnya anggota pengurus pssi tidak boleh menjabat atau menjadi pengurus disalah satu club manapun..sangatlah banyak dosa dosa pssi kepada sepakbola indonesia kita..percuma saja kalo pssi mengganti ketuanya (nurdin khalid) tapi perangkat2 pengurusnya tetap orang2 itu saja..kalo pingin sepakbola indonesia ini benar benar berjalan dan bersih dari praktek haram,maka semua jajaran kepungurusan harus semua di ganti dan di mulai dari nol lagi.

pssi sebenarnya sangatlah malu ketika adanya liga tandingan non pssi yang di gawangi oleh pihak yang sangat prihatin dengan sepakbola indonesia..maka mereka membentuk liga primer indonesia (LPI) tapi apa yang terjadi ketika LPI di bentuk PSSI seperti kebakaran jenggot..segala cara di upayakan dan dihalalkan muali dari ancaman pemecatan dan juga ancaman deportasi kepada orang yang mengikuti liga primer indonesia (LPI).

inikah sepakbola indonesia yang penuh kebohongan dan kemunafikan..?? yang menjadi korban adalah warga indonesia dan suporter yang mendukung tim kesayangannya..seharusnya pssi sangatlah malu pada seluruh dunia yang kemarin dari delegasi BONEK mengirim surat protes ke FIFA atas ketidakadilan sepakbola indonesia dan bobroknya ketua PSSI (NURDIN KHALID)

semoga saja kedepannya sepakbola indonesia menjadi lebih baik dan di ketuai oleh orang orang yang sangat peduli akan kemajuan sepakbola indonesia dan memberikan prestasi yang bisa di banggakan oleh masyarakat indonesia.

jayalah sepakbola indonesia kuyakin suatu saat perubahan akan bisa terjadi.

mohon maaf apabila ada kata kata yang salah

penulis : tuan muda roni

Jika Tak Mau Berbenah, Nurdin Harus Mundur


 Kamis, 30 Desember 2010 | 16:25 WIB
Spanduk yang bertuliskan Turunkan Nurdin Halid saat pertandingan final Piala AFF Suzuki Cup 2010. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua PSSI Jawa Tengah Sukawi Sutarip menilai, desakan pelengseran Ketua Umum PSSI Nurdin Halid bukan tujuan utama. Yang terpenting adalah pengurus pusat PSSI harus bersedia berbenah diri memperbaiki kinerja, menerima masukan dari masyarakat.

"Tuntutan mundur bukan semata-mata karena timnas Gagal juara di AFF, tapi kinerja PSSI selama ini yang tidak bagus," ujar Sukawi kepada Tempo, Kamis (30/12).

Jika tidak ada komitmen dari pengurus PSSI untuk melakukan perubahan pada sisa waktu kepengerusan, maka mereka harus mundur. "Mekanismenya melalui Musyawarah Nasional luar biasa yang diajukan oleh klub dan pengurus PSSI daerah," tukas mantan Wali Kota Semarang ini.

Beberapa hal krusial yang harus dibenahi PSSI, kata Sukawi adalah pembinaan sepak bola di daerah, mulai jenjang anak-anak, remaja, hingga profesional. "Selama ini pembinaan dan pencarian bibit dari bawah tak pernah dilakukan". Tak kalah pentingnya adalah pembinaan wasit dan pengelolaan liga yang profesional.
Sukawi yang juga mantan ketua umum PSIS Semarang ini mempertanyakan gengsi juara liga jika prosesnya penuh keculasan, seperti wasit yang tidak independen, skor yang bisa diatur dan sebagainya. "Kalau menang dengan cara culas, apa yang dibanggakan?".

Sukawi juga mengkritik tingginya biaya penyelenggaraan liga super. Tingginya mengikuti Liga Super memaksa klub untuk menyusu pada APBD, sementara hasil liga hanya dinikmati pengurus pusat PSSI. Alangkah lebih baik, lanjutnya, biaya liga dipermurah, dan anggaran yang ada untuk pembinaan pemain dari bawah.


SOHIRIN

daftar dosa dosa nurdin khalid dan pssi


- Ketua Umum PSSI yang seorang narapidana
- Menentang statuta FIFA pasal 33 yang berisi larangan untuk menjadi anggota organisasi sepak bola bagi orang yang pernah terjerat kasus kriminalitas.
- Menentang peringatan Presiden FIFA , Sepp Blatter, untuk segera mengganti Nurdin Halid.
- Bendahara PSSI terlibat kasus pembunuhan istrinya sendiri.
- Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, yang tidak tergantikan (dari jaman batu sampai komputer).
- Pengola PSSI daerah yang teguh membela Nurdin Halid demi mengincar uang korupsi.
- Praktis selama 7 tahun kepemimpinan Nurdin, tidak ada satu pun prestasi yang diukir oleh timnas.
- Pertama kali gagal lolos ke putaran final Piala Asia 2011
sejak tahun 1996.
- Timnas U-21 dikalahkan oleh Laos (tim terlemah di Asia Tenggara).
- Indonesia dicoret dari bidding tuan rumah PD 2022 (wajar, berhubung minim lapangan bola dengan kualitas pas-pasan).
- Regenerasi timnas sangat lambat.
- Prestasi timnas terus merosot.
- Peringkat timnas yang merosot tajam (terendah di Asia Tenggara setelah Laos).
- 10 besar top skorer di ISL adalah pemain asing.
- Kerusuhan hampir di setiap pertandingan yang tidak terkendali.
- Fairplay yang sangat rendah.
- Mentah2 menolak berbagai kebijakan FIFA.
- Kualitas berbagai fasilitas sepak bola yang sangat rendah (lapangan bola dsb.)
- Pencarian bakat dan bibit muda yang sangat minim.
- Maraknya pengaturan skor.
- Mafia wasit yang merajarela.
- Maraknya korupsi di badan PSSI.
- Permintaan untuk ikut serta dalam cabang sepak bola di Youth Olympic Games, di Singapura, ditolak, karena dianggap gagal membina bibit usia dini
Berikut yang tercatat :
1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.
2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema, Persijap dan Petrokimia Putra, PSPS, Pelita Jaya, dan Deltras.
3. Terindikasi terjadinya jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik (2003), Persebaya (2004), Persipura (2006), Persik (2006), Sriwijaya FC (2007), Persipura (2008/2009).
4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni ntahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdin Halid di balik jeruji penjara).
5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.
7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.
8. Tak punya kekuatan untuk melobi Polisi sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.

Rilis Jadwal LPI Diundur



 
Kamis, 30 Desember 2010 16:24:03 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Sesuai dengan janjinya, pekan ini pengelenggara seharusnya sudah mengumumkan jadwal kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Sayang rencana itu nampaknya molor. Pihak penyelengara LPI berargumen kemoloran jadwal dikarenakan ada penyesuaian dengan scadule Superliga dan Divisi Utama.

LPI sendiri bakal start 8 Januari mendatang. Tapi hingga saat ini, jadwal belum jelas jadwal kompetisinya. Terkait hal ini, pihak LPI menyebutkan, saat ini jadwal kompetisi masih dalam proses finishing. Mereka berjanji sebelum kompetisi digelar, jadwal akan dirilis.

"Sebenarnya sudah jadi. Tapi kita perlu merevisi karena harus ada penyesuaian stadion," ucap sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak diwartakan.

Kepada beritajatim.com, Kamis (30/12/2010) dia memaparkan, beberapa klub memang menggunakan stadion yang sama dengan klub Superliga atau Divisi Utama. Oleh karenanya, pihaknya harus menyesuaikan jadwal penggunaan stadion. "Dengan kata lain kita memang menyesuaikan jadwal Superliga. Jangan sampai berbenturan," imbuhnya.

Sebelumnya, pengunduran pengumuman jadwal ini sempat menimbulkan nada miring dari berbagai pihak. Bahkan, ada pula yang pesimis LPI bakal tetap digelar, 8 Januari di Solo. "Oh tetap jalan sesuai jadwal kok. Tenang saja," tegasnya. [sya/but]

Laskar Ken Arok Siap Damaikan Aremania dan Bonek


Kamis, 30 Desember 2010 11:24:00 WIB
Reporter : Yatimul Ainun

Malang (beritajatim.com) – Aremania dan Bonekmania, sejak beberapa tahun lalu, memang dikenal tak lagi ‘romantis’. Hal itu harus ada tokoh berpengaruh yang mampu mendamaikan kedua suporter itu. Ketum Persema Peni Suparto, mengaku siap mendamaikan antara Aremania dan Bonekmania.

Kepada beritajatim.com, politikus PDI Perjuangan yang juga Walikota Malang itu mengaku siap mendamaikan kedua suporter yakni Aremania dan Bonekmania. “Saya siap mendamaikan Aremania dan Bonek,” akunya tegas, Kamis (31/12/2010) pagi.

Inep, begitu ia akrab disapa, walaupun dirinya sebagai Ketua Umum  klub berjuluk Laskar Ken Arok itu, ia juga Aremania Sejati. “Saya juga Aremania sejati. Karena saya warga Malang,” akunya.

Bagaimana cara mendamaikan Aremania dengan Bonek itu? Inep mengatakan, sementar lagi kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) akan segera digelar. Dan sudah barang tentu kompetisi tersebut akan berlaga di Malang. “Karena Persema sudah bergabung ke LPI,” katanya.

Dengan mementum tersebut, pada saat laga LPI, kalau nantinya klub kesayangan Bonekmania yakni Persebaya, akan  berlaga  dengan Persema, para Bonek akan mendatangi Malang. “Saat itulah, saya siap mendamaikan dan mengamankan Bonek datang ke Malang. Dan Aremania tak akan mengganggunya,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya mengaku akan terus melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak untuk mendamaikan kedua suporter tersebut. “Baik melakukan kordinasi dan komunikasi dengan banyak tokoh, juga akan melakukan komunikasi dengan tokoh Aremania,” tegasnya.

Yang jelas kata Inep, pihaknya siap mengamankan kalau bonek datang ke Malang mendukung tim kesayangannya berlaga. “Aremania itu cinta damai. Tak akan membuat anarkis. Begitu juga bonek, harus ada tokoh mendamai, bagaimana Bonek juga berdamai dengan Aremania,” pintanya.

Hal itu kata Inep, untuk perbaikan persepakbolaan nasional. “Kalau para suporter berpelukan, damai antar suporter, pasti indah sepakbola di Indoensia ini. Kalau soal dukung mendukung itu hal wajar. Tapi anarkis jangan,” harapnya.

Selain itu, Inep juga menyayangkan, terkait digantinya nama Arema Malang kepada Arema Indoensia. “Saya lebih setuju nama Arema tetap Arema Malang, bukan Arema Indonesia. Karena kalau pakai Arema Indonesia, yang diuntungkan orang luar Malang, bukan orang Malang sendiri yang punya Arema,” katanya.

Kalau Arema tetap memakai Arema Malang tegas Inep, pihaknya siap membantunya. “Karena saya juga Aremania. Kasihan yang mendirikan Areman Malang. Dia yang berjasa atas berdirinya Arema,” katanya.

Tidak hanya itu, Inep juga menyayangkan, adanya pengurus PSSI yang masuk di salah satu klub peserta ISL yakni Arema. Dia adalah Direktur Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam Tabussala yang menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema.

“Kok bisa terjadi demikian? Seharusnya PSSI yang mengemong semua klub, malah masuk ke dalam salah satu klub peserta ISL, ini ada kepentingan apa? Marik jangan ada diskriminasi antar klub,” katanya semabri masuk ke mobil dinasnya.[ain/ted]

Akses http://m.beritajatim.com dimana saja melalui ponsel, Blackberry atau iPhone Anda.

NURDIN TOLAK MUNDUR


JAKARTA l SURYA Online- Desakan mundur kepada ketua umum PSSI Nurdin Halid terus mengemuka di Piala AFF 2010. Nurdin menegaskan dirinya tak akan mundur karena menghargai demokrasi dan tatanan PSSI.
Teriakan “Nurdin Turun” , atau spanduk yang meminta pria berjuluk “Sang Puang” itu untuk meletakkan jabatan hampir selalu terlihat dan terdengar selama Indonesia berlaga di Piala AFF tahun ini.
Kini PSSI di bawah kepengurusan Nurdin Halid kembali gagal mempersembahkan gelar juara kepada tim Merah Putih, usai Firman Utina dkk. takluk dari Malaysia dengan agregat 2-4.
Nurdin sendiri mengatakan dirinya tidak akan menuruti desakan mundur tersebut. “Di dunia ini, mana ada ketua umum disuruh mundur ketika timnya menang?” tegas Nurdin kepada wartawan.
Ketua umum PSSI itu merujuk pada kemenangan 2-1 yang diraih Indonesia atas Malaysia dalam laga malam ini di SUGBK. Namun sayang kemenangan itu jadi tak berarti karena tim Merah Putih kalah agregat.
Dari pantauan detiksport, Nurdin sempat diteriaki suporter saat berada di mixed zone. Keadaan menjadi kondusif setelah aparat keamanan turun tangan.
“Saya tidak akan mundur karena tekanan. Saya tidak akan mundur karena menghargai demokrasi dan tatanan PSSI. Jika kita gagal juara, itu very very unlucky,” tuntasnya. dtc

Ratusan Bonek Aksi, Gambar Nurdin Diseret Keliling Kota



 
Rabu, 29 Desember 2010 23:30:41 WIB Reporter : Fakhrurrozi

Surabaya (beritajatim.com) – Kegagalan Timnas Garuda menjuarai Piala AFF membuat elemen suporter seluruh Indonesia kecewa berat. Salah satunya Bonekmania, pendukung fanatik Persebaya Surabaya.

Begitu wasit meniup peluit tanda pertandingan Indonesia versus Malaysia berakhir, ratusan Bonek langsung turun ke jalan dengan mengendarai motor. Ratusan Bonek ini bergerak dari Mess Persebaya di Jalan Karanggayam.

Selanjutnya ratusan Bonek ini berkonvoi dengan meneriakkan Nurdin Turun. Tak hanya itu, Bonek juga meneriakkan lagu khas Persebaya. “Turunkan Nurdin..Turunkan Nurdin Sekarang Juga.  Bonek...Bonek Persebaya..Nurdin Turun".

Dalam aksinya, ratusan Bonek yang memakai kaos serba hijau ini membawa poster bergambar Nurdin Halid, ketua PSSI dan bertuliskan Turunkan Nurdin. Bonek ini menyeret poster bergambar Nurdin keliling kota Surabaya dan melindasnya dengan roda motor.

Aksi Bonek ini berhenti tepat di depan Gedung Negara Grahadi atau tepatnya di bawah patung Gubernur Suryo. Di bawah patung ini, ratusan Bonek berkumpul dan terus bernyanyi turunkan Nurdin.

“Kita para Bonekmania se Jawa Timur menyatakan bahwa kegagalan Timnas ini disebabkan Nurdin Halid yang telah telah mempolitisasi dan mengekspoitasi Timnas,” ujar Saputro, koordinator lapangan Bonek saat ditemui di sela-sela aksi.

Selain itu, lanjut Saputro, kegagalan Timnas ini menunjukkan PSSI dalam hal ini Nurdin Halid gagal menjalankan roda kompetisi dengan benar. “Kegagalan ini menunjukkan bahwa PSSI dan Nurdin Halid gagal menjalankan kompetisi dengan benar,” kata pemuda yang biasa disapa Pokemon ini.

Karena itulah, tambah Pokemon, tak ada alasan bagi Nurdin Halid untuk tidak turun dari jabatannya. “Besok juga Nurdin Halid harus turun dari jabatannya. Titik,” tegas Pokemon yang disambut teriakan Nurdin Turun.

Di akhir aksi, ratusan Bonek ini membakar poster bergambar Nurdin Halid. Usai membakar poster Nurdin Halid, ratusan Bonek ini membubarkan diri dan kembali ke Mess Persebaya Jalan Karanggayam Surabaya. [roz/but]

Rabu, 29 Desember 2010

LPI Optimis Bergulir Bakal Sesuai Rencana



Bola.net - Meski diragukan banyak pihak, konsorsium Liga Primer Indonesia tetap bergeming. Mereka tetap optimis bakal bisa mulai menggulirkan LPI sesuai waktu yang telah mereka jadwalkan, 8 Januari 2011 mendatang.Dalam sebuah pembicaraan dengan bola.net, salah seorang inisiator LPI, Yon Moeis menyatakan bahwa sejauh ini mereka tetap berpegang pada jadwal yang telah ditentukan. Mereka memastikan diri tidak ada perubahan rencana.
"Tidak ada perubahan rencana sejauh ini. 8 Januari mendatang, kita akan kick-off pertama di Solo," ungkap CEO Batavia Union ini, melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut, Yon mengaku optimis bahwa tidak akan ada masalah dengan pihak keamanan terkait perijinan laga tersebut. Menurutnya, laga ini pasti akan diijinkan oleh pihak keamanan.
Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa jalannya kompetisi LPI bakal terhambat. Selain PSSI yang tidak rela adanya kompetisi lain selain Superliga, pihak kepolisian dikabarkan juga bakal sulit mengeluarkan izin laga LPI.
"Saya rasa tidak ada yang seperti itu. Saya tetap yakin, mereka bakal membantu kami," pungkasnya. (bola/den)

Nurdin Ramai Kecaman


 Bolapedia - Ulah PSSI yang, bagi sebagian orang, mempolitisasi prestasi Timnas Indonesia, berbuntut panjang. Sejumlah tokoh dan politikus ramai-ramai angkat bicara dan mengecam Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.

Seperti dilansir Tempo Interaktif, ulah Nurdin yang mengajak Timnas PSSI sowan ke Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dianggap sejumlah tokoh tersebut sebagai penyebab kekalahan para penggawa Garuda merah Putih di leg pertama partai final Piala AFF, Minggu (26/12) lalu. Karena itulah, mereka mengecam, Nurdin.

"Biarkan tim nasional Indonesia mempersiapkan diri dan bermain sebaik mungkin, tidak perlu dibebani dengan sejumlah agenda, dan tidak perlu diiming-imingi janji-janji," kata Ketua MPR, Taufik Kiemas.

Senada, salah seorang tokoh olahraga nasional, IGK Manila beranggapan bahwa salah satu penyebab kekalahan Indonesia adalah faktor nonteknis. Menurutnya, para pemain dibebani banyak agenda di luar latihan. Tindakan ini, menurut Manila, merusak konsentrasi pemain. Aroma politik pun amat kental dalam dua acara itu. "Jangan ulangi kesalahan, kecuali keledai," ujarnya sembari menambahkan, karier Nurdin di PSSI bergantung pada hasil final kedua Indonesia versus Malaysia, 29 Desember besok.

Kecaman pada Nurdin Halid bukan hanya datang dari kalangan politisi maupun kalangan tokoh olahraga. Masyarakat umum banyak yang sudah muak dengan ulah Nurdin. Bahkan, banyak juga yang mendesak agar pria asal Makassar itu mengundurkan diri. Bahkan, di jejaring sosial Facebook, sudah ada beberapa grup yang mengampanyekan tuntutan agar Nurdin lengser.

Sementara itu, menanggapi tuntutan sebagian orang agar Nurdin Halid lengser dari singgasananya, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menolak menanggapi. "Saya enggak mau mengomentari," ujarnya setelah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

FINAL AFF 2010 : Joko Bodo Prediksi Bakal Rusuh


JAKARTA – Paranormal Ki Joko Bodo memprediksikan akan terjadi kerusuhan pada final leg kedua piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Malaysia yang akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (29/12/2010). Namun, dia tak merinci kerusahan yang dimaksud.
“Saya melihat pada pertandingan besok sangat kental dan kuat akan terjadinya kerusuhan.
– Ki Joko Bodo
“Saya melihat pada pertandingan besok sangat kental dan kuat akan terjadinya kerusuhan,” jelas Ki Joko Bodo ketika dihubungi Tribunnews melalui selulernya, Selasa (28/12/2010).
Joko Bodo juga mengatakan bahwa pada pertandingan besok merupakan sesuatu yang sangat berat dan tantangan yang harus di lalui oleh Timnas Indonesia untuk bisa meraih Piala AFF 2010.
Pasalnya, jika Timnas Indonesia nantinya bisa memenangkan pertandingan dengan Malaysia, itu pun tidak akan mampu membawa Timnas bisa meraih gelar juara.
“Buat pertandingan besok, saya melihat Indonesia akan unggul satu gol saja dari lawannya, sehingga akan sangat sulit untuk bisa meraih gelar juara,” jelasnya.
Namun demikian dirinya akan tetap berdoa supaya Timnas Indonesia bisa tembus dan berhasil mencapai 4 gol lebih untuk bisa melangkah mendapatkan gelar juara.
“Mari kita sama-sama berdoa saja, supaya bisa berhasil dan tembus di atas 4 gol. Namun perlu juga diwaspadai akan terjadi aksi saling jegal-jegalan selama pertandingan maupun di luar pertandingan,” jelas Ki Joko Bodo yang juga mengatakan bahwa aksi laser tidak akan terjadi di SUGBK nanti. (*)
[kompas]

gurita gudel pilih indonesia menjadi pemenang

detiksport.com
GB
Gudel menempel di tabung bendera selama 10 detik sambil mengambil kepiting di bagian bawah akuarium Sea World, Ancol, Jakarta Pusat, Selasa (28/12/2010). Kepiting yang berada di tabung Malaysia tidak dimakan.

Persebaya LPI Datangkan Striker Korsel


Diharapkan pemain ini mampu menjawab kebuntuan barisan depan Persebaya.

Laporan Fahri Rayyana dari Surabaya

29 Des 2010 08:19:00


 

Terkait

Tim

Satu persatu, legiun asing Persebaya Liga Primer Indonesia (LPI) berdatangan. Setelah kedatangan center back asal Brasil, Otivia Dutra, kali ini tim besutan Aji Santoso kedatangan striker Korea Selatan (Korsel), Choi Jae Young.

Pemain dengan tinggi 192 cm ini tercatat pernah membela klub K-League, Jeju United antara 2005-2007. Terakhir, bomber yang memiliki tendangan kidal ini bermain di Kookmin Bank FC, salah satu tim setingkat Divisi Utama di Korsel.

"Dari rekaman dan referensi yang saya terima, pemain ini miliki kecepatan dan naluri gol tinggi," terang CEO PT Pengelola Persebaya, Llano Mahardhika.

Kendati begitu, mantan direktur legal PT Liga Indonesia ini tak buru buru mengikat kontrak sang pemain. Choi mesti mengikuti seleksi bersama Andik Vermansyah dkk.

"Pelatih ingin lihat dulu kemampuan teknik nya di lapangan," ujarnya.

Pelatih Aji Santoso mengaku gembira dengan kedatangan pemain Korsel tersebut. Meski belum tentu dikontrak, setidaknya kehadiran sang pemain menunjukkan keseriusan manajemen berburu striker jempolan.

"Kebutuhan akan striker sangat mendesak. Dari tim LPI lainnya, saya rasa kita yang paling lambat," tambahnya.

Sementara itu, rencana uji coba kontra Persibo Bojonegoro  Kamis (30/12) terancam batal. Pasalnya, ijin dari pihak keamanan setempat belum turun karena kepolisian masih berkonsentrasi pada pengamanan Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya, alasan yang sama diutarakan kepolisian Surabaya saat tak mengeluarkan ijin.

"Sebetulnya kita berharap bisa dapatkan ijin. Ini penting untuk panaskan tim sebelum tampil di kompetisi," tukas Aji Santoso. (gk-31)

Aji Santoso Minta 3 Pemain Baru



 
Rabu, 29 Desember 2010 07:55:59 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Lini depan selama ini menjadi problem utama Persebaya proyeksi Liga Primer Indonesia (LPI). Tak heran hingga saat ini PT Pengelola Persebaya masih berburu striker handal. Tapi kebutuhan Persebaya ternyata tak hanya posisi striker, menurut pelatih AJi Santoso, ada dua pos yang membutuhkan pemain baru.

Aji mengatakan, selain membutuhkan sosok striker yang haus gol, ia juga mengidamkan dua pemain yang beroperasi di sektor gelandang serta stopper. Karena kompetisi LPI semakin mepet, yakni 8 Januari mendatang, Aji mendesak agar pengurus segera merealisasi keinginannya itu.

"Waktu semakin mepet. Sekarang kita dikejar waktu. Karena kompetisi akan dimulai awal Januari, persiapan kami hanya tinggal beberapa hari saja," ucap Aji.

Sementara itu Aji menyambut positif kedatangan striker asing asal Korea Selatan (Korsel), Choi Jae-Young. Bahkan, ia berencana membawa Choi ke Bojonegoro untuk uji coba lawan Persibo. Sayang rencana memainkan eks pnggawa Goyang Kookmin Bank FC dan Daejeon Hydro & Nuclear Power FC batal karena pihak kepolisian tidak memberikan izin keamanan. [sya/but]

tolak diskriminasi sekarang juga



perlu ketahui bahwa persebaya 1927 sekarang  sudah di diskriminasi oleh orang2 yang tidak suka dengan persebaya 1927, ketika persebaya 1927 beruji coba dengan indo holland kemarin persebaya 1927 sulit mendapatkan izin pertandingan..dengan alasan ada dualisme persebaya di surabaya..maka polda memberikan aternatife untuk mengganti nama ketika ujicoba kemarin biar mendapat izin, maka pihak manajemen persebaya 1927 menuruti permintaan polda tersebut dan dengan terpaksa mengganti nama dengan surabaya fc.

tapi ketika persebaya yang di manajeri oleh wisnu wardana (persebaya DU) menggelar laga pertandingan di stadion gelora 10 november..kenapa izin selalu mudah di dapat ?? dari situ sudah di ketahui bahwa ada pihak pihak yang mau menyingkirkan persebaya 1927 dari surabaya.

kita tidak perlu menduga2 siapa pihak2 yang menginkan persebaya 1927 yang benar2 sah menurut hukum dan mempunyai akta resmi selalu di persulit ketika mengadakan pertandingan di kota surabaya.

dari itu kita haruslah bergerak dan membela persebaya 1927, karena kita adalah suporter persebaya 1927 yang sangatlah loyal. bila anda mengaku BONEK mari kita bersama2 dan bersatu membela persebaya 1927

untuk itu nanti sore ALIANSI BONEK MELAWAN mengadakan pengumpulan tolak diskriminasi perizinan..bila anda peduli datang dulur di Aksi pengumpulan Tanda Tangan dilakukan pada
hari Rabu,
tanggal.29-12-2010
jam.16.00

SALAM 1 NYALI...!!!

nb : jangan hanya koar-koar di dunia maya tunjukan eksistensi perlawanan anda di dunia nyata

mari kita bersatu demi keadilan..lawan diskriminasi..tunjukan satu nyali wani anda...!!!!

Selasa, 28 Desember 2010

Persebaya Belum Tahu Pertandingan Batal



Selasa, 28 Desember 2010 21:16:46 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Meski sudah dipastikan tidak mendapat izin keamanan dari kepolisan, pihak Persebaya proyeksi Liga Primer Indonesia mengaku belum mengetahui tentang pembatalan pertandingan uji coba lawan Persibo, Kamis (30/12/2010) besok lusa.

"Kita belum mendapat konfirmasi dari Persibo," tulis CEO PT Pengelola Persebaya, Llano Mahardika dalam layanan pesan singkat (sms) ke beritajatim.com, Selasa (28/12/2010) malam.

Llano mengaku akan mengkroscek hal ini ke manajemen Laskar Angling Dharma, julukan Persibo. Seperti yang diberitakan sebelumnya, kepolisan melalui Kapolres Bojonegoro AKBP Widodo membenarkan jika pihaknya tidak memberikan izin keamanan untuk pertandingan yang rencananya digelar di stadion Letjen H Soedirman.

Menurutnya, ada berbagai alasan yang menjadi pertimbangan, salah satunya adalah permintaan izin keamanan yang sangat mendadak, yakni hanya dua hari sebelum pertandingan.

Ia menilai laga ini memiliki tingkat kerawanan cukup tinggi. Ia juga takut laga ini bakal memunculkan banyak reaksi. Apalagi, sebelumnya pertandingan ini gagal dilaksanakan di Surabaya. Selain itu, alasan lain yang lebih mendasar adalah terbatasnya personil keamanan di pihaknya. Sebab, sekarang ini semua personil sudah diposkan ke beberapa titik untuk operasi lilin yang sifatnya lebih nasional.[sya/ted]

Izin Tidak Keluar, Partai LPI di Bojonegoro Gagal



 
Selasa, 28 Desember 2010 20:52:57 WIB
Reporter : Abdul Qohar

Bojonegoro (beritajatim.com) - Rencana uji coba Persibo Bojonegoro menjamu Persebaya yang ikut Liga Primer Indonesia (LPI) pada 30 Desember lusa, akhirnya gagal dilakukan. Sebab, izin dari kepolisian sampai Selasa (28/12/2010) masih terganjal dan belum keluar. Bahkan, dengan tegas Polres Bojonegoro menolak karena alasan kerawanan.

Kepada beritajatim.com, Kapolres Bojonegoro AKBP Widodo mengatakan, jika izin yang masuk ke pihaknya sangat mendadak, yakni hanya dua hari sebelum pertandingan. Setelah mempelajari permohonan izin itu, akhirnya pihaknya telah memutuskan untuk tidak mengeluarkan izin pertandingan yang rencananya digelar di Stadion Letjen H Soedirman.

"Tingkat kerawanannya cukup tinggi, sehingga kita tidak izinkan," katanya.

Sebab, menurut masukan dari intelejen, saat pertandingan digelar akan banyak memunculkan reaksi. Itu terbukti saat pertandingan di Surabaya juga tidak disetujui."Akhirnya pertandingan di lempar ke Bojonegoro, dan kami jelas mempertimbangkan semuanya itu," terangnya.

Pria yang juga pernah menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Perak itu menerangkan, jika alasan lain yang lebih mendasar adalah terbatasnya personil keamanan di pihaknya.
Sebab, sekarang ini semua personil sudah diposkan ke beberapa titik untuk operasi lilin yang sifatnya lebih nasional.

"Kami tidak ingin mengambil resiko dengan melaksanakan kegiatan lokal seperti sepakbola ini," tambahnya.

Apakah pihaknya mendapatkan kontak dari Polda Jatim ? Widodo membantah. Jika pihaknya mempertimbangkan karena aspek keamanan semata, bukan yang lainnya.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Menejer Persibo Letkol Inf Taufiq Risnendar," lanjutnya.
Menurutnya, tidak mungkin pengamanan sepak bola seperti itu hanya dari TNI saja. Sebab, pihaknya yang bertanggungjawab atas keamanan penyelenggaraan.

"Kalau setelah tahun baru mungkin beda ceritanya, dan kemungkinan kita juga bisa mengizinkan. Semua ini tidak ada masalah," sambungnya.[dul/ted]

BONEK "ANAK NEGERI INI"




Oleh Agung Trilaksono
Hampir setiap orang di Indonesia, mungkin dunia pernah mendengar Julukan Suporter Bola dari Surabaya ini – BONEK (Bhondo Nekat). Beberapa hari belakangan ini fenomena Bonek semakin membuat resah kuping yang mendengarnya. Banyak yang kemudian menjadi Sinis Terhadap Bonek, meskipun tidak sedikit pula yang kemudian prihatin.
Beberapa peristiwa kekacauan yang disebabkan “Bonek mania” antara lain adalah kerusuhan pada pertandingan Copa Dji Sam Soe antara Persebaya Surabaya melawan Arema Malang pada 4 September 2006 di Stadion 10 November, Tambaksari, Surabaya. Selain menghancurkan kaca-kaca di dalam stadion, para pendukung Persebaya ini juga membakar sejumlah mobil yang berada di luar stadion antara lain mobil stasiun televisi milik ANTV, mobil milik Telkom, sebuah mobil milik TNI Angkatan Laut, sebuah ambulans dan sebuah mobil umum. Sementara puluhan mobil lainnya rusak berat. Atas kejadian ini Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman (sebelum banding) dilarang bertanding di Jawa Timur selama setahun kepada Persebaya, kemudian larangan memasuki stadion manapun di seluruh Indonesia kepada para bonek selama tiga tahun.
Sekitar Agustus 2006, bonek dijatuhi sanksi lima kali tidak boleh mendampingi timnya saat pertandingan away menyusul ulah mereka yang memasuki lapangan pertandingan sewaktu Persebaya menghadapi Persis Solo di final divisi satu. Ironisnya, tahun 2005, Persebaya justru rela dihukum terdegradasi ke divisi satu gara-gara mundur di babak 8 besar. Pihak klub beralasan untuk melindungi bonek agar tidak disakiti.
Tanggal 22-23 Januari 2010 kemarin, berita Bonek kembali merebak. Rombongan Bonek berangkat dan pulang menggunakan kereta menjadi atau menelan korban. Beberapa kerusakan terjadi di sepanjang jalan yang dilalui supporter ini. Media mengatakan Bonek berulah dan memakan korban. Dari sudut sebaliknya Bonek mengatakan telah menjadi Korban pelemparan Batu di Solo.
Apapun yang terjadi Korban telah berjatuhan, bukan hanya kerugian Materi tapi juga hilangnya nyawa telah menjadi tumbal. Lebih menakutkan daripada itu semua mental anak bangsa yang mengakar, perlahan-lahan merasuk menjadi sikap kehidupan biasa.
Bayangkan anak balita dengan mudah menirukan lagu-lagu rasis yang memang sering dinyanyikan bukan saja oleh Bonek tapi hampir semua supporter bola di tanah air.
Bagaimanapun Bonek adalah anak-anak bangsa yang mau tidak mau harus kita akui.

Bonek Juga Manusia
Akan terus seperti inikah kondisi Anak Bangsa Ini.
Adakah Solusi yang bisa memecahkan permasalahan ini ??
Siapa lagi yang peduli, kalau bukan kita mulai dari diri kita ini !
Silakan, monggo berapresiasi !

Cak Nun: Bonek Pasti Bisa Ekspresikan Budaya Kreatif!


SURABAYA, KOMPAS.com - Melalui forum “Bang-bang Wetan” yang digelar di pendopo samping Stasiun TVRI Jawa Timur, Senin (1/3/2010) malam, Emha Ainiun Najib mengimbau kepada seluruh suporter Persebaya Surabaya (Bonek) untuk bisa menjadi simbol bagi budaya kreatif Surabaya.
Terlepas dari sanksi dari Komdis PSSI kepada Persebaya, Cak Nun, sapaan akrab budayawan asal Jombang itu, menjelaskan, Bonek adalah sebuah simbol persepakbolaan Surabaya. Tapi, dia juga mempertanyakan kenapa Bonek tidak membawa budaya Surabaya. Menurut Cak Nun, Surabaya mempunyai karakter egaliter, pekerja keras, dan jenaka.
“Marilah kita bersama mendukung Bonek untuk bisa mengekspresikan budaya kreatif Surabaya. Bonek bisa menjadi pembawa paket-paket budaya yang menyenangkan bagi banyak orang. Saya yakin Bonek bisa, karena Bonek mempunyai energi yang tidak dipunyai oleh kelompok yang lain,” jelas Cak Nun.
Pada forum pencerahan yang diprakarsai oleh Cak Nun tersebut juga tampak Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf dan Ketua Kelompok Suporter Persebaya Balgo Mulyono. Bahkan, Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukadar, juga datang ke acara tersebut.
Lewat forum itu, Saleh mengkritisi keputusan Komdis PSSI yang kembali memberikan denda kepada Persebaya terkait ucapan rasis yang dilontarkan suporter fanatiknya saat pertandingan melawan Persib Bandung pertengahan Februari lalu. Persebaya pun didenda Rp 250 juta. Saleh menilai hukuman Komdis tersebut tidak adil.
“Di mana-mana suporter menyanyikan lagu seperti yang dinyanyikan Bonek. Tapi, kita dihukum 250 juta sementara yang lain tidak. Ini menurut saya sungguh tidak adil,” tegas Saleh.
Padahal, menurut Saleh, pengurus Persebaya juga sudah berulang kali mengimbau suporter untuk tidak mengeluarkan nyanyian rasis, agar tidak ada sanksi lagi. (C5-10)

esai sepakbola indonesia tentang perdamaian

Menanti Pelukan Perdamaian Aremania-Bonek
 
Selasa, 28 Desember 2010 09:14:46 WIB
Reporter : Yatimul Ainun

PAGI itu, Minggu (26/12/2010), di sebuah warung kopi, tepat di utara Pabrik Gula Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ada obroral kecil antara pembeli kopi dengan pembeli kopi lainnya. Mereka ngobrol tentang masa depan klub kesayangan Aremania, Arema dan klub kesayangan Ngalamania, Persema.

Maklum, obroral beberapa pembeli kopi di warung kopi pingggir jalan raya Krebet, yang warungnya dikelola bu Tina itu, tersedia koran lokal dan regional Jawa Timur. Sehabis membaca berita olahraga di dua koran tersebut, lalu muncul pertanyaan, "Gimana nasib Arema dan Persema ya?" tanya pria bernama Jalal (53), kepada teman ngopi di sebelahnya yang juga asyik membaca koran itu.

"Kan sudah positif, Persema mundur dari ISL. Itu kata pak Peni. Bahkan yang akan diturunkan di LPI adalah tim senior katanya. Kalau Arema tetap menolak keras gabung ke LPI," jawab pria yang bernama Surahman (45), warga Senggrong Krebet itu, memberi tahu kepada Jalal, di sebelahnya.

"Kenapa Arema kok tidak mau bergabung dengan LPI ya? Padahal kalau mau pasti banyak mendapatkan uang dari LPI. Katanya akan diberi uang sebagai modal awal senilai Rp 5 Miliar. Kok tidak mau. Kan bisa menurunkan pemain U21-nya?" tanya Jalal lagi.

"Saya tidak tahu. Mengapa Arema menolaknya. Padahal manajemen sendiri tak ada uang. Gaji pemain saja sudah berapa bulan belum dibayar. Mungkin tak mau gabung LPI, karena gengsi, dan LPI itu hanya saingan ISL saja. Apalagi LPI itu hanya  diikuti tim yang belum teruji kemampuannya," kata Surahman serius, terlihat layaknya pengamat bola, memberi penjelasan kepada Jalal, yang saat itu memakai kaos warna cokelat liris-liris hitam.

Yang membuat Arema tak mau bergabung LPI cerita Surahman, karena mayoritas Aremania menolaknya. "Mengapa menolak?" celetuk Jalal. "Ya karena selain LPI bukan lahir dari PSSI, juga di LPI itu ada Persebaya. Aremania musuhan dengan Bonek," jawab Surahman sembari menyantap kopi panas yang sudah dipesan di depannya.

"Saya tidak tahu, kenapa Aremania itu benci sekali ke Bonek. Begitu juga bonek. Mengapa benci banget ke Aremania," kata Surahman bernada bertanya dan juga bunging mengapa kebencian antara Aremania dan Bonek itu.

Dari obrolan antara Jalal dan Surahman di warung kopi tersebut, menginginkan penulis alangkah indahnya jika Aremania dan Bonek segera duduk bersama untuk berdamai. Mustahil, antara Aremania dan Bonek itu tak bisa berdamai. Lalu bagaimana caranya?

Melihat berbagai kejadian yang dialami Arema dan Persebaya beberapa tahun lalu, misalnya pada saat penggawa Arema dikecewakan oleh salah satu pemain yang dibesarkan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro misalnya.

Bejo lebih memilih bergabung ke Prsebaya dari pada ke Arema. Padahal, sebelum resmi bergabung dengan Persebaya di Divisi Utama Ligina X, Bejo sudah melakukan proses negosiasi dengan Arema usai habis masa skorsing dari PSSI.

Bahkan, Bejo sudah menerima uang muka dari Arema. Namun, menjelang pendaftaran pemain ke PSSI, Bejo berubah pikiran. Pemain asal Sidoarjo itu membatalkan rencana gabung dengan Arema. Hal itulah membuat penggawa Arema marah. Karena Bejo telah menelikung Arema. Ia telah tanda tangan kontrak dengan Persebaya.

Dengan sikap Bejo itu, pihak Manajemen Arema melayangkan surat protes kepada Persebaya melalui Ketua Harian Persebaya almarhum H Santo. Ketegangan terus berlanjut. Namun ada pemikiran ketegangan tersebut segera berakhir, akhirnya muncul ide bagaimana kedua kubu itu berdamai.

KH Hasyim Muzadi menjadi 'wasit' dalam perselisihan tersebut. Rumah mantan ketua PB NU itu menjadi tempat rekonsilisaisi antara Arema dan Persebaya, pada tanggal 11 November 2003 lalu. Dari kubu Arema hadir ketua Yayasan Arema saat itu, Darjoto Setiawan, Sekum Yayasan Satrija Budi Wibawa, sedangkan di kubu Persebaya hadir seorang diri Wakil Ketua Harian Persebaya H Santo.

"Bagaimana suporter bisa damai kalau pimpinannya gontok-gontokan," kata Kiai Hasyim saat itu, seperti yang dinukil penulis dari sebuh koran lokal di Malang, yang dibelinya dari toko buku bekas di Jl Wilis Kota Malang.

Maklum, pertemuan itu dilakukan di bulan yang tergolong sejuk. Yakni pada bulan Ramadhan. Usai pertemuan itu, kepada para kuli tinta, H Santo mengatakan, "Saya sungguh tak menduga Arema begitu mudah memaafkan kami. Ini mungkin berkah bulan Ramadhan," kata H Santo saat itu.

Dari secuil kisah masa lalu perselisihan Arema dengan Persebaya itu? Mencul pertanyaan, adakah tokoh yang siap mendamaikan Aremania dengan Bonek? Kalau hal ini terus berlanjut, tak mustahil, suporter sepakbola Indonesia akan terus mengalami permusuhan yang berkepanjangan.

Tak sedikit, para pecinta sepakbola yang juga tidak suka kalau Aremania memadati Stadion, menyaksikan tim kesayangannya Arema selalu muncul kalimat ejekan dan bahkan mencaci maki Bonek. Kata narsis selalu terlontar. Walaupun tak berlaga dengan Persebaya, selalu muncul kalimat tersebut.

Begitu juga, tak jarang Bonek yang juga masih mencaci maki Aremania. Hal ini harus segera diakhiri. Wajar penulis mengajak kepada semua komponen, penggila sepakbola, para suporter dan bahkan para tokoh-tokoh agama yang tak suka perkelahian dan permusuhan. Bagaimanapun caranya, harus dicarikan solusinya agar Aremania dengan Bonek bisa berdamai.

Apalagi, di tahun 2011 nanti, kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah memiliki tandingan yakni Liga Primer Indonesia (LPI), yang akan mulai berkompetisi pada awal Januari 2011 nanti. "Damai dan Damai sesama suporter Indonesia. Mari kita jaga nama baik suporter Indonesia".

Setiap kali penulis melakukan peliputan di Stadion Gajayana Kota Malang dan juga di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, saat mendengar nyanyian yang mencaci Bonek dari para Aremania, selalu teringat pada maklumat yang dibuat Manajer Arema Satrija Budi Wibawa.

Maklumat tersebut dikeluarkan pada saat Arema mendapat sanksi dari Komdis PSSI tahun 2008 lalu, dan sanksi kepada Aremania. Ini maklumat Arema itu adalah:

Arema mundur jika Arema, Alexander Pulalo, dan Aremania dihukum. Sudah tidak ada gunanya kompetisi. Komdis sewenang-wenang dan sudah terlibat langsung merusak iklim kompetisi yang tidak jelas ini dengan mengedepankan ketidakadilan.

Arema mundur sebagai bentuk solidaritas Aremania yang telah bersama-sama berjuang selama bertahun-tahun. Arema sangat berharap ketua Umum PSSI dengan bijaksana bisa menyelamatkan Arema-Aremania sebagai aset sepakbola nasional.

Demikian pula, Arema menaruh harapan yang sama lepada BLI agar turut menyelamatkan Arema-Aremania dari sanksi ngawur komdis dan kepentingan sempit yang justru merusak sepakbola nasional. Jangan sampai PSSI dan BLI menjadi rusak hanya karena keputusan Komdis yang sangat sepihak tanpa mempertimbangkan rasa keadilan.

Penulis tidak tahu harus dimulai dari mana untuk mendamaikan Aremania dengan Bonek itu. Tetapi yang jelas, Soebekti, pengurus Arema pertama, punya selogan tri Sukses. Yakni, Arema harus sukses dalam penyelenggaraan dalam arti pertandingan aman dan tertib.

Selain itu, sukses pertandingan dalam arti tiket laku sesuai target. Selanjutnya adalah, sukses pertandingan dalam arti Arema memenangkan pertandingan, dengan dukungan penuh suporter setianya Aremania. Penulis yakin, Aremania dan Bonek siap berdamai kalau dimotori oleh para tokoh-tokoh berpengaruh, di Malang dan juga di Surabaya. Semoga terjadi. Aremania versus Bonek Berdamailah. [ain/kun]

Uji Coba Persebaya Digusur ke Bojonegoro



Senin, 27 Desember 2010 20:46:01 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Pertandingan uji coba Persebaya proyeksi Liga Primer Indonesia (LPI) lawan Persibo dipastikan batal diselenggarakan di stadion Gelora 10 Nopember, Kamis (30/12/2010). Sebagai gantinya, pertandingan ini bakal dipindah ke stadion Letjen H. Soedirman, Bojonegoro.

Kepastian pembatalan pertandingan di Gelora 10 Nopember disampaikan CEO PT Pengelola Persebaya, Llano Mahardika. Dihubungi wartawan, Senin (27/12/2010) sore tadi, Llano membenarkan jika pertandingan uji coba lawan Laskar Angling Dharma, julukan Persibo dipastikan batal digelar di Surabaya.

"Ya memang uji coba batal dilaksanakan di Surabaya. Sebagai gantinya kita lakukan di Bojonegoro. Kebetulan mereka lebih welcome dengan kita," jelas Llano.

Menurut Llano, alasan utama kepolisian tidak memberikan izin terkait operasi lini yang menjadi agenda rutin setiap Natal dan tahun baru. Akibatnya, banyak anggota yang lebih dikonsetrasikan untuk jaga keamanan jelang tutup tahun.

"Tapi kita kan main tanggal 30, jadi alasan itu sama sekali tidak ada hubungannya," lanjut mantan Direktur Legal PT Liga Indonesia ini.

Kabar lain yang beredar, tidak turunnya izin pertandingan terkait dualisme yang belum kelar hingga saat ini. Selain itu hingga saat ini pihak kepolisan masih menganggap Persebaya proyeksi Divisi Utama (DU) sebagai pemegang sah nama Persebaya. Terbukti dalam uji coba lawan Indo-Holland, Persebaya terpaksa mengubah namanya menjadi Soerabaya FC.

Bahkan, menurut Llano, pihak kepolisian sempat menyarankan agar Persebaya LPI berganti nama. Llano pun menolak mentah-mentah saran dari kepolisian itu. "Jelas kami tolak itu. Istilahnya kita yang pegang BPKB, kenapa harus ganti nama," tegasnya.

Pernyataan Llano diamini manajer Persibo, Letkol Inf Taufiq Risnendar. Dihubungi terpisah, Taufiq membenarkan jika pertandingan uji coba dua tim LPI ini akan dilakukan di Bojonegoro. "Memang benar. Pertandingan uji coba tetap jalan, tapi dilakukan di Bojonegoro," ucap pria yang juga Komandan Kodim (Kodim) 0813 Bojonegoro ini.[sya/ted]

Senin, 27 Desember 2010

Nurdin Terpilih Sebagai Pejabat Nyeleneh



 
Senin, 27 Desember 2010 14:15:06 WIB
Reporter : Ribut Wijoto

London (beritajatim.com) - Media Inggris menobatkan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid sebagai pejabat sepakbola terbaik dunia. Sayangnya, penganugerahan ini bersifat sindiran.

Harian Guardian mendasarkan penilaiannya atas biografi Nurdin yang pernah dua kali terjerat kasus korupsi. Salah satunya tahun 2008 dalam kasus penyalahgunaan distribusi minyak goreng. Bahkan, dia sempat menjalankan roda PSSI dari balik penjara.

Uniknya, Gurdian juga menyoroti bonus yang diserahkan Nurdin (PSSI) kepada timnas atas keberhasilannya menembus babak final Piala AFF. Sorotan pada penyerahan uang berbentuk tunai dalam wadah kardus. "Mereka pantas mendapatkannya," tulis Guardian, Minggu (26/12/2010), mengutip pernyataan Nurdin.

Dalam penganugerahan ini, Nurdin tidak sendirian. Guardian juga memberi anugerah kepada Vlatko Markovic ketua PSSI-nya Kroasia. Vlatko dinilai berbuat curang dalam proses pemilihan. Vlatko juga berang kepada para pengkritik dan media yang mengekspos kasus tersebut. "Kamu ingin mengetahui pendapat saya? Tulis ini. Saya muak dengan wartawan," tulis Guardian mengutip pernyataan Vlatko.

Sekadar diketahui, Nurdin terpilih sebagai Ketua PSSI pada tahun 2003. Ia dikenal sebagai ketua PSSI yang kontroversial. Dia menjalankan organisasi dari balik terali besi penjara, mengumumkan ide menaturalisasikan pemain asing, menambah jumlah peserta Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi.

Jelang akhir tahun ini, perhatian Nurdin direpotkan oleh kehadiran Kompetisi Liga Primer Indonesia. Sebuah kompetisi di luar jalur PSSI. Menyikapi LPI, Nurdin jelas marah-marah besar. Dia menganggap LPI adalah pengacau. [but]

Izin Ujicoba Persebaya LPI Masih Abu-abu



Senin, 27 Desember 2010 16:27:56 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Pertandingan uji coba Persebaya proyeksi Liga Primer Indonesia (LPI) lawan Persibo, Kamis (30/12/2010) besok di Stadion Gelora 10 Nopember terancam batal. Beredar kabar pihak kepolisian tidak memberikan restu karena faktor dualisme Persebaya.

Seperti yang dikatakan Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar, dirinya mendapat info bahwa pertandingan uji coba terancam tidak mendapat izin keamanan dari kepolisian. "Alasannya aparat diarahkan untuk jaga keamanan jelang tutup tahun," ucap Saleh kepada beritajatim.com, Senin (27/12/2010) siang.

Saleh menambahkan, info lain yang ia dapat, pertandingan kemungkinan batal lantaran nama. Ya, hingga saat ini pihak kepolisan masih menganggap Persebaya proyeksi Divisi Utama (DU) sebagai pemegang sah nama Persebaya. "Ada info lain yang minta Persebaya ganti nama," lanjutnya.

Hingga saat ini, Polda Jatim selaku pihak yang mengeluarkan izin keamanan memang belum memberikan surat keputusan apakah laga ini boleh digelar atau tidak. Saleh hanya berharap Polda memberikan izin untuk timnya.

"Persebaya yang telah memiliki alas hukum kuat malah disuruh ganti nama untuk mendapatkan izin bertanding. Abal-abal yang tidak pernah jelas malah diberi izin tanpa syarat," tutup Saleh. [sya/kun]

Bonek Jember Tunjukkan Serpihan Tengkorak



 
Senin, 27 Desember 2010 16:21:23 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan

Jember (beritajatim.com) - Ryan Bachtiar, Bonek Jember yang menjadi korban penganiayaan oknum polisi khusus kereta api, menunjukkan serpihan tulang tengkorak di depan persidangan di Pengadilan Negeri Jember, Senin (27/12/2010).

Sidang tersebut menghadirkan dua orang saksi, yakni Hendra Budiarto (pegawai PT KAI Daerah Operasional IX) dan Hendra Pramana (kawan Ryan). Keterangan dua orang tersebut berbeda 180 derajat.

Hendra Budiarto mengatakan, terdakwa Nanang M. Sholeh, hanya menempeleng Ryan, saat berada di atas kereta api Mutaiar Timur, Minggu (17/1/2010) dinihari. Sementara Hendra Pramana menegaskan, Ryan dua kali dipukul di bagian wajah dan perut.

Perbedaan kesaksian ini membuat R. Hendral, ketua majelis hakim, mengingatkan kedua saksi untuk tidak memberikan keterangan bohong. Ia mengatakan kepada Hendra Budiarto untuk menyatakan tidak tahu, jika memang tidak tahu.

R. Hendral lantas memanggil Ryan untuk maju ke persidangan dengan membawa serpihan tengkorak. Serpihan tengkorak ini diletakkan di dalam sebuah wadah plastik berwarna merah muda. Ryan juga diminta menunjukkan kepalanya yang dijahit pascaoperasi kepada Hendra Budiarto.

"Ini konon tengkorak. Ini hasil akhirnya (dari insiden di atas kereta api tersebut). Apa seperti itu seharusnya kejadian di PT KAI," tanya Hendral kepada Hendra Budiarto.

Hendral menanyakan prosedur perlakuan standar bagi penumpang tak bertiket. "Kan bisa diturunkan, tidak usah dipukul. Coba kalau tengkorak Anda yang copot, syukur Anda masih bisa bicara," katanya.

Hendral meminta kepada Hendra Budiarto untuk tak mengada-ada dalam memberikan kesaksian. "Seharusnya Saudara mencegah (aksi kekerasan polsuska). Dari Sabang sampai Merauke, tidak boleh petugas memukul, harus mencegah," katanya.

Hendral juga menasihati Ryan dan Hendra Pramana, ahar membayar tiket jika baik kereta api. Dalam kejadian tersebut, Ryan dan Hendra sendiri yang rugi. Seperti Ryan, Hendra juga sempat dirawat di puskesmas karena terluka setelah memaksakan diri melompat dari atas kereta api yang tengah berjalan.

Sebagaimana diberitakan, penganiayaan terhadap Ryan terjadi Minggu (17/1/2010) dinihari. Ryan bersama dua kawannya sepulang nonton pertandingan Persebaya melawan Arema di Surabaya, naik kereta api Mutiara Timur Malam tujuan Banyuwangi dari Stasiun Tanggul Jember.

Kehabisan uang saku karena harga tiket pertandingan yang melambung, mereka naik kereta api itu tanpa membayar karcis. Mereka berpikir, tidak akan ada pemeriksaan tiket penumpang. Toh, jarak Tanggul dengan Jember hanya 30 kilometer.

Sialnya ternyata kondektur melakukan pemeriksaan tiket. Ryan yang bersembunyi di toilet ketahuan. Ia mengaku tak punya tiket dan minta maaf. "Saya kehabisan uang," katanya.

Kondektur hanya memarahinya. Namun polsuska bernama Nanang langsung menghujani Ryan dengan pukulan di ulu hati dan wajah. Saat terjatuh, kepala pemuda yang baru berusia 17 tahun saat kejadian itu langsung ditendang oleh Nanang. "Saya juga dinyos (disundut) dengan rokok," kata Ryan, menunjukkan bekas sundutan di wajah dan bahunya.

Ryan pun pingsan. Ia menderita gegar otak, dan tempurung kepalanya harus diganti dengan tempurung kepala buatan. Ia juga terpaksa cuti sekolah di SMA Pahlawan selama dua tahun. "Psikiater memintanya cuti, Pak, karena kemampuan (otak)-nya cuma 60 persen," kata Wiwin, ayah Ryan. [wir]

Minggu, 26 Desember 2010

Hore! Persebaya Tetap Tempati Mes Eri Irianto



 
Minggu, 26 Desember 2010 13:15:13 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Usaha suporter Persebaya, yakni Bonek, dan usaha Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar mendapatkan hasil. Persebaya kini diperbolehkan tetap menempati mes Eri Irianto.

Melalui akun facebooknya, Saleh Mukadar menginformasikan bahwa mes tetap boleh disewa oleh Persebaya. "Baru saja dihubungi bahwa sewa lahan untuk mes Eri Eriyanto disetujui untuk disewa oleh Persebaya. Terima kasih anak2ku yg kreatif dan bernyali," tulis Saleh Mukadar, Minggu (26/12/2010).

Saleh Mukadar memang patut berterima kasih kepada anak-anaknya, yakni Bonek. Bagaimana tidak, tanggal 10 Desember lalu, Walikota Tri Rismaharini melayangkan surat kepada Saleh Mukadar. Isinya, Persebaya diminta mengosongkon mes Eri Irianto paling lambat 31 Desember.

Sejak surat tersebut muncul, Bonek langsung bergerak. Mereka menentang keputusan Risma dan menuntut pembatalan surat 'pengusiran' atas Persebaya tersebut. Bonek beralasan, Persebaya sudah bertahun-tahun menempati mes tersebut. Terlebih, Persebaya telah menjadi ikon Kota Surabaya.

Bonek pun sempat dua kali menggelar demo. Pertama tanggal 20 Desember 2010. Kedua, dengan kekuatan lebih besar, tanggal 23 Desember 2010.

Tidak hanya Bonek yang ada di Surabaya, dukungan juga mengalir dari Bonek Jabotabek. Tanggal 18 Desember 2010, Bonek Jabotabek mengirim surat kepada Walikota. Isinya meminta penjelasan dan alasan dari Pemerintah Kota Surabaya tentang terbitnya Surat dari Walikota Surabaya bernomor 593/6611/436.6.17/2010 tanggal 10 Desember 2010 perihal penyerahan kembali tanah dan bangunan asset Pemerintah Kota Surabaya yang ditujukan kepada Direktur Umum PT Persebaya Indonesia.

Kini semua usaha tersebut berhasil. Persebaya tetap diperbolehkan menempati mes Eri Irianto dengan status sebagai penyewa lahan. [sya/but]