Senin, 31 Januari 2011

Andik Vermansyah Layak Masuk Timnas



Andik Vermansyah - Persebaya Surabaya (GOAL.com/Eko Suswantoro) 

Persebaya 1927 sementara kokoh di puncak klasemen dengan sembilan poin sempurna dari tiga pertandingan. Di hadapan pendukung sendiri, Sabtu (29/1), skuad besutan Aji Santoso ini menggilas Bogor Raya FC dengan skor 2-0.

Posisi tersebut mendapat sorotan dari pelatih lainnya, termasuk Michael Feichtenbeiner, pelatih asal Jerman yang akan memimpin Bintang Medan FC menantang Real Mataram sore ini di Stadion Maguwoharjo. Namun secara khusus, Feichtenbeiner menilai performa seorang Andik Vermansyah sangat tajam.

"Andik seperti Lionel Messi. Dia pemain yang selalu membahayakan lawan melalui kecepatan dan dribbling-nya," kata Feichtenbeiner saat ditemui GOAL.com Indonesia di Yogyakarta.

Feichtenbeiner juga menilai, Andik layak diperhitungkan masuk seleksi timnas, meskipun striker kelahiran 23 November 1991 bermain di Liga Primer Indonesia (LPI) yang tidak diakui PSSI.

"Saya tidak ingin mengomentari perselisihan antara LPI dan PSSI, tapi lama-lama LPI semakin disoroti karena kualitasnya akan meningkat. Pemain seperti Irfan Bachdim dan Andik Vermansyah seharusnya pantas masuk timnas Indonesia," tukas Feichtenbeiner.

Andik menjadi pemain kunci bagi Persebaya 1927 dalam tiga pertandingan awal. Selain kontribusi dua assist, Andik juga menyumbangkan tiga dari total delapan gol timnya.

"Di manapun pemain berlaga, kalau berkualitas dan dinilai layak masuk seleksi, seharusnya jangan diabaikan. Apabila pemain seperti Andik tidak diperhitungkan, itu berakibat buruk bagi sportivitas sepakbola, buruk bagi sepakbola Indonesia secara keseluruhan," tandasnya.

Minggu, 30 Januari 2011

Mana Pemain Dunia untuk Persebaya 1927?



 
Minggu, 30 Januari 2011 03:09:01 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya 1927 merupakan klub yang pertama kali mendaftarkan diri mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI). Naasnya, hingga saat ini tim asuhan Aji Santoso belum mampu mendatangkan pemain asing berkualitas dan kelas dunia. Padahal tim-tim lain sudah mendapatkan eks bintang dunia, salah satunya Bandung FC dengan Lee Hendrie.

Memang cukup mengherankan. Sebagai peletak batu pertama LPI, Persebaya justru belum mampu mendatangkan pemain beken. Tim yang bermarkas di stadion Gelora 10 Nopember ini baru mendapatkan pemain-pemain kelas menengah, macam John Tarkpor, Otavio Dutra dan Michael Cvetkovski.

Padahal tim-tim lain mampu mendatangkan pemain berkualitas dunia. Sebut saja PSM. Juku Eja mampu mengikat Mantan pemain Ajax Amsterdam, Richard Knopper. Knopper adalah peraih tropi Marco Van Basten yang saat ini dikontrak PSM selama dua musim dengan bayaran Rp 3 miliar plus beberapa fasilitas, misalnya fasilitas rumah yang disertai kolam renang, dan mobil.

Yang paling menghebohkan tentuk kesuksesan mantan bintang Aston Villa, Lee Hendrie bergabung dengan klub baru, Bandung FC. Kedatangan Hendrie ke Indonesia memang paling menghebohkan. Selain menjadi pemain termahal, pemilik 1 caps di Timnas Inggris ini menjadi pemain termahal di Indonesia.

Pertanyaannya, jika sekelas Bandung FC saja mampu merekrut Hendrie, mengapa Persebaya tidak mampu? Kondisi ini juga disoroti pelatih Persebaya, Aji Santoso. "Seharusnya Persebaya dapat pemain lebih baik dari mereka. Persebaya kan motor penggerak LPI, seharusnya bisa mendapatkan di atas mereka," kata Aji.

Hal ini juga diakui media officer LPI, Abi Hasantoso. Dikatakannya, sebagai tim besar sekaligus penggerak LPI, Persebaya 1927 sangat layak mendapatkan pemain dunia. "Memang sangat layak. Semoga Persebaya mampu mendapatkannya," ucap Abi.

Sebenarnya, beberapa pemain berkelas sempat dibidik, mulai dari Diego Tristan hingga mantan penyerang Timnas Kosta Rika dan Manchester City, Paulo Wanchope. Namun hingga saat ini tak satupun dari keduanya yang berbaju Persebaya? Mengapa hal itu bisa terjadi? Apa kerja manajemen?

Yang lebih menggelikan, CEO Persebaya, Llano Mahardika adlaah salah satu orang yang berjasa mendatangkan Hendrie ke Indonesia. Jika Hendrie saya bisa, mengapa Llano tak mampu mendatangkan pemain bintang untuk timnya.

"Saat ini yang kita butuhkan adalah pemain asing, khususnya di lini depan dan gelandang. Bagi saya pemain itu harus berkualitas," pinta Aji.
Menjawab hal ini, Llano menyebut telah membuat kesepakatan dengan dua striker. "Ada dua yang sudah final. Satu pemain Italia dan satunya Australia. Dua-duanya striker," tegas Llano.[sya]

Bekuk Bogor Raya, Persebaya 1927 Raih Tiga Poin


Minggu, 30 Januari 2011 | 09:37 WIB
SURABAYA - Persebaya 1927 sukses meraih tiga poin penuh setelah membekuk Bogor Raya FC dengan skor 2-0 pada pertandingan lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Sabtu (29/1) sore.
Di babak pertama, permainan relatif dikuasai tuan rumah, sementara Bogor Raya hanya mengandalkan serangan-serangan balik. Di menit ke-21 seluruh isi stadion sontak bergemuruh menyabut gol Persebaya 1927. Berawal dari tendangan sudut Arif Ariyanto, bola liar langsung disambar tendangan akrobatik I Made Wirahadi yang berhasil membobol gawang Bogor Raya.
Unggul satu gol, anak-anak asuhan pelatih Aji Santosa ini tak menghentikan gempuran ke pertahanan Laskar Kujang--julukan Bogor Raya FC. Sayangnya penyelesaian akhir masih menjadi kendala mereka. Andik Vermansyah dan John Tarkpor sering membuang peluang yang didapat.
Namun di penghujung babak pertama, Persebaya 1927 kembali membobol gawang tim lawan. Diawali oleh soloran pemain bertahannya, Otavio Dutra, mereka kembali menciptakan gol lewat Rendy Irawan. Persebaya 1927 pun menutup babak pertama dengan unggul 2-0.
Di babak kedua, Bogor Raya FC mencoba keluar dari tekanan. Sejumlah peluang didapatkannya, namun lini pertahanan Persebaya 1927 masih terlalu tangguh untuk mereka tembus. Begitu pula dengan Persebaya 1927, beberapa peluang di babak kedua tidak bisa menjebol gawang tim asal Bogor tersebut. Hingga pertandingan kedudukan tetap 2-0 untuk tim tuan rumah.
“Kemenangan Persebaya 1927 ini patut kami syukuri. Tak mudah mengalahkan Bogor Raya karena mereka juga memberikan perlawanan yang sangat kuat di babak kedua,” ujar pelatih Persebaya, Aji Santoso usai pertandingan.
Untuk memperkuat skuadnya, Aji berharap bisa mendapatkan pemain asing berkelas dan kualitasnya melebihi Lee Hendrie dan Richard Knopper yang direkrut Bandung FC dan PSM Makassar. “Persebaya sebagai tim pelopor LPI seharusnya bisa mendapatkan pemain yang lebih kualitas dan harus lebih baik dari Lee Hendrie dan Knoppe,” katanya.
Mantan pelatih Persema tersebut mengatakan, nantinya pemain asing yang memperkuat Persebaya 1927 tidak harus berstatus sebagai marquee player, tetapi harus memiliki kualitas di atas rata-rata pemain yang ada. Skuad Persebaya 1927 sendiri masih membutuhkan dua pemain asing tambahan untuk posisi penyerang dan gelandang, namun hingga kini belum direalisasikan oleh manajemen.“Mengenai tambahan pemain asing, saya sudah meminta kepada manajemen. Namun belum ada realisasinya,” tambahnya.
Menurut Aji, timnya tak bisa seterusnya mengandalkan Wirahadi dan Andik sebagai striker. Sejauh ini penampilan mereka sudah cukup bagus, tetapi skuad Persebaya tetap membutuhkan sosok penyerang yang punya kemampuan lebih dari mereka berdua.
Mendengar keluhan Aji, Direktur PT Pengelola Persebaya Indonesia, Llano Mahardika mengungkapkan pihaknya berencana mendatangkan pemain asal Italia dan Australia untuk melengkapi kekuatan Persebaya 1927. “Saya tidak bisa sebutkan nama pemain tersebut, tapi dua-duanya berposisi penyerang. Kalau tidak ada kendala, pekan depan mereka akan datang ke Surabaya,” ujarnya.
Pelatih Bogor Raya FC, John Arwandi, mengatakan, dirinya mengakui jika sejak awal timnya mengalami kesulitan menghadapi Persebaya yang menerapkan permainan cepat. “Kami baru bisa main lepas di babak kedua, tapi kondisi fisik pemain sudah menurun. Karenanya serangan kurang maksimal,” ujar John. m3

Jumat, 28 Januari 2011

Seminggu untuk Zaidan dan Hong-Yul

 
 
Jum'at, 28 Januari 2011 16:16:16 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Dua pemain seleksi di tim Persebaya 1927, James Zaidan Saragih dan Yoo Hong-Yul diberi waktu seminggu untuk menunjukkan kemampuan di depan pelatih pelatih Aji Santoso.

Zaidan dan Hong-Yul untuk pertama kalinya mengikuti seleksi di Persebaya 1927, Jumat (28/1/2011) pagi di stadion Gelora 10 Nopember. Pada penampilan perdananya ini, Aji belum mau memberikan banyak komentar seputar kemampuan kedua pemain ini.

"Kita perlu waktu untuk melihat kemampuan mereka. Kalau dilihat sekilas dia bisa bermain bola," kata Aji.

Zaidan adalah pemain keturunan Indonesia-Amerika Serikat yang pernah membela klub Nuw York Cosmos. Sebelumnya ia pernah mengikuti seleksi bersama Timnas U-23, tapi pelatih Alfred Riedl menolaknya karena menganggap usianya terlalu muda. Sedangkan Hong-Yul adalah pemain yang musim lalu membela tim Korea Selatan, Chunnam Dragons.

"Mereka masih kita pantau. Maksimal kita beri waktu untuk mereka selama satu minggu," jelas Aji.

Sementara itu, Aji meminta manajemen segera mendatangkan pemain asing, khususnya yang berposisi sebagai striker dan gelandang. "Kita tidak bisa seterusnya mengandalkan Andik Vermansyah dan I Made Wirahadi," tegas Aji. [sya/but]

Rabu, 26 Januari 2011

Masih Sulit Berdamai

Rabu, 26 Januari 2011 | 10:59 WIB
SURABAYA-Pertikaian Bonek, supporter Persebaya 1927 dengan LA Mania, suporter  Persela sulit bisa diredam dalam jangka pendek. Jatuhnya korban jiwa dari dua kubu telah melahirkan dendam yang membara, meski juga diharapkan Gubernur segera turun tangan untuk mendamaikannya.
Demikian diungkapkan Ahmad Syahroni, pengurus elemen kelompok Bonek dari BIN 031 menanggapi memanasnya situasi pacsa bentrok Bonek Vs LA Mania, Rabu (26/1) pagi tadi. “Saya tidak yakin dalam waktu dekat antara Bonek dan LA Mania akan bisa berdamai,” ujarnya.
Seperti diketahui, pertikaian dua kelompok supporter itu terjadi pada Sabtu (22/1) lalu. Berawal ketika massa bonek menumpang kereta api menuju Tangerang untuk mendukung  Persebaya 1927 kontra Tangerang Wolves. Ketika memasuki daerah Lamongan, mereka terlibat pertikaian dengan supporter LA Mania.
Dalam insiden itu mengakibatkan jatuh korban jiwa dari dua kubu. Dari kubu Bonek, telah kehilangan Albert Rio Perdana, yang terjatuh di pekalongan. Sedangkan korban dari kubu LA Mania, adalah Gilang Andika yang tewas akibat dikeroyok Bonek. Kasusnya kini ditangani Polres Lamongan dengan mengamankan dua bonek yang diduga sebagai penganiaya korban.
Pasca insiden, situasi terus memanas. Massa LA Mania tak hanya mensweepeng kereta api, juga bus dan mobil pribadi berplat L yang melaju dari arah barat ke timur. Terkait masalah itu, banyak pihak berharap Gubernur Soekarwo maupun Kapolda Jatim Irjen Badrodin Haiti, segera turun tangan mendamaikan dua kubu.
Ahmad Syahroni menyesalkan insiden itu. Pihaknya juga menyakini perdamaian antar dua kubu masih sulit diwujudkan dalam waktu singkat. “Sepertinya perasaan itu dendam antar kedua kelompok suporter tersebut, sudah tidak dapat dihapus. Ini memang sangat kita sesalkan,” ujarnya. “Padahal kedua kelompok suporter ini sama-sama berasal dari Jatim dan selama ini tidak pernah terlibat pertikaian,” tambah Roni, yang menunggu rencana Gubernur Jatim, Soekarwo mendamaikan dua kubu tersebut.
Sementara itu, kubu Persebaya 1927 langsung memberikan santunan kepada keluarga Albert Rio Perdana, bonek korban pertikaian itu. Santunan diberikan langsung di rumah orangtua Rio oleh Manajer Persebaya 1927 1927, Edu Harijanto, Selasa (25/1) kemarin. “Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi pertikaian antar supporter. Sehingga tak ada lagi korban lagi seperti dialami Albert Rio,” ujar Edu Harijantio.
Khusnan, orangtua  Rio tak ingin ada dendam di antara dua kubu. “Saya tidak ingin menyalahkan siapapun dalam meninggalnya putra kami. Kami juga telah ikhlas menerimanya,” katanya. m3

Selasa, 25 Januari 2011

jangan selalu salahkan bonek

Sisi Gelap Fanatisme Sepakbola

Lewat Solo, Bonek Selamat Sampai Surabaya


Lewat Solo, Bonek Selamat Sampai Surabaya
Headline
Foto: Istimewa
Oleh:
Nasional - Selasa, 25 Januari 2011 | 08:29 WIB

INILAH.COM, Surabaya - Setelah melewati perjalanan cukup panjang dan melelahkan. Rombongan Bonek, suporter Persebaya, akhirnya sampai di Surabaya, Selasa (25/1/2011) pagi. Ribuan Bonek ini datang usai mendukung tim kebanggaannya, Persebaya 1927 saat 'away' ke Tanggerang.

Komisaris Utama Persebaya, Saleh Ismail Mukadar dalam situs jejaring sosialnya menulis, kereta yang dinaiki Bonek sampai di Surabaya pagi ini.

"Alhamdulillah semua telah kembali dengan selamat sekalipun ada sedikit ketegangan melewati jalur-jalur berbahaya. Semoga semua itu jadi pelajaran berharga bahwa damai itu indah dan dibutuhkan," tulis Saleh.

Saleh menceritakan rombongan Bonek berangkat dari Tanggerang lewat jalur selatan, Senin (24/1/2011) sore. Di pilihnya jalur selaran dikarenakan, untuk menghindari gesekan dengan warga Lamongan serta suporter Persela, LaMania.

Meski begitu, bukan berarti jalur selatan aman untuk Bonek. Sebab mereka melewati kota Solo. Bukan tidak mungkin kejadian musim lalu dimana Bonek bentrok dengan warta kota Solo bakal terulang. Nyatanya hal ini tidak terjadi.

Perdamaian antara Bonek dan Pasoepati di Jakarta beberapa waktu lalu ternyata mulai berdampak. Ketika melewati Solo, Pasoepati dan Ultras Solo, kelompok pendukung Persis dan Kesatria XI Solo FC, turun langsung untuk mengamankan perjalanan Bonek. Meski masih ada beberapa oknum yang melakukan pelemparan.

"Justru Pasopati dan Ultras yang bantu ngusir warga yg berniat menghadang. Saya ucapkan terima kasih untuk mereka," tambahnya.

Sebagaimana diberitakan, dua warga Lamongan menjadi korban oknum Bonek saat melakukan sweeping di KA Kertajaya jurusan Surabaya-Jakarta, Sabtu (22/01/2011).

Satu korban tewas itu bernama Gilang warga Perumda Deket. Sedangkan satu korban kritis yakni Teguh Karembo, warga Lingkungan Dapur lor, kelurahan Sidokumpul, Kecamatan kota.

Informasi yang dikumpulkan di lapangan menyebutkan awalnya polisi melakukan sweeping bersama warga saat KA Kertajaya berhenti di stasiun Lamongan.

Sweeping polisi dilakukan setelah Jumaat Malam kemarin Bonek, yang berangkat ke Jakarta hendak menonton laga Persebaya 1927 Vs Tangerang Wolves, melempari rumah warga Lamongan.

Saat sweeping tersebut sejumlah warga sempat mengamankan dan menghajar sejumlah bonek yang berada di dalam kereta. Setelah puas menghajar dan men-sweeping, KA Kertajaya berangkat meninggalkan stasiun Lamongan.

Ketika berangkat itu ada dua orang warga Lamongan yang masih tertinggal di dalam gerbong KA Kertajaya yaitu Gilang dan Teguh Karembo.

Dua warga itu kemudian dihajar beramai-ramai, Gilang dibuang Desa Ploso Wayu Kecamatan Kota, jenazahnya saat ditemukan ada luka tusuk, sementara itu setelah sampai Desa Talun Kecamatan Sukodadi giliran Teguh Karembon (25) juga dibuang dan mengalami luka parah.

Gara-gara tewasnya Gilang, ribuan warga Lamongan melakukan penghadangan terhadap Bonekmania, yang rencananya, melintas naik kereta api barang, pukul 16.00 WIB, Senin (24/1/2011). [beritajatim.com]

Senin, 24 Januari 2011

Suporter...Ohh...Suporter, Sampai Kapan Begini?



 
Senin, 24 Januari 2011 14:36:34 WIB
Reporter : Kuntoro Rido Astomo

Surabaya (beritajatim.com) - Di tengah kampanye perbaikan sepakbola nasional menuju ke arah yang lebih baik dan profesional, kasus tewasnya dua warga yang ditengarai adalah salah diantara suporter Persela Lamongan alias LA Mania yang diduga menjadi korban penganiayaan sekelompok oknum Bonek di Lamongan, sungguh mengiris hati.

Lebih tragis lagi, saat itu baik Persela maupun Persebaya tidak bertemu dalam satu pertandingan dalam satu kompetisi. Belum diketahui siapa yang bertanggungjawab atas kejadian ini. Maklum saja, setiap ada peristiwa bentrok, hampir semua koordinator suporter selalu terkesan lepas tangan dengan mengatasnamakan oknum yang dianggap menunggangi kelompok-kelompok tersebut.

Sebab dalam kurun beberapa tahun terakhir, aksi kekerasan yang melibatkan kelompok suporter di Jatim kerap terjadi. Tentu saja, peristiwa tersebut dipicu aksi balas dendam dengan kebencian yang mendalam akibat sejarah masa lalu.

Sebut saja sekelompok Bonek yang saling lempar dengan warga di Solo dan sekelompok Aremania dengan warga Kediri, serta beberapa peristiwa lainnya yang menyebabkan kerusuhan, baik dengan warga maupun dengan kelompok suporter lain. Lantas, apa harus seperti ini terus?

Ada pemandangan yang indah ketika tim nasional bertanding di ajang Piala AFF 2010 lalu. Saat itu, di tengah hiruk pikuknya Firman Utina dkk menggapai asa, dukungan luar biasa benar-benar ditunjukkan suporter Indonesia.

Sejarah kelam Bonek-Aremania, Bonek-LA Mania, Bonek-The Jak, Bonek-Pasopati, The Jak-Viking, dan lainnya, seakan melebur menjadi satu kesatuan. Sungguh luar biasa indahnya.

Kelompok suporter itu yang biasanya seperti 'Kucing dan Anjing' saat bertemu, dalam pertandingan final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno seakan menjadi ajang islah. Bahkan, di Stadion Utama Bung Karno, mereka bisa saling menyapa dan duduk bersama. Inilah pemandangan indah cita-cita semua yang seharusnya bisa dijaga.

Tapi nyatanya tidak, perselisihan antara suporter masih terus terjadi hingga kini. Ada yang bilang, perdamaian suporter yang kerap didengungkan, hanya bisa diterima oleh petinggi-petinggi di jajaran koordinator. Sebab di lapisan bawah, sangat sulit mengurai kebencian dan dendam yang sepertinya sudah mengulit ari.

Apalagi, sampai saat ini belum ada kelompok suporter yang resmi terafiliasi dengan klub yang dibelanya sehingga sangat susah mendeteksi apakah benar oknum-oknum tersebut adalah suporter murni atau hanya sekelompok pemuda biang keonaran yang beratribut suporter.

Sebab, kita bisa paham jika suporter sepakbola datang dari berbagai kalangan. Ada kalangan intelektual, kalangan menengah dan kalangan bawah (bukan dari sisi ekonomi, red) yang mungkin tingkat intelektualnya sangat kurang.

Suporter intelektual, biasanya akan menghindari aksi-aksi kekerasan meski dirinya kurang sepaham, kecewa atau bahkan tersakiti. Mereka lebih memilih jalur yang lebih elegan untuk mencurahkan emosinya karena lebih banyak berpikir jauh ke depan, bukan sesaat.

Sedangkan suporter dari kalangan menengah, bisa dibilang fifty-fifty dari sikap suporter intelektual. Sementara suporter dari kalangan bawah, yang biasanya lebih banyak dihuni para remaja dan ABG, inilah yang sulit dibendung.
Karena biasanya, sikap suporter dari kalangan ini justru kebalikan dari suporter yang memiliki tingkat intelektual tinggi. Mereka hampir tidak pernah berpikir jauh ke depan. Termasuk apakah yang dilakukannya merugikan orang lain, klub atau bahkan dirinya sendiri.

Nah, maka dari itu peran koordinator suporter sangat vital dalam memberikan edukasi bagi anggotanya, begitu juga klub. Terutama bagi kalangan suporter dari lapisan bawah yang mudah terprovokasi. Sebab jika tidak, akan semakin banyak orang-orang yang tidak tahu apa-apa turut menjadi korban.

Tidak itu saja, jika masih kerap terjadi aksi anarkis dari suporter, jangan harap bisa mendukung tim kesayangan apalagi menikmati sepakbola di negeri ini. Karena sudah pasti, pihak kepolisian yang memegang wewenang tunggal atas ijin keramaian, tidak akan mengeluarkan rekomendasi.

Lalu kenapa edukasi? Karena mungkin hanya edukasi yang bisa membuka mata hati semua suporter bahwa jika ingin dihargai dan dihormati, maka hormati dan hargailah orang lain. Tak perlu menunjuk siapa pun, tapi berubah dari diri sendiri adalah langkah awal yang sangat berarti.

Sebab setiap kerusuhan yang terjadi, hampir semuanya terpicu akibat kurang santunnya kelompok-kelompok tersebut saat berada di luar stadion, baik santun kepada suporter tuan rumah dan warga setempat atau warga di setiap lokasi yang dilalui.

Apalagi jika sudah mendengar laporan suporter 'A' bikin onar hingga tindakan kriminal seperti perampasan, penjambretan, pemukulan, dan sebagainya hanya untuk menyambung bekal saat mendukung tim kesayangannya di kandang lawan.
Tentu saja, hal itu akan menyebabkan amarah bagi pendukung tuan rumah hingga muncullah aksi balas dendam.

Belum lagi, aksi provokasi juga masih kerap terjadi melalui nyanyian-nyanyian bernada ejekan kepada tim lawan. Sebab jika nyanyian itu bertujuan untuk menjatuhkan mental pemain lawan, jujur saja, langkah itu kemungkinan kecil berhasil dan sia-sia. Ingat, pemain lawan juga profesional yang punya kiat mengatasi tekanan.

Namun, memberi edukasi santun bukan berarti mengurangi militansi, fanatisme dan loyalitas para suporter. Sebab, dalam hal ini edukasi santun adalah bagaimana menjaga citra dan nama baik klub sebagai satu kebanggaan.

Perlu ditekankan, sebuah kelompok suporter yang produktif, adalah suporter yang tidak pernah merugikan klub, baik secara materi maupun pencitraan.

Kalau sudah begitu, tak perlu lagi khawatir akan kekurangan bekal jika harus turut mendampingi tim kesayangan saat bermain kandang. Karena, siapa pun pasti akan bersimpati dan empati dengan sikap yang ditunjukkan.

Bahkan jika selama ini masyarakat kebanyakan takut saat naik angkutan umum atau kereta bersama kelompok suporter, kali ini justru akan lebih aman. Nah, inilah yang terpenting.

Memang, menciptakan perdamaian bukan hal mudah. Perang Dunia II saja baru berakhir setelah Nagasaki dan Hiroshima dibom Atom. Itu artinya, perdamaian juga membutuhkan pengorbanan, yaitu jiwa yang besar, keangkuhan dan bisa menerima keadaan. Semoga kasus di Lamongan adalah yang pertama dan terakhir. Amin! [kun]

Ribuan Warga Siap Hadang Bonek di Lamongan

Ribuan Warga Siap Hadang Bonek di Lamongan

Bonek Naik KA tiba di Stasiun Taman Sidoarjo

 
Senin, 24 Januari 2011 15:19:16 WIB
Reporter : M Muthohar

Lamongan (beritajatim.com) - Ribuan warga Lamongan melakukan penghadangan terhadap Bonekmania yang rencananya akan melintas naik kereta api barang, Senin (24/1/2011) pukul 16.00 WIB nanti.

Dari pantauan beritajatim.com, ada dua titik penghadangan yang dilakukan warga yakni di Desa Blangit, Kecamatan Turi dan Kelurahan dapur, Kecamatan Kota Lamongan.

Hal ini terlihat dari sejumlah warga yang sudah mulai menunggu dengan duduk-duduk di tengah rel kereta api.

Aksi penghadangan ini adalah buntut tewasnya dua warga Lamongan yang ditengarai adalah pendukung Persela Lamongan alias LA Mania. Tewasnya dua warga tersebut diduga akibat dianiaya sekelompok pemuda yang menggunakan atribut Bonek saat melintas di Stasiun Lamongan. Kedua warga Lamongan itu ditemukan tewas setelah dilempar dari atas kereta dengan tubuh babak belur serta terdapat luka tusukan. [kun]

Minggu, 23 Januari 2011

Sweeping Bonek, Seorang Warga Tewas Ditusuk

Sweeping Bonek, Seorang Warga Tewas Ditusuk

Persebaya 1927 Tandemkan Fasta dan Dutra



Minggu, 23 Januari 2011 10:09:06 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Komposisi line up Persebaya 1927 saat melawan tuan rumah Tanggerang Wolves bakal sedikit berbeda dibandingkan laga pertama lawan Bandung FC. Pelatih Aji Santoso semakin memaksimalkan kekuatan mudanya dengan memainkan stooper belia, Nur Mufid Fasta.

Dalam perbincangan elektronik via smartphone, Minggu (23/1/2010) pagi, Aji mengungkapkan bakal memainkan Fasta sebagai tandem stopper asal Brazil, Otavio Dutra. Itu berarti fasta sukses menggeser posisi Johan Ibo sebagai pemain inti. "Fasta jadi starter mas," kata Aji kepada beritajatim.com.

Sebenarnya, Aji berniat menurunkan pemain keturunan Macedonia-Australia, Michael Cvetkovski. Tapi, karena Cvetkovski belum mengenal kondisi sepakbola nasional, maka Aji memilih untuk menurunkan bek muda, Fasta dan membangkucadangkan, Cvetkovski.

"Biar Michael adaptasi dengan situasi dulu," sambung pria yang pernah membesut Persema, Persik dan Persisam ini.

Diturunkannya Fasta membuat daftar pemain hasil kompetisii internal PSSI Surabaya yang menjadi starter bertambah. setidaknya bakal ada tujuh pemain hasil binaan klub-klub internal. Mulai dari kiper Endra Prasetya. Dua lini belakang, Mat Halil, Fasta. Trio gelandang, Rendy Irwan, Taufiq dan Arif Ariyanto, serta si kecil mungil, Andik Vermansyah.

Ketujuh pemain ini akan dikombinasikan dengan dua pemain asing, Otavio Dutra dan John Tarkpor, serta dua pemain lokal striker I made Wirahadi dan kapten Erol Iba. "Saat ini kami siap bermain. Kondisi tim juga sangat bagus," pungkas mantan kapten Timnas Indonesia ini.[sya/ted]

Persebaya 1927 Tandemkan Fasta dan Dutra



Minggu, 23 Januari 2011 10:09:06 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Komposisi line up Persebaya 1927 saat melawan tuan rumah Tanggerang Wolves bakal sedikit berbeda dibandingkan laga pertama lawan Bandung FC. Pelatih Aji Santoso semakin memaksimalkan kekuatan mudanya dengan memainkan stooper belia, Nur Mufid Fasta.

Dalam perbincangan elektronik via smartphone, Minggu (23/1/2010) pagi, Aji mengungkapkan bakal memainkan Fasta sebagai tandem stopper asal Brazil, Otavio Dutra. Itu berarti fasta sukses menggeser posisi Johan Ibo sebagai pemain inti. "Fasta jadi starter mas," kata Aji kepada beritajatim.com.

Sebenarnya, Aji berniat menurunkan pemain keturunan Macedonia-Australia, Michael Cvetkovski. Tapi, karena Cvetkovski belum mengenal kondisi sepakbola nasional, maka Aji memilih untuk menurunkan bek muda, Fasta dan membangkucadangkan, Cvetkovski.

"Biar Michael adaptasi dengan situasi dulu," sambung pria yang pernah membesut Persema, Persik dan Persisam ini.

Diturunkannya Fasta membuat daftar pemain hasil kompetisii internal PSSI Surabaya yang menjadi starter bertambah. setidaknya bakal ada tujuh pemain hasil binaan klub-klub internal. Mulai dari kiper Endra Prasetya. Dua lini belakang, Mat Halil, Fasta. Trio gelandang, Rendy Irwan, Taufiq dan Arif Ariyanto, serta si kecil mungil, Andik Vermansyah.

Ketujuh pemain ini akan dikombinasikan dengan dua pemain asing, Otavio Dutra dan John Tarkpor, serta dua pemain lokal striker I made Wirahadi dan kapten Erol Iba. "Saat ini kami siap bermain. Kondisi tim juga sangat bagus," pungkas mantan kapten Timnas Indonesia ini.[sya/ted]

Sabtu, 22 Januari 2011

Suporter Persebaya 1927 Jatuh dari KA, Kondisinya Kritis

suarasurabaya.net| ALBERT RIO PERDANA PUTRA (23) suporter Persebaya 1927, terjatuh dari kereta api barang dekat Stasiun Pekalongan, Jateng, Sabtu (22/01) sekitar pukul 07.30. Kondisi suporter ini kritis.

HAMIM Ketua Rombongan suporter Persebaya 1927 yang berangkat ke Tangerang waktu dihubungi suarasurabaya.net, Sabtu siang menjelaskan, korban sampai saat ini masih dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Umum Kraton, Pekalongan, dalam kondisi tidak sadarkan diri. Korban kondisinya kedua kakinya remuk, dan tangan kirinya patah tulang.

HAMIM kebingungan karena sampai sekarang belum mendapatkan informasi keluarga ALBERT. Berdasarkan KTP yang ada ALBERT adalah warga Banyu Urip Kidul VI/66, RT 004/RW 009, Kelurahan Banyuurip, Kecamatan Sawahan, Surabaya.

Informasi yang dihimpun Suara Surabaya lewat beberapa laporan pendengarnya, alamat tersebut adalah masjid. EKO C RIYANTO setelah mengecek alamat yang tertera di KTP ALBERT adalah alamat sebuah masjid. ”Kemudian kami telusuri ternyata ALBERT pindah ke Simo Mulyo. Ternyata sudah 4 bulan rumah itu ditinggalkan penghuninya. Informasi yang kami dapatkan ibunya sudah meninggal dan bapaknya nggak tahu dimana,” kata EKO.

Dikatakan HAMIM korban bersama rombongan suporter Persebaya 1927 ini awalnya ingin menyaksikan tim kesayangannya berlaga di Tangerang. Mereka berangkat dari Stasiun Pasar Turi Surabaya pada Jumat (21/01) pukul 22.00 WIB dengan menumpang kereta barang.

Karena kondisi kereta yang penuh dengan barang tidak memungkinkan para suporter itu mendapat tempat duduk, maka mereka terpaksa harus menempati ruang kosong di sela-sela sambungan kereta.

Saat akan memasuki Stasiun Pekalongan, suporter yang menumpang ini terpercik air dari atas kereta, sehingga mereka semburat menghindar, tapi ALBERT terpeleset jatuh. Kata HAMIM, ia dan kawan-kawanya berusaha menolong menarik tubuh ALBERT ke atas, namun gagal dan ALBERT terseret kereta hingga 20 meteran.(ipg)

Powered by Telkomsel BlackBerry ®

Persebaya 1927 Bidik Poin Tandang Pertama

Tanggerang Wolves Vs Persebaya 1927


 
Sabtu, 22 Januari 2011 18:24:11 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya 1927 tampil gemilang saat menjamu Bandung FC beberapa minggu lalu dalam kompetisi Liga Primer Indonesia. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, Persebaya menuai kemenangan di partai perdana.
Dan mereka bertekat  mengulangnya saat menghadapi Tanggerang Wolves, Minggu (23/1/2011) besok di stadion Benteng, Tanggerang.

Sebanyak 18 pemain dibawa pelatih Aji Santoso untuk bertamu dengan Tanggerang Wolves FC besok sore. Aji menuturkan saat ini timnya sudah siap tanding. "Persiapan kami sudah maksimal. Kami siap untuk bermain besok," kata Aji.

Meski tergolong tim b aru, Aji tak mau meremehkan anak asuh Paolo Camargo ini. Sebab, sebagai tuan rumah, Serigala Benteng, julukan Tanggerang Wolves bakal menampilkan kekuatan terbaik. Apalagi lawan Persebaya menjadi laga kandang pertama mereka.

Terkait target, Aji tak mau bermuluk-muluk. Ia memang tidak mencanangkan kemanangan, hanya saja ia menargatken timnya mendapatkan angka di Tanggerang. "Paling tidak kita bisa curi poin lah mas. Apalagi ini pertandingan tandang pertama bagi tim kami," tegas mantan pelatih Persema, Persik dan Persisam ini.

Pada pertandingan besok, Aji kemungkinan besar tetap menempatkan Endra Prasetya sebagai kiper utama. Posisi stopper masih dipercayakan pada Johan Ibo dan pria Brazil, Otavio Dutra. Mat Halil tetap dioperasikan sebagai bek kiri dengan kapten Erol Iba di bek kanan.

Untuk lini tengah, Aji masih menempatkan Taufiq sebagai pemain jangkar, dan John Tarkpor sebagai playmaker. Kedua pemain ini akan disokong Arif Ariyanto di posisi sayap kiri dan Rendi Irwan yang berperan sebagai sayap kanan. Untuk lini depan tetap dipercayakan pada I Made Wirahadi dan Andi

Jumat, 21 Januari 2011

Bobotoh Dukung Persib Pindah LPI


  Surabaya (beritajatim.com) - Klub Persib didukung suporter fanatiknya (bobotoh) untuk mengundurkan diri dari kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) dan berpindah ke kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Dukungan ini dipicu oleh seringnya Persib dikerjai wasit.

Puncak dari dukungan itu terjadi malam ini, Kamis (20/1/2011). Ketika melawat ke Persisam Samarinda, bobotoh menilai wasit melakukan kecurangan terhadap Persib. Berulangkali wasit meniupkan peluit tanda pelanggaran ketika pemain Persib kontak badan dengan pemain Persisam. Sebaliknya, ketika pemain Persib dilanggar, wasit terkesan cuek.

Pemain Persib sendiri sejak menit-menit awal merasa tidak nyaman dengan kepemimpinan wasit. Beberapa kali pemain Persib melontarkan protes. Misalnya Pablo Frances yang merasa dilanggar pemain Persisam namun wasit tidak menganggap sebagai pelanggaran. Tak ayal, pemain seperti Maman, Baihakki, dan pemain lain langsung mengerubungi wasit. Meminta keadilan. Sayangnya, protes pemain Persib tidak digubris.

Kondisi di babak kedua tidak berlangsung secara lebih baik. Pemain Persib tetap sering dirugikan oleh keputusan wasit. Pemain juga kesulitan membangun serangan karena kerap dianggap offside. Sampai pada menit 76, Gonzales diberi kartu merah karena dinilai menghina wasit.

Bermain dengan 10 orang dan bolak balik dirugikan wasit, Persib dikurung oleh pemain-pemain Persisam Samarinda. Beruntung gawang Markus Horison tidak kebobolan. Namun pada menit 85, pertahanan Persib bobol juga. Pavel Solomin membuat Persisam unggul 1-0 atas Persib.

Pertandingan Persisam vs Persib ini menjadi perhatian utama para bobotoh. Di twitter, para bobotoh menumpahkan kekecewaannya. Ribuan status menyatakan "Wasit Goblok". Ribuan yang lain mendukung Persib untuk mundur dari ISL dan berpindah ke LPI.

"Diciptakan sepakbola yang sportif dan sehat! Ayo Persib, saya dukung kamu menuju LPI untuk memajukan sepakbola Indonesia," tulis pemilik akun Ramadhana Putranto.

Tidak sedikit pula yang menyinggung Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. "Baru saja menyaksikan kepemimpinan wasit didikan mafia produk Nurdin Halid, makanya klub-klub itu mundur saja dari ISL," tulis pemilik akun Sigit Widodo. [but]

Kongres PSSI Bakal Didemo "Bonek"

 
 
 

 TABANAN, KOMPAS.com — Suporter Persebaya 1927 atau bonek berencana berunjuk rasa dalam Kongres Tahunan PSSI di Tabanan, Bali, Jumat (21/1/2011) malam. Bonek protes karena Persebaya 1927 tidak mendapatkan hak suara dalam kongres nanti.
Persebaya merupakan salah satu klub yang dicoret dari PSSI karena telah membelot ke LPI. Padahal, berdasarkan Pasal 17 Ayat 2 Statuta PSSI, pemecatan anggota hanya bisa terjadi melalui kongres. Pengesahan pembekuan keanggotaan membutuhkan syarat minimal tiga perempat suara yang diperlukan dalam kongres.
Adapun Exco PSSI sesuai Pasal 16 Ayat 1 hanya bisa melakukan skors terhadap anggota yang dianggap secara serius dan terus-menerus melakukan pelanggaran. Namun, hal itu harus mendapat persetujuan dari tiga perempat peserta kongres yang datang.
"Persebaya sah menjadi anggota PSSI. Jangan karena menyeberang ke Liga Primer Indonesia, kami enggak punya suara," kata CEO Persebaya 1927, Saleh Mukadar, kepada wartawan. "Kalau saya yang dihukum, tidak berarti organisasi tidak punya suara. Pengurus-pengurus Persebaya lain punya suara," lanjutnya.
Saleh juga mempertanyakan sikap PSSI membuat Persebaya tandingan yang merumput Divisi Utama. "Persebaya bukan punya Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI-red). Jangan bikin seenaknya," tegasnya.
Oleh karena itu, Saleh menyatakan, pihaknya akan menggelar unjuk rasa untuk menyuarakan haknya. "Sekitar 300 orang akan menggelar unjuk rasa malam nanti atau mungkin besok. Saya menilai Nurdin tidak mempunyai aturan. Kalau organisasi dipimpin mafia, begini jadinya," tukasnya.

Kamis, 20 Januari 2011

Persebaya 1927 Balik Dekati Mbamba

 
 
Kamis, 20 Januari 2011 10:54:01 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Sikap tidak kondisten ditunjukkan Persebaya 1927. Gagal merekrut eks  bomber Malaga dan Timnas Kosta Rika, Paulo Cesar Wanchope Watson karena dianggap terlalu tua, manajemen kini kembali mendekati pemain yang batal direkrut karena harga yang terlalu mahal, Émile Bertrand Mbamba.

Mbamba adalah penyerang yang, Senin (17/1/2011) kemarin 'ditendang' lantaran tidak cocok masalah harga. Padahal, selama hampir seminggu mengikuti seleksi, Mbamba mampu memikat hati pelatih Aji Santoso. Sayang, antara manajemen dan sang pemain tidak menemui kecocokan dalam harga.

Pemain berkebangsaan Kamerun meminta Persebaya membayar Rp 3.5 miliar atas jasanya selama semusim. Sedangkan jiak ia dikontrak dua musim, Mbamba memberikan diskon, yakni Rp 2 miliar, sehingga Persebaya dapat menggunakan tenaganya hanya dengan Rp 5 miliar.

Kini, setelah gagal mendapatkan Wanchope karena tidak mendapat rekomendasi dari Aji, Persebaya kembali mendekati striker yang pernah menjebol jala Juventus ini. Komirasir Utama Persebaya, saleh Ismail Mukadar bahkan menyebut, timnya sudah deal dengan Mbamba, kini tinggal teken kontrak saja.

"Saya dikabari kalau dealnya sudah dilakukan tadi malam pukul 23.00. Mengenai kapan teken kontraknya, tanyakan ke pengelola," kata Saleh ketika dihubungi beritajatim.com, Kamis (20/1/2011) pagi. Terkait harga, menurut Saleh, Mbamba sudah mau menurunkan dari banderol awal.

Ketika dikonfirmasi, CEO Persebaya, Llano Mahardika membantahnya. Menurut Llano, hingga saat belum ada kesepakatan antara pihaknya dengan Mbamba. Rencananya, hari ini Llano bakal bertemu Mbamba di kantor pusat Liga Primer Indonesia (LPI). Akankah Mbamba teken kontrak disana? Llano tidak mau memastikan. "Kita lihat saja bagaimana hasilnya," katanya singkat.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kesepakatan dengan Wanchope akhirnya batal karena Aji menganggap pemain 34 tahun ini tidak dalam kondisi prima. Sebab hampir setengah musim Wanchope tidak merumput. Meski sebelumnya Llano berjanji bakal menyiapkan program khusus untuk eks striker Manchester City ini. [sya/kun]

Paolo Wanchope Batal Perkuat Persebaya 1927

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Mantan penyerang tim nasional Kostarika, Paolo Wanchope, dipastikan batal datang ke Surabaya untuk memperkuat Persebaya 1927 di kompetisi Liga Primer Indonesia.
Kepastian batal bergabungnya pemain yang pernah merumput di kompetisi Liga Primer Inggris (EPL) itu, disampaikan pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

"Dia (Paolo Wanchope) sudah pasti tidak datang karena kondisi fisiknya tidak siap. Sudah sekitar tiga hingga empat musim terakhir, dia tidak pernah bermain," katanya. Menurut Aji, dengan tidak pernah bermain dalam waktu cukup lama, bisa dipastikan kondisi Wanchope sudah jauh menurun dan sangat riskan kalau dipaksakan untuk direkrut.

"Kalau harus dipaksakan, saya yakin kondisinya pasti tidak 'nutut' dengan pemain lain," tambahnya. Sebelumnya, manajemen PT Persebaya Indonesia mengabarkan bahwa mantan pemain Manchester City (klub EPL) dijadwalkan tiba di Surabaya pada Kamis (20/1) untuk bergabung dengan Persebaya 1927.

Kedatangan Wanchope diharapkan dapat mengatasi krisis lini depan tim berjuluk "Bajul Ijo" yang saat ini hanya dihuni pemain lokal. Beberapa hari lalu, Persebaya juga menolak merekrut penyerang Kamerun, Emile Bertrand Mbamba, karena meminta nilai kontrak terlalu mahal hingga Rp3,5 miliar untuk satu musim.

Selain Mbamba, Persebaya juga batal merekrut pemain gelandang timnas Malta kelahiran Australia, John Hutchinson, dengan alasan yang sama yakni nilai kontrak terlalu tinggi. "Saya sudah bicara dengan manajemen dan kabarnya dalam waktu dekat akan mendatangkan pemain asal Korea Selatan. Saya akan tunggu saja, mudah-mudahan dia benar-benar bisa datang," kata Aji Santoso.

Dari data diri yang diperoleh Aji Santoso, pemain Korsel bernama Ko Ki-Gu itu, kini memperkuat klub Daejeon Citizen dengan status pinjaman dari klub Pohang Steelers. Pemain berusia 30 tahun itu juga pernah empat kali memperkuat timnas Korsel, namun belum pernah menyumbangkan gol.

Rabu, 19 Januari 2011

persebaya dan persibo butuh pemangsa bola


Kukuh Setiawan - Koran SI

Foto: Ist
SURABAYA - Dua klub Liga Primer Indonesia (LPI) Jawa Timur, Persebaya 1927 dan Persibo Bojonegoro, mempunyai problem identik di awal musim 2011. Kedua tim ini sama-sama tengah gencar berburu pemain dengan untuk mendongkrak produktivitas.

Baik Aji Santoso (Pelatih Persebaya) maupun Sartono Anwar (Pelatih Persibo) masih membutuhkan striker berkarakter pemangsa. Seorang striker yang menjadi tumpuan tim dalam mengoyak jala lawan. Karakter itulah yang belum dimiliki kedua klub tersebut.

Persebaya yang baru diperkuat dua pemain asing, beberapa kali melakukan seleksi. Sayang hingga saat ini striker yang dicari belum juga ditemukan. Terakhir, Bajul Ijo sempat dekat dengan Emile Mbamba, striker yang pernah memperkuat Arema FC.

Sayang kesepakatan gagal dicapai karena mahalnya harga yang diminta pemain temperamental tersebut. “Dua posisi yang harus segera terisi adalah penyerang dan bek tengah. Untuk penyerang memamang agak sulit mencari pemain karena rata-rata harganya mahal,” tutur Aji Santoso.

Diakuinya, keberanian IPL memberikan kontrak dengan nilai tinggi membuat pemain ikut menaikkan banderol mereka. Seperti Mbamba yang meminta kontrak Rp3,5 miliar per musim atau Rp5 miliar untuk dua musim. Angka itu terbilang fantastis untuk klub di Indonesia.

Sebab untuk pemain yang berstatus bintang saja, nilai kontrak masih di kisaran Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar. Jelas Persebaya tak berani menguras rekening untuk seorang Mbamba yang sudah terlihat kemampuannya dan belum bisa dikategorikan pemain bintang.

“Salah satu kendala sekarang adalah harga. Pemain ingin kontrak tinggi begitu mengetahui klub LPI sanggup membayar lebih. Kalau kemampuannya hanya rata-rata, kita tidak berani memberinya kontrak tinggi. Kita cari pemain lain saja,” tandas Aji.

Dengan mengandalkan duet I Made Wirahadi dan Andik Vermansyah, Aji menilai Persebaya kurang gereget. Ia membutuhkan seorang penyerang murni, yakni pemain asing, untuk menambah agresifitas maupun produktifitas timnya di lanjutan kompetisi IPL.

Dari Bojonegoro, Persibo juga tengah berburu pemain depan setelah dihajar 2-0 oleh Batavia Union. Samsul Arif, Eugene Dadi dan Dicky Firasat belum bisa menjadi predator menghadapi musim baru di IPL. Apalagi Laskar Angling Dharma baru mendepak striker China Li Zi Xing karena kontribusi yang minim.

Kepulangan Zi Xing ke negaranya membuat kebutuhan Persibo akan seorang striker sangat mendesak. Pelatih Sartono Anwar telah mengisyaratkan adanya striker lain yang secepatnya bergabung. Sayang pihaknya masih merahasiakan identitas pemain tersebut.

“Kita masih negosiasi dan kalau beres, dia bakal langsung ke Bojonegoro. Yang pasti tidak dalam waktu cepat dan mungkin belum bisa dimainkan saat menghadapi Bandung FC. Untuk sementara ini kita penuhi posisi striker dulu, sedangkan yang lain kita evaluasi sambil berjalan,” katanya kemarin.

Kompetisi LPI nampaknya masih terlalu terjal bagi Persibo. Walaupun persoalan finansial agak ringan setelah meninggalkan Indonesia Super League (ISL), itu belum diikuti prestasi di lapangan. Jelas terlihat tim ini masih kedodoran kala dihantam Batavia Union di kandang sendiri.
(wei)

Aji: Semoga Murni Keputusan Riedl

    
 
Tidak tercantumnya dua nama pemain Persebaya 1927 Andik Vermansyah dan Lucky Wahyu di daftar pemain tim nasional (timnas) U-23 memantik penasaran Pelatih Persebaya 1927 Aji Santoso. Menurut Aji, pemain seperti Andik sangat layak membela timnas. Melihat daftar pemain yang dipanggil Alfred Riedl, Aji menilai tidak ada pemain sebagus Andik di posisi sama. “Saya jelas heran setelah melihat daftar pemain timnas U-23. Karena pemain yang bagus justru tidak masuk daftar,” ujar Aji. Kendati demikian, pihaknya enggan berkomentar terkait dualisme kompetisi, yakni Liga Super dan Liga Primer Indonesia (LPI). Dia tidak mau menyangkut-pautkan kegagalan Andik dan Lucky menembus timnas karena Persebaya 1927 adalah tim LPI. Aji hanya mengomentari latar belakang Riedl dalam memilih pemain di timnya. “Saya hormati sepenuhnya keputusan Riedl dalam menyeleksi dan mengambil pemain. Saya berharap semoga itu benarbenar keputusan Riedl,” sebut pelatih asal Malang ini. Artinya, mantan pemain timnas ini ingin keputusan Riedl benar-benar independen dan tidak dicampuri kepentingan lain di luar timnas. Sebagai pelatih timnas, Riedl mempunyai hak dan tanggung jawab penuh dalam membawa nama bangsa. Rakyat Indonesia, sambung Aji, ingin melihat timnas lebih baik lagi dibandingkan Piala AFF 2010. “Dan itu dimulai dari keputusan Riedl sekarang. Saya hanya bisa berharap pemain timnas yang ada sekarang benar-benar pilihan terbaik,” tandas pelatih asal Kepanjen, Malang, itu. Di sisi lain, tidak dipanggilnya Andik dan Lucky sekaligus menjadi keuntungan bagi Persebaya 1927. Dengan skuad yang terbatas, Aji tidak khawatir bakal kekurangan amunisi jika keduanya dipanggil mengikuti pemusatan latihan timnas. Pelatih Persema Malang Timo Scheunemann juga terkejut dengan keputusan Riedl meninggalkan nama Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan. Namun, Timo tak ambil pusing karena pemain yang bersangkutan juga tidak berselera lagi membela timnas. “Irfan mengatakan tidak masalah walau tidak ikut di timnas. Dia sudah berkomitmen di Persema dan masyarakat akan bisa menilai pantas atau tidaknya dia di timnas. Soal pemilihan pemain, semuanya terserah Riedl sebagai pelatih,” tutur Timo. Asisten Pelatih Timnas Widodo C Putro mengaku tak mau berspekulasi soal pemanggilan pemain. “Kami memang sudah menetapkan nama-nama pemain. Untuk dasar penetapan pemain, kami tidak bisa berkomentar banyak. Kami tidak ingin hal tersebut menjadi polemik. Sebab, bisa saja pandangan terhadap pemain berbeda satu sama lainnya,” ungkap Widodo, Senin (17/1). Soal kemungkinan muncul kontroversi, mantan pemain timnas itu juga tak mau bicara banyak. “Kami tidak bisa berkomentar banyak. Yang jelas, segala sesuatunya akan dicek lagi. Setelah dirilis, kami berharap pemain sudah datang pada 23 Januari,” katanya. ■ ma’ruf

Selasa, 18 Januari 2011

urung gaet mbamba. wanchope pasti datang

Selasa, 18 Januari 2011 | 10:14 WIB

SURABAYA-Persebaya 1927 urung merekrut penyerang asal Kamerun Emile Bertrand Mbamba, karena meminta nilai kontrak yang terlalu tinggi kepada Persebaya 1927. Namun urungnya Mbamba bergabung tidak akan membuat skuad Persebaya kecewa, pasalnya Persebaya 1927 akan kedatangan Paolo Wanchope.

“Mbamba meminta nilai kontrak yang terlalu tinggi, padahal kualitasnya sudah tak sebagus dahulu. Jadi kami memilih untuk tidak usah mengontraknya,” ujar pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso, Senin (17/1) kemarin.

Aji mengungkapkan untuk satu musim, Mbamba meminta nilai kontrak sebesar 3,5 miliar. Dan jika untuk dua musim sekaligus, Mbamba meminta harga sebesar 5 miliar. Padahal dahulu ketika membela Arema Indonesia, nilai kontrak Mbamba hanya sebesar 1,5 miliar untuk 1,5 musim kompetisi.

“Saya pikir harga yang ditawarkan Mbamba terlalu tinggi buat kami. Dan kami tidak bisa menyanggupi harga itu,” tambah manatan pelatih Persisam Samarinda itu.

Mbamba sendiri sudah beberapa hari mengikuti seleksi di Persebaya 1927. Awalya Aji juga sempat terkesan dengan kualitas permainan mantan pemain yang pernah merumput di daratan benua biru tersebut.Namun sayangnya tidak ada titik temu dalam proses negosiasi antar kedua belah pihak.

Usai Mbamba dipastikan urung direkrut, manajemen Persebaya 1927 dikabarkan akan kedatangan pemain mantan pemain tim nasional Kostarika yang pernah bermain di manchester City, Paolo Wanchope.

“Wanchope segera akan bergabung dengan tim kami. Jika tidak ada kendala dia akan datang hari Kamis (20/1) mendatang,” ujar Media Officer Persebaya 1927, Ram Surachman.

Nantinya kedatangan Wanchope untuk bergabung dengan Persebaya 1927 akan disambut dengan istimewa. Dan pemain yang pernah bermain di Piala Dunia 2006 itu akan langsung di perkenalkan ke publik Surabaya.

Sementara Aji Santoso yang mendengar kabar tersebut mengaku senang jika nantinya Wanchope bisa segera bergabung dengan timnya. Apalagi stok pemain lini depan di timnya cuma hanya ada beberapa pilihan, yaitu I Made Wirahadi, Nico Susanto dan Miko Ardianto.

Namun Aji mengakui jika dirinya belum tahu bagaimana kondisi Wanchope saat ini. Dan untuk itu Aji sangat mengharapkan agar Wanchope nanti dalam kondisi yang bagus dan cepat bisa beradaptasi dengan kondisi dan pemain Persebaya 1927.

“Karena LPI (Liga Primer Indonesia) sudah bergulir, maka saya membutuhkan pemain yang benar-benar kondisinya fit dan siap diturunkan. Jika pemain itu tidak dalam kondisi yang fit sudah datang, itu kan sia-saia saja,” jelas Aji.

Kedatangan Wanchope untuk bergabung dengan skuad Aji Santoso nantinya dengan berstatuskan Marque Player (pemain bintang, red). Marque Player sendiri merupakan jatah yang di diberikan kepada klub oleh konsorsium LPI.

Senin, 17 Januari 2011

90 Persen Wanchope Gabung Persebaya 1927


 
Senin, 17 Januari 2011 19:48:11 WIB Reporter : M. Syafaruddin 


Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya 1927 hampir pasti mendapatkan mantan striker Manchester City, Pablo Cesar Wanchope Watson. Meski kedua belah pihak sudah mendapatkan kata sepakat, tapi Pelatih Aji Santoso tetap memberikan syarat untuk pemain Timnas Kosta Rica ini.

Meski mengakui Wanchope 90 persen menjadi milik Persebaya 1927, Aji menuturkan proses negoisasi bisa batal jika sang pemain tidak dalam kondisi fit dan siap tanding. "Ya Wanchope bakal bergabung dengan kita," kata Aji kepada wartawan.

Ditemui sebelum memimpin timnya berlatih, Senin (17/1/2011) sore hari ini, Aji nampaknya belum sepenuhnya percaya dengan kekuatan pria yang pernah membawa Kosta Rica masuk putaran final Piala Dunia 2006 silam. "Kita butuh pemain yang dalam kondisi fit dan siap main," ucap pria yang sebelumnya menangani Persema, Persisam dan Persik ini.

Menurut Wikipedia, Wanchope terkahir membela salah satu klub Major League Soccer (MLS), Chicago Fire. Setelah itu pemilik 75 caps bersama
Timnas Kosta Rica ini tak jelas bermain dimana. Kabarnya striker 34 tahun kembali ke negaranya untuk membela klub lokal. "Kalau dia di sini masih butuh pemulihan kondisi kan percuma. Kalau dia datang satu bulan yang lalu mungkin masih bisa, tapi saat ini kompetisi sudah mulai," imbuh Aji.

Untuk itu, bila memang pengurus jadi mengikat striker setinggi 193 cm ini, Aji berharap Wanchope mampu beradaptasi dengan cepat dan siap bermain.
Rencananya, Wanchope akan bertolak dari negaranya, Selasa (18/1/2011)
besok. Kemungkinan besar ia baru bisa bergabung dengan Persebaya 1927,
Kamis (20/1/2011) mendatang. [sya/kun]

BONEK NO RACISM


(REDAKSI BIN-031) sepakbola tanpa penonton kurang enak...apalagi yang didukung tim kesayangan kita..dukungan suporter bermacam macam, mulai dari tulisan berbentuk spanduk dan nyanyian..pasti suporter selalu menyayikan lagu lagu buat penyemangat tim kesayangannya...tapi nyayian kadang kadang ternoda oleh nyayian yang kurang enak di dengar kadang kadang bernada rasis ke kelompok tim rival (musuh bebuyutan). sepakbola tanpa rivalitas kurang enak juga gak ada persaingan disana.

kembali ke nyayian lagu di stadion...semua suporter pastilah mempunyai lagu lagu buat penyemangat buat tim kesayangannya...apalgi lagu lagu mengehina buat lawan. bukan saja di indonesia..di luar negeripun juga ada nyayian buat menghina tim lawan atau suporter lawan, di indonesia sendiri rivalitas antar suporter sangatlah kental. antar bonek dengan aremania, viking dengan the jak dan masih banyak lagi rivalitas antarsuporter di indonesia.

kadang kadang nyayian-nyayian buat menyemangati tim kesayangan kita ternoda oleh lagu rasis para suporter...nah pasti yang kena adalah DIRIGEN SUPORTERNYA kalo di sangsi...sebenarnya nyayian rasis itu datang dari suporter sendiri bukan dari sang DIRIGEN, tugas DIRIGEN sebenarnya hanya memandu nyayian dan antraksi suporter di stadion, sebenarnya DIRIGEN sekarang sudah berbenah tidak ada rasis di setiap nyayian.

pada pembuka LPI kemarin para BONEK sebenarnya sudah mulai menghilangkan lagu rasis buat rivalnya (aremania,la mania,pasoepati,the jak,delta mania ) tapi apalah daya ada saja segelintir orang yang menyayikan lagu rasis walau tidak lama..sang dirigenpun (HAMIM GIMBAL) kena imbasnya dia kena sangsi larangan menjadi dirigen selama 5 pertandingan persebaya..maka dari itu marilah kita hilangkan rasis..kita boleh dendam pada musuh musuh kita tapi janganlah rasis di stadion agar HAMIM GIMBAL adalah DIRIGEN kita. kalo anda rasis maka yang kena HAMIM dulur.. kalo anda punya dendam kenapa kok cuma ber nyayi bisanya..??? lebih baik kita perang dengan rival kita..karena BONEK bukanlah pengecut..BONEK berani di kandang lawan siap perang di segala medan..!!!

ayo dulur-dulur semua hentikan lagu2 rasis di stadion mulai sekarang, tunjukan bahwa BONEK sekarang sudah mulai berubah..anda boleh berpendapat "IKI SUROBOYO COK..GAK RASIS GAK ENAK" anda benar kalo mempunyai pendapat begitu..tapi nantinya kita juga yang kena sangsi..bisa bisa tim kesayangan kita juga yang kena

BONEK NO RASISM...!!!!

SATU NYALI WANI...!!!!!

wancope datang,mbamba di abaikan

 


 
SURABAYA - Keinginan pelatih Persebaya 1927 mendapatkan tenaga Emile Bertrand Mbamba tampaknya tidak akan terwujud. PT Pengelola Persebaya Indonesia (PPI) mengalihkan buruannya pada marquee player berkebangsaan Kosta Rika Paulo Wanchope.

Mantan pelatih Persisam Samarinda dan Persema Malang itu menjelaskan bahwa manajemen PT PPI terpaksa urung mengikat Mbamba. Menurut Aji, pemain berkebangsaan Kamerun itu memasang harga terlalu tinggi. "Mbamba minta nilai kontrak yang terlalu tinggi bagi kami," papar Aji kemarin (16/1). Namun, dia tak menyebut nilai yang diminta mantan bintang Arema tersebut.

Di sisi lain, lanjut Aji, proses negosiasi dengan Wanchope justru mengalami perkembangan signifikan. Bahkan, pemain bernama lengkap Pablo Cesar Wanchope Watson itu dikabarkan sedang menuju Jakarta kemarin (16/1). "Kemungkinan Selasa (18/1) besok Wanchope sudah berada di Surabaya," tutur Aji.

Jika mantan pemain Manchester City itu benar-benar tiba di Kota Pahlawan, julukan Surabaya, besar kemungkinan Wanchope akan berbaju Persebaya. Sebab, Aji menyatakan bahwa pemain bertinggi 193 cm itu tidak akan melalui proses seleksi seperti yang dialami Mbamba. Wanchope hanya akan melalui tes medis sebelum bergabung Persebaya.

Meski tak melalui proses seleksi, Aji merngaku yakin dengan kemampuan pemain berusia 34 tahun itu. "Soal usia yang mencapai 34 tahun, saya rasa tidak masalah. Cristian Gonzales saja sudah 36 juga masih bagus," tuturnya. Sebelumnya, Aji mengaku tertarik dengan kemampuan Mbamba yang masih berusia 28 tahun itu. Bahkan, Mbamba juga sudah menjalani tes kesehatan.

"Hasil tes kesehatan dan tulang untuk Mbamba sebenarnya tidak masalah," tutur Heri Siswanto dokter tim Persebaya. Seandainya Mbamba dikontrak, Aji berharap mendapatkan marquee player di posisi gelandang. Namun, manajemen PT PPI memang sudah melakukan pendekatan dengan Wanchope sejak lama.

CEO PT PPI Llano Mahardhika sudah menyebut nama Wanchope pada Desember 2010 lalu. Nama mantan pemain West Ham United dan Derby County itu disebut menyusul kegagalan Persebaya merekrut striker asal Denmark Marc Nygaard.

Di sisi lain, persiapan Persebaya yang berkompetisi di Divisi Utama dikatakan sang pelatih Suwandi HS terus mengalami perkembangan. Terbaru, Suwandi mengatakan bahwa timnya dipastikan akan turun dengan kekuatan penuh ketika menjamu tim PS Mojokerto Putra (MP) pada Jumat (20/1) mendatang. "Kami bersyukur, Arif Sulkhan bisa dimainkan dalam pertandingan melawan MP," tutur Suwandi.

Sebelumnya, Arif tidak bisa diturunkan ketika menghadapi Persiku Kudus (17/12) lalu lantaran mengalami cedera engkel. Dengan demikian, Suwandi yang juga mantan pelatih PSMP itu optimistis timnya akan meraih kemenangan emlawan bekas timnya. (uan)

Persebaya Tutup Setengah Pintu untuk Mbamba



 
Senin, 17 Januari 2011 06:13:14 WIB Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Meski pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso mengaku sangat tertarik untuk mengikat mantan striker Arema, Emile Bertrand Mbamba, tapi kesempatan Mbamba untuk berbaju 'ijo' semakin menipis. Pasalnya Persebaya masih mengejar satu striker asing.

Sejak mengikuti seleksi, Rabu (12/1/2011) silam, Mbamba mampu memikat hati Aji. Mantan pelatih Persema dan Persik ini mengungkapkan, pemain yang pernah menjebol jala Juventus ini adalah tipikal striker bernaluri gol tinggi dan memiliki kemampuan istimewa. Rencananya keputusan apakah Mbamba diikat atau tidak akan dilakukan, Senin (17/1/2011).

Namun menurut CEO PT Pengelola Persebaya, Llano Mahardika, pihaknya akan berpikir ulang untuk menjadikan Mbamba sebagai pemain Persebaya 1927. Sebab, saat ini sudah ada striker yang pernah merumput di Liga Inggris yang tengah didekati pengelola.

"Kalau Mbamba kayaknya tidak deh. Tapi akan kita bicarakan dulu dengan pelatih," kata Llano kepada beritajatim.com.

Masalahnya, kata Llano, jika Mbamba direkrut, maka timnya bakal kehabisan kuota pemain non Asia. Karena, saat ini Persebaya 1927 sudah memiliki dua nama, yakni bek asal Brazil, Otavio Dutra serta gelandang serang berkebangsaan Liberia, John Tarkpor.

"Apalagi pemain yang saat ini kami dekati tidak berasal dari Asia. Jadi kami harus mempertimbangkan lagi untuk merekrut Mbamba," jelas mantan Direktur Legal PT Liga Indonesia ini.

Selain dua pemain non Asia, saat ini Persebaya juga memiliki pemain Asia, yakni Majkl Cvetkovski. Sebenarnya, pemain ini masih memiliki darah Macedonia. Tapi bek jangkung berusia 23 tahun ini memiliki paspor Australia. Untuk kuota terakhir, rencananya Persebaya mendekati pemain asal Korea Selatan. "Kita sudah ada nama. Kita lihat saja nanti," papar Llano.[sya/but]

persebaya 1927 batal boyong pemain timnas malta

 
Persebaya 1927 Batal Boyong Pemain Timnas Malta
ANTARA/Eric Ireng/ip
SURABAYA--MICOM:Persebaya 1927 yang berlaga di Liga Primer Indonesia batal merekrut pemain tim nasional Malta, John Hutchinson, karena terkendala nilai kontrak yang terlalu mahal.

Direktur PT Pengelola Persebaya Indonesia, Llano Mahardika di Surabaya, Minggu (16/1), mengatakan nilai kontrak yang diminta agen Hutchinson melebihi anggaran yang telah dipatok manajemen.

"Awalnya Hutchinson sepakat untuk gabung Persebaya, tapi agennya minta nilai kontrak sangat tinggi dan kami tidak sanggup memenuhinya," katanya tanpa menyebut nilai kontrak pemain tersebut.

Munculnya nama Hutchinson tidak lepas dari bantuan mantan pemain Persebaya asal Australia yang kini membela Semarang United, Josh Maguiere. John Hutchinson adalah pemain kelahiran Australia yang kini memperkuat salah satu tim A-League (Liga Australia), Central Coast Mariners. Sejak 2009, pemain berusia 31 tahun itu mendapatkan paspor Malta dan memperkuat timnas negara itu.

"Sebenarnya Hutchinson cocok dengan kebutuhan tim yang kini sedang mencari pemain untuk posisi gelandang. Tapi, harga yang diminta terlalu mahal," ujar Llano.

Ia menambahkan saat ini pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan salah seorang pemain gelandang asal Asia. Namun, Llano belum bersedia mengungkapkan identitas pemain tersebut. "Untuk sementara saya belum bisa sebut namanya, tunggu saja kalau sudah deal," tambahnya.

Sebelumnya, Persebaya 1927 sudah mendapatkan pemain bertahan asal Masedonia, Majkl Cvetkovski, untuk melengkapi dua pemain asing yang sebelumnya sudah bergabung, yakni John Tarkpor (Liberia) dan Otavio Dutra (Brasil).

Saat ini, pelatih Persebaya Aji Santoso masih membutuhkan dua pemain asing lagi berposisi gelandang dan penyerang, guna memenuhi kuota lima pemain asing di kompetisi LPI. (Ant/OL-2)