Kamis, 17 November 2011

300 Bonek Gagal Berangkat Ke Semarang



Kamis, 17 November 2011 00:36:53 WIB
Reporter : Ragil Priyonggo


Surabaya (beritajatim.com) - Lebih dari 300 supoter Persebaya Surabaya atau yang dikenal sebagai bonek, bondo nekat,sekitar pukul 20.00 WIB sudah mendatangi Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Mereka datang untuk naik kereta api barang menuju Semarang guna menonton pertandingan uji coba antara Persebaya melawan PSIS (Semarang) pada Kamis(17/11/2011) besok sore.

Melihat hal itu, petugas kepolisian langsung melakukan sweeping. Hasilnya ada 300 suporter yang diamankan dari gerbong-gerbong rangkaian kereta api.

Saat razia berlangsung bonek tidak memberikan perlawanan. Mereka mau menurut ketika petugas mengiring keluar ke arah stasiun.

Menurut Kapolsek Bubutan Surabaya, Kompol Mikael Sitanggang, "Sweeping ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan saat perjalanan ke Semarang dengan menggunakan kereta api." Kata Sitanggang, Kamis (17/11/2011) dini hari.

Polisi menggelar pengamanan sejauh 500 meter, mulai dari stasiun pasar turi sampai ke arah selatan. Polisi khawatir supotrter marah dan merusak fasilitas stasiun seperti beberapa bulan silam.

"Mereka sudah pernah pecah kaca, karena marah saat dilarang naik kereta api. Kalau mereka dibiarkan lolos naik di atas kereta juga rawan kecelakaan," tambah Sitanggang.

Selasa, 15 November 2011

Minggu Depan, Persebaya Jamu Persija



 
Selasa, 15 November 2011 13:33:39 WIB
Reporter : M. Syafaruddin


Surabaya (beritajatim.com) - Persebaya Surabaya telah menyusun program uji coba guna mematangkan persiapan sebelum berlaga di Indonesian Premier League (IPL). Usai menjamu Persibo di Stadion Gelora 10 Nopember, Surbaya, Minggu (13/11), tim asuhan Divaldo Alves itu bakal menjalani tur Jateng. Dua tim siap jadi lawan latih tanding Erol Iba dan kawan-kawan, yakni PSIS dan Persis Solo.

"Lawan PSIS tanggal 17 November, dua hari kemudian menghadapi Persis," kata CEO Persebaya Llano Mahardhika seperti dilansir website Indonesian Premier League, Selasa (15/11).

Program uji coba tersebut ditutup dengan laga melawan Persija Jakarta di Surabaya, Selasa (22/11) mendatang. Setelah itu pemain tinggal menjaga kondisi sebelum menjalani laga pertama IPL ke kandang PSMS Medan, 26 November. Llano tidak tahu berapa pemain yang akan dibawa Divaldo dalam tur Jateng nanti.

"Terserah pelatih mau bawa berapa. Dia yang tahu pertimbangan teknisnya," tambah Head of Quality Control PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) ini.

Terpisah, Sekretaris Klub Persija Taufik Resamali menyambut baik rencana pertemuan timnya melawan Persebaya. Dalam lawatan ke Surabaya nanti Persija bakal membawa seluruh pemainnya, termasuk empat legiun asing Emanuel De Porras, Danilo Fernando, Jaime Celestino Dias Bragança, serta kiper jangkung Aleksander Vrteski.

"Tentu berat melawan Persebaya. Tapi seandainya bisa mengalahkan mereka nilai jual Persija bakal naik," tutur Taufik.

Pihaknya berharap bonekmania nanti memberikan dukungan secara objektif. Apalagi tim yang dihadapi Persebaya nanti bukanlah Persija yang dulu. Taufik menegaskan, "Kami datang dengan semangat persahabatan sebagai sesama tim IPL. Jangan sampai ada kejadian yang bisa mengganggu persiapan kita main di IPL."

Sebelum dijamu Persebaya, pada Minggu (20/11) sore Persija lebih dulu menghadapi PSIS di Semarang. Taufik memastikan seluruh pemain Persija tidak ada yang cedera sehingga siap menghadapi PSIS dan Persebaya.

"Mungkin pelatih akan bawa 25 pemain, tapi bisa juga kurang. Belum tahu apakah pemain magang ikut dibawa atau tidak," jelasnya. Persija yang kini ditangani Jaya Hartono sedianya melawat  ke kandang Persiraja Banda Aceh dalam pertandingan pertama IPL, 27 November. [sya/but]

andik the cheetah

Duel Arema Vs Persebaya Tergantung Polisi

Kubu Persebaya menyambut positif tawaran uji coba yang dilayangkan Arema Indonesia. Hanya saja, keinginan tersebut masih harus dikomunikasikan dengan pihak kepolisian setempat selaku pemberi izin pertandingan.

"Kami sudah terima surat dari Arema. Kami belum bisa memberi jawaban karena masih berkomunikasi dengan pihak keamanan," terang media officer Persebaya, Ram Surahman.
Menurut Ram, tim pelatih maupun manajemen tertarik dengan tawaran  tersebut. Setidaknya ini selaras dengan program pelatih Divaldo Alves yang ingin gelar satu uji coba lagi sebelum memulai kompetisi pada 26 November mendatang.

Pelatih, lanjut Ram, sebetulnya berharap uji coba tersebut digelar di kandang lawan. Ini penting untuk mengetahui sejauhmana mental tanding pemain. Pasalnya, Persebaya dikabarkan bakal menjalani laga away di pertandingan perdana.

"Kita juga dapat undangan uji coba lawan Persid Jember. Nanti Akan kita matangkan lagi mana yang akan diambil. Lawan Arema juga bagus untuk uji mental pemain juga," tandasnya.

Jika jadi digelar, duel Persebaya vs Arema bakal menyedot penonton. Maklum, supporter Kedua tim memiliki sejarah rivalitas yang tinggi. Bahkan tak jarang, akhir pertandingan berakhir rusuh. Fakta ini berlaku pada laga uji coba maupun resmi. "Ini saya kira domainnya teman-teman keamanan," tegasnya. (gk-31)

Alhamdulillah, Andik tak Cedera



 
Selasa, 15 November 2011 09:03:59 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Tak hanya saat membela Persebaya, di Tim Nasional (Timnas) U-23 Indonesia pun, Andik Vermansyah masih menjadi sasaran jegal lawan. Halini nampak terlihat saat Garuda Muda menaklukkan Thailand dengan skor telak 3-1, Minggu (13/11/20110 malam.

Pertama terjadi di menit ke-12 saat Theeraton Bunmathan dengan sengaja membentangkan tangannya hingga mengenai wajah Andik. Saat itu, Bunmathan tengah adu sprint dengan Arek Bogen Surabaya ini. Tapi ternyata Andik lebih unggul. Dianggap membahayakan, Bunmathan pun melanggar Andik. Melihat hal itu wasit Kim Jong Hyeok pun mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Bunmathan.

Pelanggaran keras kedua terjadi pada menit ke-74. Kali ini giliran pemain pengganti, Ekkasit Chaobut yang menggunting kaki Andik saat punggawa Persebaya ini tengah berlari kencang. Andik pun tersungkur dan mengerang kesakitan. Kali ini wasit Kim Jong Hyeok langsung memberikan kartu merah sebagai ganjaran pelanggaran brutal itu.

Selain dua pemain itu, Andik juga menjadi sasaran pelanggaran pemain Timnas lainnya. Entah karena kalah adu sprint atau untuk menghalangi Andik mengumpan ke rekan satu timnya. Sebenarnya, kejadian ini bukanlah yang bertama. Di Persebaya, Andik kerap menerima perlakuan sama, baik saat Bajul Ijo main tandang maupun kandang.

Lalu bagaimana kondisi pemain 19 tahun ini setelah berkali-kali dilanggar oleh pemain Thailand. Kepada beritajatim.com, Andik menyebut dirinya tak mengalami cedera. "Alhamdulillah tidak ada apa-apa, Mas," katanya polos.

Indonesia akan menjalani partai pamungkas Grup A SEA Games melawan busuh bebuyutan, Malaysia, Kamis (17/11/2011) besok lusa. Andik pun meminta doa ke seluruh masyarakat Indonesia agar Timnas U-23 diberikan kemenangan. "Minta doanya saja ya semoga kami mendapat hasil terbaik," harapnya. [sya/but]

Striker Anyar Persebaya, Bambang Pamungkas?



 
Selasa, 15 November 2011 08:40:18 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Menurut keterangan pelatih Persebaya, Divaldo Alves, pekan ini akan tiba seorang stiker yang selama ini ia idamkan. Stiker yang ia maksud akan menjadi pendamping Andrww Barisic di lini depan. Kabarnya, penyerang yang dimaksud adalah Bambang Pamungkas.

Jika dirunut, Bepe, sapaan akrab Bambang memang sesuai dengan kriteria striker idaman Alves. Pelatih asal Portugal ini menginginkan striker berkualitas internasional. Kalau bisa, kata Alves saat itu, penyerang barunya harus berasal dari Tim Nasional (Timnas) Senior atau U-23.

Bepe sangat sesuai dengan kriteria itu. Ia sudah menghabiskan satu dekade bersama Timnas Garuda. Sampai saat ini, kostum nomor 20, dan ban kapten Timnas pun masih berada di lengannya. Bepe juga dikenal memiliki heading maut.

Sebelumnya Bepe dikabarkan hijrah ke Pelita Jaya, tapi hingga kini kabar itu belum terbukti. Ketika dikonfirmasi, CEO Persebaya, Llano Mahardika membantah keras kabar ini. "Rumor apa lagi ini," kata Llano, Selasa (15/11/2011).

Llano menyebut, penyerang anyar Persebaya bukanlah seorang Bambang Pamungkas. "Kita nggak kuat bayar Bepe. Kita anggaran ketat. Jadi cukup pemain tak terkenal saja namun punya potensi bagus," jelas Llano.

Memang dari urusan gaji, Bepe adalah salah satu pemain termahal di Indonesia. Bersama Christian Gonzales dan Boaz Solossa, manajemen yang mau mengontraknya harus mengeluarkan dana milyaran rupiah.

Lalu siapa penyerang baru yang Llano maksud? Lagi-lagi mantan manajer lisensi PT Liga Indonesia ini enggan menjawabnya. "Nanti dulu lah," katanya singkat. [sya/but]

Selasa, 08 November 2011

Andik Bertahan di Persebaya karena Cinta

Gelandang serang Timnas Indonesia U-23 Andik Vermansyah sebelum diwawancarai Kompas.com, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (5/11/2011). KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI

JAKARTA, KOMPAS.com – Mungkin dulu tak banyak mengenal sosok Andik Vermansyah, gelandang serang mungil asal kota Jember yang dimiliki oleh Persebaya 1927. Mengawali karier dari sepak bola kampung, Andik kini menjelma menjadi pemain andalan klub papan atas Liga Indonesia, Persebaya Surabaya dan juga tim nasional U-23.
Meski tak punya postur yang ideal (162 cm), Andik tak lantas minder dan justru mampu memberikan yang terbaik saat diberikan tugas dalam bermain. Bahkan, dirinya sempat ditawari bermain oleh legenda sepak bola Portugal, Rui Costa.
Namun, siapa sangka awal kariernya tak berjalan dengan mulus. Ia harus banting tulang demi mewujudkan impiannya bermain untuk klub kesayangannya, Persebaya Surabaya. Lantas apa pesannya untuk anak-anak Indonesia? Berikut petikan wawancaranya dengan Kompas.com.
T: Sejak kapan kamu bermain sepak bola? Aku sudah bermain bola sejak lima tahun. Waktu itu aku sering diajak kakak (Agus Dwi Cahyono, kakak nomor dua) bermain di sana. Aku bermain setiap hari di sana hinga aku sering dipukul orang tua karena pulangya Magrib terus dan bolos mengaji. Saat itu masih sepak bola antar-kampung. Baru kelas empat SD aku ikut sekolah sepak bola. Tahun 2005, Aku bergabung dengan Persebaya junior.
Pada tahun 2008, aku bersyukur bisa masuk ke tim senior Persebaya. Yang awalnya aku hanya lihat Bejo Sugiantoro latihan, akhirnya bisa latihan bersama. Aku sangat bersyukur.
T: Bagaimana sikap orang tua mengenai keputusanmu bersepak bola?
Awalnya orang tua kurang mendukung. Setiap habis dari lapangan, aku dipukul, tetapi aku membandel. Aku tahu mereka memukul aku bukan karena tidak sayang, tetapi takut aku kenapa-kenapa, contohnya patah kaki. Sebab, buat makan aja sudah apalagi mengeluarkan dana untuk hal yang tidak perlu. Namun lambat laun orang tua mengizinkan
T: Pernah berpikir pindah ke klub lebih besar?
Aku di Persebaya sudah sejak Persebaya yunior. Sebagai warga Surabaya menjadi suatu kebangaan bisa membela Persebaya. Aku juga senang bisa melihat bonek dan pemain seperti Bejo Sugiantoro.
Aku seperti sudah cinta mati dengan Persebaya. Jadi tak pernah tertarik untuk pindah klub.
T: Kepindahan Persebaya ke Liga Primer Indonesia (LPI) juga mengancam kesempatan kamu di timnas. Namun, kamu tetap bertahan. Kenapa?
Ya karena aku sangat cinta dengan Persebaya. Aku juga optimistis karena mendengar pernyataan dari bapak Andi Mallarangeng (Menteri Pemuda dan Olah Raga) yang mendukung adanya LPI. Itu yang membuat aku bertahan di Persebaya.
T: Kabarnya kamu pernah dilirik klub Portugal. Bisa cerita soal itu?
Iya. Waktu itu masih pra-kompetisi. Aku baru bermain tiga pertandingan, tapi sudah mencetak banyak gol. Ternyata saat itu pak Llano (Mahardika, CEO Persebaya Surabaya) bikin videonya dan mengirimkannya ke Rui Costa (Direktur Sepak Bola Benfica). Pak Llano merupakan teman dekat Rui Costa. Aku lalu dipanggil sama Pak Llano ke kantornya untuk bicara empat mata. Beliau bilang, ‘ada tawaran main di Portugal. Kamu mau nggak?’. Ya aku jawab, ‘Kalau ada temannya, aku mau, Pak.'
Lagi pula hal itu harus aku diskusikan dulu dengan orang tua dan keluarga. Orang tua mintanya aku tetap di sini (Indonesia). Kalau kakak, dia suruh aku untuk ambil kesempatan itu.
T: Siapa pelatih yang paling berjasa dalam kemajuan karier kamu?
Aji Santoso yang melatih aku selama di PON. Aku baru tahu posisi dan bagaimana menyerang juga bertahan. Aku akui coach Aji sangat berjasa memberikan motivasi kepada aku hingga aku bisa latihan dengan serius.
T: Bagaimana dengan Rahmad Darmawan?
Kalau Pak Rahmad itu mampu merangkul pemain. Dia itu milik semua pemain. Beliau juga mampu memotivasi para pemain yang ada. Kalau secara teknik tidak jauh berbeda dengan pak Aji.
T: Apa momen terindah dalam kariermu?
Waktu aku juara PON bersama Jawa Timur. Saat itu kami berhasil mendapatkan emas dan aku dapat hadiah motor Mio sebagai bonusnya. Itu pertama kali aku punya motor sendiri.
T: Kalau momen terburuk?
Saat aku tak pernah dimainkan ketika Persebaya lolos ke Indonesia Super League. Aku sempat kecewa dan pernah berniat untuk pindah.
T: Kamu pernah ditolak masuk timnas saat Indonesia bersiap melawan Turkmenistan. Perasaan kamu?
Aku sangat kecewa saat itu.
T: Bisa ceritakan bagaimana kronologisnya?
Ada yang telepon aku terus menyuruhku datang seleksi, tapi tidak ada surat. Ada kemungkinan surat itu diberikan kepada Persebaya (versi Wishnu Wardhana). Waktu itu aku sempat ditanya coach Aji, ’kenapa kamu tidak berangkat?’. Lalu aku bilang masih bimbang karena masih simpang siur.
T: Banyak orang menjuluki kamu Lionel Messi-nya Surabaya. Tanggapan kamu?
Semua juga bilang begitu, tetapi aku tidak merasa seperti itu. Saat aku bermain, para Bonek selalu teriak ’Messi..Messi...Messi’. Saya senang dipanggil Messi, tapi kan beda jauh ha ha ha.
T: Kamu tipe pemain seperti apa?
Itu orang yang menilai. Banyak orang bilang aku pemain yang punya kecepatan. Ada yang bilang, tanpa kecepatan saya tidak bisa jadi pemain seperti ini.
T: Apa yang jadi kelebihan seorang Andik Vermansyah?
Hmmmm..Mungkin kecepatan.
T: Apa rahasia kamu bisa tampil begitu? Aku biasa latihan lari menaiki tangga, baik tangga jembatan atau tangga di mall. Kadang, aku lomba lari dengan taksi. Pernah waktu itu aku lomba sampai lima kali, setelahnya aku langsung muntah-muntah ha ha ha.
T: Postur kamu terbilang kecil untuk pemain sepak bola. Pernah merasa minder dengan postur tubuh kamu?
Tidak pernah. Soalnya, aku sejak kecil sudah bermain dengan orang yang posturnya lebih besar dariku. Waktu umur lima tahun, aku sudah bermain melawan bapak-bapak. Jujur, di timnas pun, aku tak pernah minder.
T: Kamu dikenal sebagai pria yang sederhana. Kabarnya, kamu lebih suka pakai sepatu murah ketimbang sepatu yang mahal harganya?
Kalau pakai sepatu mahal, aku tidak cocok. Lagian, kalau sepatu mahal tidak ada yang cocok dengan ukuran kakiku. Aku tidak peduli dibilang orang apa kalau pakai sepatu murah.
T: Punya pengalaman istimewa soal sepatu?
Aku punya sepatu untuk bermain sepak bola awalnya dikasih dari orang dan teman-teman. Sepatu pertama yang dibelikan ibu itu harganya 15 ribu. Itu aja harus nunggu Ibu dapat bayaran lebih. Dengan berjalannya waktu, Bapak mendapat rezeki dan aku dikasih uang 50 ribu untuk membeli sepatu yang sedikit lebih bagus. Aku terus mencari sepatu bola seharian tapi tidak ketemu karena duitnya kurang. Namun, besoknya aku bisa mendapatkan sepatu dengan harga 40 ribu rupiah. Aku senang sekali, sampai-sampai sepatu itu aku pegang terus hingga aku ajak tidur.
Aku juga pernah berjualan kue keliling kampung saat kelas empat SD. Aku mulai jualan dari jam 7 pagi sampai jam 8.30. Jam 9 pagi aku pergi ke sekolah. Aku juga pernah berjualan es di dekat stadion, Sejak itu aku tidak pernah meminta uang lagi kepada orang tua. Cuma dikasih jatah satu minggu 1500 sama bapak. Aku jualan untuk uang jajan aku dan untuk menambung agar bisa membeli sepatu bagus.
T: Kapan pertama kali kamu mendapat penghasilan sendiri dari bermain bola?
Aku mulai mencari penghasilan sendiri dengan ikut bermain tarkam di Madura. Saat itu, tahun 2003, aku mendapat bayaran 45 ribu rupiah dan hasilnya aku berikan semua untuk orang tua. Dari situ, aku bermain di manapun tidak pernah dipukul orang tua
T:  Andik itu sebenarnya orangnya seperti apa sih?
Baik, suka bercanda, suka cari temen, dan sederhana.
T: Siapa pemain idola atau panutan seorang Andik Vermansyah?
Kalau di dalam negeri aku suka Firman Utina dan Bejo Sugiantoro. Kalau di luar negeri aku suka Cristiano Ronaldo. Tim tentu Persebaya dan juga Real Madrid.
T: Bisa ceritain kenapa kamu begitu suka dengan Persebaya?
Awal aku cinta persebaya karena diajak tetangga nonton persebaya. Namanya Bapak Kar. Setiap Persebaya bermain, aku selalu diajak nonton dan lama-lama aku mulai melihat mereka latihan di Stadion Tambak Sari. Aku harus jalan kaki sepanjang 4 kilo meter untuk mencapai stadion tersebut.
T: Kalau hobi kamu apa?
Karaoke sama billiar. Bukan hiburan malam, tetapi karaoke dan billiar untuk refreshing saja sama teman-teman.
T: Kamu bisa dibilang punya sedikit waktu untuk keluarga. Apa yang kamu lakukan jika sudah pulang ke rumah?
Setiap pulang, aku pasti mengajak keluarga untuk makan di luar. Pacar juga aku ajak.
T: Menurut kamu, apa yang harus dibenahi dari sepak bola Indonesia agar bisa berkembang?
Indonesia itu kurang lapangan bola. Padahal, dari lapangan itulah muncul bibit-bibit pemain. Negara kita lebih besar dari Jepang, tapi di Jepang lapangannya lebih banyak dari yang kita miliki. Seharusnya kita harus memantau lapangan dan diklat yang ada saat ini.
T: Punya pesan untuk anak-anak Indonesia?
Terus bekerja keras dan jangan putus asa. Nasib tak akan berubah jika kita tidak mengubahnya sendiri.

andik sudah berfirasat cetak gol

 
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Pemecah kebuntuan timnas pada babak kedua, sekaligus pencetak gol kelima Indonesia kala mengalahkan Kamboja 6-0 dalam pertandingan Grup A SEA Games XXVI di Stadion Utama GBK, Andik Vermansyah mengaku gol tersebut telah terasa sejak sebelum pertandingan.

Seusai pertandingan, ia mengungkapkan bahwa firasat positif untuk mencetak gol pada pertandingan perdana Indonesia di grup ini telah terasa.

"Sebelum tanding saya sudah punya firasat bisa cetak gol," aku pemain Persebaya 1927 ini semalam. Ia juga memberikan satu assist lewat gol yang dicetak Ramdani Lestaluhu.

Sebelum bertanding, ibadah (Sholat) dilakukan dengan khusyuk. Setiap menjelang pertandingan, sebuah doa tak pernah lupa ia panjatkan sembari mendengarkan musik untuk menjaga agar kondisi tetap rileks.

Senada dengan rekannya yang juga berhasil mencetak dua gol, Patrich Wanggai. Ia berharap agar semua pihak tidak cepat puas dengan kemenangan besar tersebut. Karena Indonesia masih memiliki tiga pertandingan sisa yakni melawan Singapura, Thailand dan Malaysia. Dan dua pertandingan lagi sampai akhirnya meraih emas.

"Saya setuju kita di grup neraka, tapi insya Allah, kita bisa lolos," tandasnya yakin.

"Ya mungkin kita latihan harus lebih awal, karena Jumat main pukul 2 siang (melawan Singapura)," pungkasnya.

Jumat, 04 November 2011

Ujicoba Persebaya Vs Persema Batal



Jum'at, 04 November 2011 19:46:01 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Persiapan Persebaya mengarungi kompetisi nampak belum afdol. Pasalnya hingga kini, Taufiq dan kawan-kawan belum teruji ketika menghadapi tim selevel atau setingkat lebih tinggi. Terbaru, Persebaya dipastikan batal beruji coba dengan Persema.

Awalnya, uji coba dilakukan, Sabtu (5/11/2011) besok di Malang. Tapi entah mengapa uji coba itu dibatalkan. Pambatalan uji coba dipastikan oleh pelatih Persebaya, Divaldo Alves. "Uji coba lawan Persema tidak jadi," kata Alves ketika pada beritajatim.com.

Ditemui di mess Persebaya, Jumat (4/11/2011) petang, pelatih asal Portugal ini tak tahu pasti alasan pembatal tersebut. Padahal awalnya, antara manajemen Persema dengan Persebaya sudah sepakat untuk beruji coba. "Tapi nampaknya Ada masalah disitu. Saya tidak tahu masalah apa," imbuh pria yang pernah menangani Persijap ini.

Kabarnya, lanjut Alves, pembatalan itu terkait hubungan tidak harmonis antara pendukung Persebaya dengan Persema. "Kabarnya seperti itu. Tapi saya tidak tahu," terangnya.

Sebelumnya, Persebaya juga dikabarkan akan mengikuti turnamen segitiga lawan Arema dan Persema. Turnamen itu sendiri adalah inisiatif manajemen Laskar Ken Arok. Tapi turnamen ini juga tidak jadi digelar.

Kini Persebaya tengah membidik Persibo sebagai lawan tanding. Rencananya, pertandingan itu akan dilakukan akhir pekan depan.[sya/kun]

Alves: Pemain Persebaya Sudah Kompak



 
Jum'at, 04 November 2011 18:16:37 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Tiga minggu jelang digelarnya Indonesian Premier League (IPL), tim Persebaya sudah menemui progres positif. Menurut pelatih Divaldo Alves, antara pemain asing dengan punggawa lokal sudah terjalin komunikasi dan saling mengerti satu sama lain.

Alves ditunjuk menggantikan Aji Santoso yang menangani Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23. Ia mulai bekerja sejak 16 September lalu. Usai kedatangan pria asal Portugal ini, beberapa pemain baru mulai muncul, seperti Mario Karlovic, Jefri Prasetyo hingga Amaral.

Hampir dua bulan melatih, eks juru taktik Persijap mengaku sudah ada perkembangan berarti di timnya. "Mereka sudah mulai kompak. Komunikasi yang terjalin juga tinggi. Antara pemain asing dan lokal sudah dekat," katanya kepada beritajatim.com, Jumat (4/11/2011) petang.

Termasuk Amaral. Meski menjadi pemain yang paling akhir bergabung, pria Brazil berusia 38 tahun sudah mampu menyatu dengan tim. "Ya, termasuk Amaral juga," lanjut eks pemandu bakat klub papan atas Portugal, Benfica ini.

Sementara itu, Persebaya sudah mendepak dua pemain seleksi, yakni Yossi Permana dan Heri Prasetya. Yossi adalah pemain yang pernah membela Gresik United dan Aceh United. Sedangkan Heri pernah berbaju Persijap dan Manado United.

Yossi dan Heri mengikuti seleksi mulai, Senin (31/10/2011) kemarin. Namun pada Jumat sore ini, keduanya sudah tak nampak bergabung dengan pemain Persebaya. "Kualitas mereka sama atau sedikit dekat. Masih lebih bagus anak-anak Persebaya," tutup Alves.[sya/kun]