Jumat, 29 April 2011

Jelang Jamu Persibo, Aji Santoso Kena Thypus


 

 

foto: Prasetyo
TEMPO Interaktif, Surabaya - Pelatih Persebaya 1927 Aji Santoso kemungkinan tidak dapat mendampingi timnya saat menjamu Persibo Bojonegoro dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia di Stadion Gelora 10 November, Sabtu (30/4).

Aji didiagnosa terjangkit gejala penyakit thypus. Bahkan pelatih asal Malang itu sudah absen sejak anak-anak asuhnya melawat ke kandang PSM Makassar, Ahad (24/4) lalu.

Tanpa Aji, Persebaya 1927 dilumat PSM dengan skor 4-0. Dalam latihan rutin sepekan terakhir ini, Aji juga tidak terlihat di lapangan. Semula tugas Aji digantikan asistennya, Ibnu Grahan, tapi Ibnu juga kurang fit karena terserang flu berat.

Kepala tim medis Persebaya 1927, dokter Heri Siswanto mengatakan Aji butuh istirahat total untuk memulihkan kondisinya. Karena itu Heri tidak berani memberi rekomendasi kepada Aji untuk ikut ke lapangan.

Menurut Heri, Aji baru diperbolehkan ke lapangan setelah dalam lima hari berturut-turut suhu badannya stabil. "Meskipun hanya di pinggir lapangan, tapi tetap rawan buat kesehatannya," ujar Heri, Jumat (29/4).

Pelatih Persibo Sartono Anwar tak mau terpengaruh dengan situasi yang dialami calon lawannya. Kendati pelatihnya sakit serta baru ditekuk PSM, namun Sartono tidak mau meremehkan. "Kami tetap fokus untuk menghadapi Persebaya," ujar Sartono.

KUKUH S WIBOWO

Solo FC Jamu Persebaya 1927 di Luar Jawa Tengah

Solo FC Jamu Persebaya 1927 di Luar Jawa Tengah
Tim Solo FC---ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/ip
SOLO--MICOM: Pertandingan antara Tim Solo FC melawan Persebaya 1927 Surabaya pada lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia, yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Manahan Solo, Minggu (8/5), dipastikan diadakan di luar wilayah Jawa Tengah.

Pertandingan Solo FC melawan Persebaya tidak di Solo, karena pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta tidak memberikan rekomendasi izin demi keamanan, kata Direktur Operasional Solo FC Abraham EW Turangan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/4).

Menurut dia, pihak panitia penyelenggara pertandingan permohonan izinnya tidak mendapat rekomendasi dari Polri setempat, karena berbagai pertimbangan keamanan di Kota Surakarta. Ia menjelaskan, alasan kepolisian tersebut berdasarkan sejumlah kejadian sekitar bulan Januari 2010 terjadi keributan antara Suporter Persebaya yang dijuluki Bonek dengan masyarakat Surakarta.

Rombongan suporter itu dalam perjalanan dengan menumpang kereta api ke Bandung melintas di wilayah hukum Polresta Surakarta. Bahkan, suporter Persebaya yang menumpang KA khusus dari Bandung berjumlah sembilan gerbong tertahan di Jebres, karena telah dipenuhi ribuan masyarakat Solo yang mengaja menghentikan KA tersebut.

Hal tersebut, kata dia, terdapat beberapa korban baik dari suporter maupun masyarakat Surakarta yang dikawal langsung Kapolda Jateng dan Kapolreta hingga ke perbatasan Jatim.

Surat rekomendasi pihak Polresta, kata dia, berdasarkan masalah keamanan dan belum pulihnya hubungan antara suporter Bonek dengan warga Surakarta serta menjaga situasi Kamtibmas di Kota Surakarta yang aman dan kondusif, maka rencana pertandingan lanjutan LPI antara Solo FC melawan Persebaya agar dialihkan ke tempat lain yang lebih memungkin dan disarankan untuk tidak di wilayah Jateng, DIY, Jabar, dan DKI. "Kami sangat menghargai rekomendasi kepolisian karena demi keamanan. Hal ini, kami serahkan sepenuhnya dengan LPI," paparnya.

Menurut dia, pihaknya belum tahu pertandingan timnya melawan Persebaya akan dialihkan ke mana, yang menentukan pihak LPI. Pihaknya masih menunggu surat dari LPI paling tidak, Jumat (29/4), sudah turun. Menurut dia, Solo FC pada prinsipnya di mana pun pertandingan diadakan sesuai keputusan LPI. Tetapi, timnya mengharapkan yang terpenting kondisi lapangan dan Panpel siap.

Manajer Tim Solo FC, Totok Supriyanto mengatakan, dialihkan pertandingan Solo FC melawan Persebaya tentunya akan merugikan timnya, karena pertemuan kedua kesebelasan sudah ditunggu-tunggu pendukungnya suporter Pasoepati.

"Masyarakat tentunya tidak bisa mendukung tim kesayangannya Solo FC secara langsung. Karena, tempat pertandingan di luar Jateng. Namun, semuanya ini demi keamanan di Kota Solo," katanya. (Ant/OL-2)

Samsul Arif, Momok Utama Persebaya 1927



 
Jum'at, 29 April 2011 08:39:03 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Striker utama Persibo Bojonegoro, Samsul Arif nampaknya menjadi momok utama Persebaya 1927. Apalagi Samsul sementara menjadi top skor Laskar Angling Dharma, julukan Persibo dengan sembilan gol.

Asisten pelatih Persebaya 1927, Ahmad Rosyidin mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya cukup banyak tahu kekuatan Persibo. "Meski hanya sebatas melihat mereka di televisi," katanya, Jumat (29/4/2011).

Dari pantauan di televisi itulah, tim pelatih Persebaya 1927 tahu, Samsul adalah pemain yang harus diberi pengawalan ketat saat kedua tim bertemu, Sabtu (30/4/201) besok sore di stadion Gelora 10 Nopember.

Meski lokal, Samsul mampu bersaing dengan deretan striker-striker haus gol di Liga Primer Indonesia (LPI). Sejauh ini, pemain yang pernah menyebrang ke Persela Lamongan ini sudah menceploskan total sembilan gol.

"Kalau pemain yang harus diwaspadai ya Samsul. Tapi kita tak akan melakukan penjagaan khusus," smabung Ahmad.

Sebenarnya, selaim Samsul, Persibo juga memiliki punggawa asing yang tak kalah bagus, yakni gelandang Mederios Wallacer. Hingga 14 laga, Wallacer sudah mengemas lima gol. Sementara tandem Samsul, Bagus Cahyono juga harus diwaspadai dengan tiga golnya.[sya/ted]

Persebaya 'Kudu Wani' Main Keras



 
Jum'at, 29 April 2011 08:26:08 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Derby Jatim pertama di Liga Primer Indonesia (LPI) bakal terjadi di stadion Gelora 10 November. Tuan rumah Persebaya 1927 akan berhadapan dengan musuh yang sulit dikalahkan, Persibo Bojonegoro, Sabtu (30/4/2011) besok sore. Laga ini bakal menjadi kebangkitan Persebaya usai babak belur di Makassar.

Secara mengejutkan, Persebaya 1927 yang selalu superior di kandang lawan harus takluk di markas Juku Eja, stadion Andi Mattalata. Yang lebih mencengangkan lagi, Andik Vermansyah dan kawan-kawan kalah dengan skor telak 0-4. Hasil ini menjadi kekalahan terbesar mereka di pentas LPI.

Setelah dievaluasi diketahui, penyebab takluknya Persebaya tak lain karena permainan keras yang ditampilkan anak buah juru taktik asal Belanda, Wilhemus Gerardus Rijsbergen ini.

"Menurut evaluasi, saat ketemu lawan yang punya karakter keras, secara tidak langsung karakter Persebaya yang memainkan bola-bola pendek jadi terganggu," aku asisten pelatih Ahmad Rosyidin, Jumat (29/4/2011).

"Rendi saja yang biasanya lincah dan cepat langsung meredup ketika mendapat perlakuan keras dari pemain PSM," lanjut mantan asisten tim Divisi II, Surabaya Muda (SM) ini.

Nah, pada laga besok, Persebaya bakal bertemu lawan yang permainanya juga terkenal keras, yakni Persibo. Selain harus berani menghadapi permainan keras lawan, mereka juga dihadapkan dengan kutukan 'Angling Dharma'.

Selama empat pertemuan, Persibo bisa dibilang sangat perkasa dengan tiga kemenangan. Sedangkan satu-satunya tiga angka yang berhasil didapat Persebaya yakni ketika babak 16 besar turnamen Piala Indonesia, Mei 2010 lalu. "Dengan mitos itu, kita harus bisa mengatasinya," tambah Ahmad.

Kabar baiknya, kekalahan di Makassar, menurut AHmad, sudah sedikit bisa dilupakan anak buahnya. "InsyaAllah pengalaman di Makassar bisa ada perubahan di permainan kita," tegasnya. Ahmad juga optimis timnya bisa memetik tiga angka sekaligus bangkit dari keterpurukan di Makassar.

Sementara itu, pada pertandingan besok, Persebaya 1927 dipastikan kehilangan Andik Vermansyah karena cedera. Sementara Erol Iba masih meragukan. Sebab cedera hamstring kanannya maish belum sembuh benar.

Sebagai gantinya, Mat Halil bakal diturunkan mengantikan Erol. Tiga pemain lainnya di sektor belakang nampaknya tak berubah, yakni Khusnul Yuli, Otavio Dutra dan Michael Cvetkovski di jantung pertahanan Persebaya. Kempatnya bakal mengawal kiper Endra Prasetya yang sudah kembali setelah absen cukup lapa karena cedera.

Sedangkan untuk lini tengah, sebagai pengganti Andik, tim pelatih sudah menyiapkan Arif Ariyanto sebagai sayap kiri dengan Rendi Irwan di sektor kanan. Posisi dua gelandang masih dipercayakan pada John Tarkpor dan Taufiq.

Sebagai tukang gedor, Persebaya tetap mempercayakan pada duet Andrew Barisic dan I Made Wirahadi. Lalu bagaimana dengan kondisi pelatih kepala Aji Santoso yang selama seminggu terakhir harus beristirahat karena tifus. "Untuk Sabtu, InsyaAllah Coach Aji bisa mendampingi," pungkasnya.[sya/ted]

Kamis, 28 April 2011

Masih Sakit, Aji Nekat ke Tambaksari



 
Kamis, 28 April 2011 13:04:24 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Dokter tim Persebaya, dr Heri Siswanto menghimbau agar pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso beristirahat total hingga sembuh dari penyakitnya, yakni gejala tifus. Sayang Aji nampaknya tidak mengindahkan peringatan itu.

"Minimal istirahat satu hingga dua minggu lah," kata dr Heri, Kamis (28/4/2011).

Pria yang juga salah satu kepala Puskesmas di Surabaya ini menjelaskan, kondisi baru bisa membaik hingga panas di tubuh Aji mulai turun. "Minimal tidak panas selama lima hari berturut-turut," lanjut pria yang belasan tahun menemani Persebaya ini.

Meski sudah tahu harus istirahat hingga dua minggu, permintaan dr Heri nampaknya tidak diindahkan oleh Aji. Sebab mantan pemain Arema dan Persebaya ini nampaknya sudah gatal ingin kembali ke lapangan hijau.

Aji malah berhasrat mendampingi timnya saat menjamu Persibo Bojonegoro di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Sabtu (30/4/2011) besok lusa. "Iya benar, Mas. Mudah-mudahanan sudah bisa dan harus dipaksa untuk bisa," tegas Aji.

Keberadaan Aji memang sangat vital di tim Persebaya 1927. Tanpa pelatih asal Kepanpen Kabupaten Malang itu, Persebaya rontok atas PSM Makassar dengan skor telak 0-4. Meski disisi lain permainan keras pemain PSM juga membuat ciri khas pudar. [sya/but]

Jelang Persebaya 1927 vs Persibo

Persebaya Sering Apes Saat Ladeni Persibo
 
Kamis, 28 April 2011 12:14:18 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Entah mengapa, ketika berhadapan dengan Persibo Bojonegoro, Persebaya seperti kehilangan taring. Kali ini kedua tim dijadwalkan bentrok, Sabtu (30/4/2011) sore di ajang Liga Primer Indonesia (LPI). Kedua tim akan bermain di 'kandang buaya', stadion Gelora 10 Nopember.

Pada empat pertemuan terakhir, anak asuh Sartono Anwar tiga kali mendapatkan kemenangan. Bahkan dua di antaranya didapat ketika Persebaya berstatus tuan rumah. Satu-satunya kemenangan Persebaya terjadi di babak 16 besar turnamen Piala Indonesia, Mei 2010 lalu, dengan skor tipis 2-1.

"Yang perlu diantisipasi ketemu Bojonegoro adalah, mereka selalu merepotkan, meski kita main dikandang sendiri. Dan mitos itu lah yang kita harus bisa mengatasinya," ujar asisten pelatih Persebaya 1927, Ahmad Rosyidin.

Selain masalah sejarah yang sulit menang ketika dihadapkan dengan Laskar Angling Dharma, tuan rumah baru saja mendapatkan tamparan keras di Makassar. Bermain lawan permainan keras anak-anak PSM, Persebaya menyerah dengan skor memalukan, 0-4.

Di saat yang bersamaan, Persibo justru sukses memetik poin penuh di kandang sendiri. Kemenangan di laga itulah yang membuat anak asuhg Sartono Anwar cukup percaya diri bentrok dengan pasukan besutan Aji Santoso.

"Kita sudah mengevaluasi pertandingan lalu. Pengalaman di Makassar akan kita jadikan tonggak untuk melakukan perubahan," tutup pria yang sebelumnya menangani Persebaya Selection di Liga Jatim ini. [sya/but]

Selasa, 26 April 2011

Persebaya 1927 Vs Persibo Tetap di G10N



Selasa, 26 April 2011 19:58:11 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Panpel pertandingan Persebaya 1927 memastikan, laga derby Jawa Timur (Jatim) lawan Persibo Bojonegoro tetap digelar di Gelora 10 Nopember, bukan di Gelora Bung Tomo seperti yang dikabarkan sebelumnya.

Sesuai jadwal, pertandingan lawan Laskar Angling Dharma digelar, Sabtu (30/4/2011) mendatang. Kabar awalnya, panpel sudah berencana menggelar di GBT. Bahkan mereka sudah meninjau di stadion terbesar di Jatim itu.

"Tapi menurut kami GBT belum seluruhnya memenuhi. Sarana penunjangnya belum mendukung," ujar ketua panpel Persebaya, Sutrisno, Selasa (26/4/2011) sore.

"Seperti loket tiket yang lokasinya kurang strategi. Selain itu hingga saat ini belum ada serah terima antara Pemkot Surabaya dengan pihak pengembang," tambahnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan perhitungan jika Persebaya pindah home base ke GBT. Karena kapasitasnya yang dua kali lipas dari kapasitas stadion G10N, maka piaya pertandingannya pun melonjak hingga 50 persen.

"Jadi untuk lawan Persibo tetap di Gelora 10 Nopember. Bung Tomo mungkin untuk putaran kedua nanti," tutup Sutrisno. [sya/kun]

Persebaya 1927 Kritik Keras Wasit Asing LPI


Olahraga / / Selasa, 26 April 2011 14:46 WIB
Metrotvnews.com, Surabaya: Liga Primer Indonesia (LPI) yang digagas oleh Arifin Panigoro tampaknya tidak dapat lepas dari masalah kurang maksimalnya kinerja wasit yang memimpin pertandingan-pertandingan LPI, termasuk wasit asing.

Kali ini, Persebaya 1927 mengkritik kinerja wasit asing LPI. Klub asal Kota Surabaya tersebut mengeluhkan kinerja wasit asal Macedonia, Aleksandar Velickovic, yang memimpin laga antara tuan rumah PSM Makassar menghadapi Persebaya 1927.

Kepada Beritajatim, asisten pelatih Persebaya 1927, Ibnu Graham mengkritik keras Velickovic yang tidak disiplin, tidak siap memimpin pertandingan dan juga tidak tegas dalam mengambil keputusan.

Ibnu Graham mengungkapkan, wasit asal Macedonia tersebut terlambat dari waktu yang ditentukan saat technical meeting. Velickovic juga dinilai tidak siap memimpin pertandingan karena saat pertandingan berlangsung, fisik wasit tersebut tampak kedodoran sehingga selalu berada jauh dari bola.

Selain itu, Ibnu Graham merasa geram karena Velickovic sangat tidak tegas dalam mengambil keputusan dan hasilnya salah satu pemain andalan Persebaya 1927, Andik Vermansyah, cedera gara-gara permainan keras lawan.

"Saya mengambil contoh Andik Vermansah sering dikasari lawan, namun wasit baru  mengeluarkan kartu tiga kali setelah Andik jatuh karena dilanggar cukup keras," ucap Ibnu Graham. "Katanya LPI adalah liga perubahan. Tetapi kenapa wasitnya telat datang dan tidak siap memimpin pertandingan," tutupnya. (DOR)

Sabtu, 23 April 2011

persebaya 1927 sudah kantongi kelemahan PSM

Laga klasik bakal terjadi di pekan ke-16, Liga Primer Indonesia. PSM Makassar dijadwalkan menjamu Persebaya 1927, di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Minggu (24/4) malam. Paham kekuatan lawan, kedua tim bakal tampil jor-joran.
Partai sarat emosi. Sejak era perserikatan, kedua tim sudah menjadi musuh bebuyutan. Kendati perbedaan posisi kedua tim cukup jauh (Persebaya peringkat pertama, PSM peringkat sebelas-red), namun jaga gengsi adalah harga mati. 

Beruntung buat PSM memiliki empat mantan pemain Persebaya 1927. Mereka adalah kiper Deny Marsel, Satrio Syam, Supriyono, dan Andi Oddang. Pihak PSM mengaku sudah berdikusi dengan keempat pemain itu untuk mendalami kekuatan dan kelemahan Persebaya 1927.

"Sebenarnya, bisa dikatakan kami sudah mengantongi kelemahan Persebaya 1927 dan tahu bagaimana cara menghadapinya. Pelatihan jelang laga juga sudah dilakukan untuk menangkal kekuatan lawan. Tinggal bagaimana implementasinya di lapangan," kata asisten pelatih PSM, Liestiadi, kemarin.

Menurut Liestiadi, setiap main di kandang lawan, Persebaya 1927 selalu menerapkan strategi serangan balik.  Mereka bermain sabar sambil mempelajari kelemahan lawan. Begitu lawan lengah, pemain yang punya kecepatan seperti Andik Virmansyah, Rendi Irawan, dan John Tarkpor beraksi secara tiba-tiba.

"Serangan balik itulah yang berbahaya dari Persebaya. Selain itu, kendati kekuatan Persebaya berada di atas PSM, namun skuad PSM tidak boleh lengah sedikitpun. Tak ada kata kalah sebelum bertanding. Saya yakin kami mampu mengatasi Persebaya," ujar Liestihadi.

Persebaya memang punya kekuatan lebih. Di belakang, mereka punya duet stopper Otavio Dutra dan Michael Cvetkovski yang sulit ditembus. Di tengah ada Taufik, John Tarkpor, dan Andik Vermansyah yang produktivitas golnya tak kalah dengan pemain penyerang. Sementara di depan ada I Made Wirahadi yang telah menabung enam gol, dan Andrew Barisic dengan koleksi empat golnya.

"Ya, itulah kenyataannya. Kita memang kalah kelas. Namun, kami tetap yakin bisa mengalahkan mereka. Dalam kondisi tak satupun pemain yang cedera, PSM siap tampil dengan formasi menyerang 4-2-5-1 atau 4-5-1,” pungkasnya.

Di kubu lawan, Aji Santoso mengaku, beruntung karena ada beberapa pemain Persebaya 1927 yang kini berbaju PSM. Kenyataan itu, membuat dirinya lebih mudah mempelajari kekuatan lawan. "Selain itu, para pemain jadi terlecut untuk membuktikan bahwa dirinya lebih baik ketimbang mereka," kata Aji.

Aji Santoso yakin, kalau Andik Vermansyah bisa main sesuai instruksi. Tim asal Kota Buaya itu, bakal tampil dengan ciri khas permainan pendek merapat, ngeyel, serta keras tapi tetap dalam koridor fair play.

Lebih jauh, Asisten Pelatih timnas U-23 itu berharap timnya tidak sampai kehilangan ciri khas permainannya selama ini. "Bersama asisten pelatih, saya sudah kerja keras untuk mengembalikan karakter Persebaya 1927 seperti era perserikatan dulu. Di LPI ini, perlahan ciri khas Persebaya sudah terlihat. Warnanya sudah ada. Sayang kalau sampai luntur kembali," pungkas Aji.

Percaya Diri, Persebaya 1927 Optimis Tiga Angka di Makassar



 
Sabtu, 23 April 2011 10:20:16 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Kemenangan atas tuan rumah Semarang United FC membuat nyali Persebaya 1927 semakin naik. Mereka pun kini membidik tiga angka dari stadion Andi Mattalatta kandang PSM Makassar. Kedua tim bakal bentrok, Minggu (24/4/2011) besok.

Anak asuh Aji Santoso memang memiliki rekor away yang mengesankan. Dari tujuh kali pertandingan di kandang musuh, pasukan arahan Aji Santoso baru sekali kalah, atas Bali Devata. Selebihnya, mereka menorehkan enam kemenangan dan dua kali seri.

Aji sendiri mengakui, setelah berhasil memetik poin absolut dari Semarang, ia langsung mengarahkan timnya ke pertandingan lawan Juku Eja, julukan PSM. "Kita persiapkan semarang poin. Kita usahakan curi poin," tegas pria yang pernah menyandang ban kapten Timnas Indonesia semasa jadi pemain ini.

Tak sekadar mencuri poin, Aji juga meminta pemainnya untuk mendapatkan hasil maksimal, yakni tiga poin. Kalau bisa menang tentu lebih baik. Yang jelas kita bakal usahakan curi poin dulu," sambungnya.

Peluang untuk mendapatkan angka di Makassar memang cukup terbuka. Sebab, sejauh ini tim polesan pelatih asal Belanda, Wilhemus Gerardus Rijsbergen ini tak terlampau mengkilap di Liga Primer Indonesia (LPI) ini. Meski secara materi tim ini setara dengan Persebaya, namun dari segi taktik, Aji nampak lebih unggul.

Terbukti Aji mampu membawa Persebaya 1927 bertengger di puncak klasemen. Keyakinan Aji untuk mendapatkan tiga angka di Makassar semakin tinggi. Sebab Aji mengaku sudah tahu bagaimana kekuatan PSM. "Saya pernah sekali lihat lawan Batavia," ungkapnya.

Berbekal sekali pertandingan itu, Aji menyebut empat pemain Persebaya, Deni Marcel, Satrio Syam, Supriyono dan Andi Oddang sebagai sosok yang patut diwaspadai. "Meski kita tidak perlu melakukan penjagaan terlalu berlebihan," imbuh Aji.

Lawatan Aji ke Makassar bak reuni bagi pelatih 41 tahun itu. Sebab semasa bermain, Aji pernah membawa PSM juara Liga Indonesia. "Ya, dulu pernah disana setahun. Memang banyak cerita manis," urainya.

Pada laga besok, Persebaya dapat tampil dengan kekuatan penuh, keduali sektor kiper. Karena Endra Prasetya belum fit, maka posisinya diisi Afrianto. Sedangkan empat pemain di belakang adalah, Erol Iba, Michael Cvetkovski, Otavio Dutra dan Khusnul Yuli.

Empat gelandang yang dipasang antara lain, Andik Vermansyah, Taufiq, John Tarkpor dan Rendi Irwan. Duet I Made Wirahadi dan Andrew Barisic tetap menjadi pilihan utama di depan. "Yang jelas untuk pertandingan besok, kans kita untuk menang sangat terbuka," tutup Aji. [sya/kun]

Kamis, 21 April 2011

Persebaya 1927 Tunggu Kepastian

Thursday, 21 April 2011
SURABAYA– Manajemen Persebaya 1927 merestui kiprah Aji Santoso yang akan menangani tim nasional (timnas) U-23 proyeksi SEA Games (SEAG) 2011.


Pelatih Persebaya 1927 itu dipanggil sebagai asisten pelatih mendampingi Rahmad Darmawan. Restu manajemen kepada Aji diberikan setelah melakukan berbagai pertimbangan,termasuk nasib Persebaya dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI).”Sebenarnya berat untuk kami ditinggal Aji,karena sosoknya sebagai pelatih sangat dibutuhkan tim.Namun, karena panggilan tugas negara,kami merelakannya pergi.Kepentingan timnas di atas segalanya,”ujar CEO Persebaya 1927 Llano Mahardika. Soal adanya kekhawatiran prestasi Persebaya bakal terjun bebas jika ditinggalkan Aji,Llano tidak terlalu merisaukan.Dia menilai ada jalan untuk menyikapi situasi tersebut.Pihaknya terus mendukung upaya Aji menjadi asisten pelatih timnas.

”Kami pasti mendukungnya sambil menunggu surat resmi,termasuk mulai kapan dia bekerja menangani timnas,” katanya. Llano menginginkan kepastian itu karena hanya diberi tahu secara lisan terkait ditunjuknya Aji sebagai asisten pelatih timnas.Selain itu,dia belum mengetahui model kerja seperti apa yang akan dikerjakan Aji di timnas nanti.Apakah Aji akan diizinkan merangkap menangani Persebaya? Jawaban itu yang tengah dinanti kubu Persebaya 1927. Kendati demikian,pihaknya tetap mencari alternatif selepas ditinggal Aji. ”Memang sudah ada dua nama pelatih baru yang masuk.Tapi,sekali lagi,kami tidak buru-buru melakukan upaya pergantian pelatih sebelum ada keputusan resmi,termasuk penjelasan kinerjanya.

Saat ini pelatih Persebaya masih Aji,”sebut Llano. Sementara itu,Aji mengaku bimbang atas penunjukannya sebagai asisten pelatih mendampingi Rahmad.Apalagi,pihak Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) terus mendesaknya mau mengemban tugas negara tersebut. ”Di satu sisi ini adalah tugas negara.Tapi, di sisi lain saya sudah nyaman dan cocok di Persebaya,”ucapnya. Selain sudah menyatu dengan Persebaya, Aji juga masih menyimpan ambisi yang belum terwujud,yaitu mengantar Persebaya menjadi juara LPI musim ini.

”Target saya memang ingin membawa Persebaya juara.Tapi,kalau memang manajemen juga merestui,saya akan melakukannya.Apalagi,tugas negara memang harus diutamakan,”papar Aji. ●rachmad tomy

Rabu, 20 April 2011

Persebaya 1927, Akui PSM Lawan Yang Berat

Bola.net - Pimpinan klasemen Persebaya 1927 membawa misi tersendiri saat menghadapi lawan berat tuan rumah PSM Makassar, pada lanjutan pertandingan Liga Primer Indonesia, Minggu (24/4).

Pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso, kepada wartawan di Surabaya, Rabu mengatakan, timnya bertekad mengambil poin maksimal di kandang "Juku Eja", untuk mengamankan posisi di puncak klasemen sementara.

Saat ini, Erol FX Iba dan kawan-kawan menghuni posisi puncak dengan nilai 30. Poin itu sama dengan yang dikumpulkan Persema Malang, tetapi "Bajul Ijo" memiliki selisih gol lebih baik.

"Ini salah satu laga terberat yang dijalani anak-anak, karena PSM merupakan tim yang cukup tangguh dan sudah terbentuk cukup lama. Kami harus kerja keras untuk mengejar angka," ujarnya.

Selain itu, beberapa pemain yang kini memperkuat PSM, juga pernah membela Persebaya, seperti penjaga gawang Deni Marcel, Supriono, Djayusman Triasdi, dan Andi Oddang.

Aji Santoso mengatakan timnya akan berangkat ke Makassar dengan kekuatan terbaik, kecuali penjaga gawang Endra Prasetya yang kondisinya belum siap setelah pulang dari ibadah umrah.

Pemain-pemain utama seperti Otavio Dutra, Michael Chetkovski, Andrew Barisic, John Tarkpor, Andik Vermansyah, dan Erol Iba, dipastikan bisa turun.

"Sampai saat ini kondisi anak-anak cukup bagus. Motivasi mereka juga sedang tinggi setelah menang lawan Semarang United pekan lalu. Mudah-mudahan kondisi ini bisa terus terjaga," kata Aji Santoso.

Mantan pelatih Persema Malang itu mengaku belum begitu mengetahui kekuatan dan karakter permainan PSM. Namun, timnya juga tidak akan menyiapkan strategi khusus untuk mengantisipasi serangan mereka.

"Kami tetap bermain seperti biasa, menyerang dan mengandalkan permainan cepat. Tapi, kami tetap harus waspada dengan tekanan mereka," ujarnya. (ant/end)

Persebaya 1927 Restui Aji ke Timnas



 
Rabu, 20 April 2011 18:04:17 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Demi kepentingan bangsa, manajemen Persebaya 1927 akhirnya merestui Aji Santoso untuk membesut Timnas Indonesia U-23 bersama Rahmad Darmawan (RD).

CEO Persebaya, Llano Mahardhika kepada beritajatim.com menyampaikan, hingga saat ini dirinya memang belum bertemu Aji, untuk membicarakan lebih lanjut masalah ini. "Belum bertemu karena saya lagi di Jakarta," katanya, Rabu (20/4/2011) sore.

Namun, Llano menyatakan, pihaknya tidak keberatan jika Aji akhirnya dipanggil untuk membantuk RD di Timnas Indonesia. "Kita merestui. Demi negara kita rela," lanjut Llano.

Mengenai posisi pelatih kepala Persebaya 1927 yang akan ditinggalkan Aji, Llano belum mau berspekulasi. "Saya tunggu kejelasan kontrak Aji dengan timnas dulu," paparnya.

Meski begitu mantan manajer lisensi PT Liga Indonesia ini tidak menampik adanya calon pengganti Aji. "Ada, tapi kita belum kontak serius," paparnya. Ketika ditanya apakah sosok yang dimaksud adalah satu dari tiga assiten Aji di Persebaya 1927. Sekali lagi, Llano enggan mengungkapkannya. "Rahasia dulu ya, maaf," tutup Llano.[sya/ted]

Selasa, 19 April 2011

PSM Anggap Persebaya Musuh Bebuyutan

Selasa, 19 April 2011 | 17:49 WIB



TEMPO Interaktif, Makassar — Direktur PSM Makassar, Andi Ilhamsyah Mattalatta, menganggap tim Persebaya 1927 yang akan dijamu PSM pada Ahad nanti adalah musuh bebuyutan. “Masih di zaman Jusuf Cup, PSM merupakan musuh bebuyutan Persebaya. Sampai saat ini pun masih seperti itu,” kata Ilhamsyah di Stadion Andi Mattalatta, Makassar , Selasa (19/4).

Bertemunya PSM dengan Persebaya nanti, kata dia, bakal mempertontonkan permainan yang bagus dan menarik. Sebab kedua kesebelasan sama-sama mempunyai nama besar dan diperkuat dengan pemain-pemain berkualitas. “Dan saya melihat, apabila PSM meladeni lawan yang permainannya bagus, maka dia juga akan ikut bagus. Begitu pun juga sebaliknya,” katanya.

Manajer PSM, Husein Abdullah, mengatakan apabila Andi Oddang dan kawan-kawannya dapat membawa tim keluar menjadi juara, maka ini akan menjadi gengsi tersendiri bagi klub. Oleh karena itu, dia berharap, PSM bisa mengalahkan Persebaya dalam partai kandang lanjutan Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) tersebut. “Harus bisa menangkan pertandingan lagi untuk bisa menembus papan atas klasemen,” kata Husein.

Dalam pertandingan sebelumnya, PSM berhasil mengalahkan Semarang United, dengan skor 2-0. Posisi tim Juku Eja saat ini bertengger di posisi ke-11 klasemen sementara LPI, sedangkan Persebaya urutan kedua dan Persema pertama.

Pelatih PSM, Wilhemus Gerardus Rijsbergen, tengah fokus mempersiapkan timnya. Bahkan tawaran manajemen ke tim pelatih dan pemain untuk berekreasi di Pulau Samalona, yang rencananya akan diadakan Kamis, dibatalkan. “Wim menolak dengan alasan akan fokus mempersiapkan pemainnya jelang laga,” kata Juru bicara PSM, Anno Suparno.

Pemain PSM pun juga tidak sepakat dengan rencana itu. “Tidak bisa memang, apalagi tinggal beberapa hari lagi kita akan melawan tim besar, Persebaya,” kata bek PSM, Fandy Edi. Selain itu, dalam latihan pagi dan sore tadi, beberapa pemain sebelumnya yang absen, seperti Deny Marcel, Supriyono dan Marwan Sayedeh sudah mulai latihan.

Marwan yang sebelumnya mengalami sakit karena demam mengaku, sudah fit. “Insya Allah, sudah bisa bermain nanti,” kata Marwan kepada wartawan seusai latihan pagi.

Wim mengaku cukup senang dengan kembalinya beberapa pemain yang sebelumnya mengalami cedera itu. Terkecuali pemain baru PSM, Marco Pattiselanno, 20 tahun yang masih disarankan oleh tim pelatih untuk menurunkan bobot berat badannya, karena dianggap tidak proporsional. “Sudah turun 5 kg. Tetapi saya masih rutin fitnes,” kata Marco.

Irfan Abdul Gani

JELANG LAGA PSM VS PERSEBAYA 1927

Tarkpor dan Andik Momok Utama Juku Eja
 
Selasa, 19 April 2011 10:01:51 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Dua pilar lini tengah Persebaya 1927, John Tarkpor dan Andik Vermansyah menjadi pemain paling ditakuti pelatih PSM Makassar, Wilhemus Gerardus Rijsbergen. Menurut Wim, sapaannya, kedua pemain ini patut diwaspadai timnya.

Jelang kedua tim bertemu 24 April mendatang, Wim menjelaskan sebagai pemuncak klasemen, Persebaya 1927 adalah tim hebat dengan materi pemain yang komplet. Oleh sebab itu, Wim menegaskan agar seluruh pasukannya mewaspadai sepak terjang tim besutan Aji Santoso ini. "Termasuk John dan Andik. Saya dengar berbahaya," katanya kepada Tempointeraktif.

Pelatih asal Belanda ini memaparkan, sebagai sesama tim bersejarah di sepakbola Indonesia, Persebaya adalah salah satu musuh bebuyutan Juku Eja, julukan PSM. Oleh sebab itu, Wim akan melakukan persiapan maksimal untuk mengalahkan Persebaya.

Wim patut senang, sebab beberapa punggawanya adalah alumni Persebaya, seperti Andi Oddang, Satrio Syam, Supriyono dan Deni Marcel. Bermodal pengalaman keempat pemain ini berbaju Persebaya, maka PSM sedikit tahu peta kekuatan pasukan Aji Santoso.

Wim juga tersenyum lega, sebab pemain andalannya berangsur pulih dari cedera. "Kami bisa bernafas lega karena Goran, Mitrovic dan Oddang sudah fit," tutup Wim.[sya/ted]

Sabtu, 16 April 2011

Persebaya ke Puncak Usai Tundukkan Semarang United

Semarang - Persebaya 1927 memetik kemenangan tipis dengan skor 1-0 saat melawat ke Semarang United. Tiga poin dari laga tersebut mengantar skuad besutan Aji Santoso memuncaki klasemen sementara.

Bertanding di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu (16/4/2011) sore WIB, Semarang United (SU) sesungguhnya tampil lebih dominan di awal-awal laga. Skuad besutan Edy Paryono mendominasi penguasaan bola, meski masih sulit menciptakan peluang bikin gol.

Peluang terbaik pertama SU datang saat laga masuk menit 18. Dari luar kotak penalti sepakan keras Amancio Fortes masih bisa ditepis ke luar lapangan oleh kiper Persebaya.

Persebaya langsung bereaksi atas ancaman tersebut. Beberapa menit berselang Andrew Barisic punya peluang matang membawa tim tamu unggul saat tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Yoga Arif Wahyu. Namun kesempatan tersebut terbuang percuma.

Sebelum turun minum Barisic kembali mendapat peluang yang nyaris sama. Namun kembali dia gagal melewati hadangan Yoga Arif dalam posisi satu lawan satu.

Pertandingan masuk menit 60 saat Persebaya akhirnya bisa membuka keunggulan. Tendangan bebas John Tarkpor dari sisi kanan berhasil ditanduk dengan sempurna oleh Majkl Cvetkovski, yang berdiri tanpa kawalan. Persebaya 1 Semarang United 0.

Semarang United kemudian berupaya mencari gol penyama. Namun serangan yang mereka lancarkan lebih sering putus bahkan sebelum sampai ke kotak penalti lawan.

Sebaliknya, Persebaya malah punya tiga peluang beruntun di menit 87. Namun kegemilangan kiper Yoga Arif yang memblok dua tembakan, plus satu upaya lain yang terhalang tiang gawang, membuat tak ada gol tercipta pada momen tersebut.

Hingga akhirnya laga tuntas skor 1-0 untuk keunggulan Persebaya tak berubah.

Tambahan tiga poin dari kemenangan ini mengantar Persebaya 1927 sementara memuncaki klasemen dengan poin 30 dari 13 pertandingab. Mereka unggul satu poin atas Persema Malang yang baru berlaga 12 kali.

Aji Pegang Kartu Truf SUFC



 
Sabtu, 16 April 2011 09:10:19 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso akhirnya membuka kartu truf dari calon lawannya, Semarang United FC (SUFC). Menurut Aji, kunci kekuatan pasukan besitan Edy Paryono itu berada di tangan Amarildo Souza dan Amancio Fortes.

Souza, sapaannya, adalah salah seorang pemain asing senior yang malang melintang di sepakbola Indonesia. Sebelumnya, pemain kelahiran 12 Januari 1976 ini pernah berbaju Persijap Jepara dan Persik Kediri.

Sementara Fortes adalah pemain muda asal Angola. Bakatnya pernah dipantau Manchester United. Pemain 21 tahun ini pernah masuk dalam akademi MU. Satu pemain lagi adalah Muhammad Yusuf. Sejauh ini, striker lokal berambut gondrong itu sudah melesakkan tiga gol. "Kunci permainan mereka (Semarang United) ada di Souza dan satu pemain hitam jebolan MU itu," jelas Aji.

"Lalu striker yang gondrong juga bagus, waktu jadi pemain penganti dia cetak gol. Mereka perlu kita waspadai," sambung mantan kapten Persebaya ini.

Semarang United memang bukan tim yang produktif jika dibandingkan dengan Persebaya 1927. Sebab, dari 12 laga yang mereka jalani, The Blue Devils baru mengemas 14 gol. Bandingkan dengan pasukan Aji Santoso yang sudah 31 kali menggetarkan jala lawannya.

Sebaran pemain yang pernah mencatatkan dirinya di papan skor cukup merata. Tiga pemain, Komang Mariawan, Amarildo Souza, Muhammad Yusuf sduah mencetak tiga gol. Eks Persebaya, Josh Maguire, dua gol. Dan satu gol masing-masing dicetak Simone Quintieri dan Amancio Fortes. [sya/kun]

BONEK KRITIS DI TABRAK MOTOR

Turun dari Truk, Bonek Kritis Ditabrak Motor
 
Sabtu, 16 April 2011 09:21:19 WIB
Reporter : M Muthohar

Tuban (beritajatim.com) - Seorang Bonek yang hendak menyaksikan pertandingan Persebaya 1927 melawan Semarang United FC (SUFC) di Semarang, mengalami kecelakaan setelah ditabrak sepeda motor sesaat setelah turun dari sebuah truk yang ditumpanginya, Sabtu (15/04/2011).

Saat ini, kondisi korban masih mengalami koma dan belum sadar ketika dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R Koesma Tuban.

Data yang berhasil dihimpun beritajatim.com, korban diketahui bernama Dayat (16), Bonek asal Tandes, Surabaya.

Menurut sejumlah teman korban yang saat bersama dengan korban, kejadian itu bermula dari para bonek yang sedang turun dari Truk yang ditumpanginya untuk mencari kendaraan truk lain yang menuju Semarang.

Namun saat baru turun dan sedang berjalan kaki mencari truk, secara tiba-tiba korban ditabrak oleh sepeda motor yang sedang melintas. "Tadi kita mau cari truk yang lain, tapi saat jalan teman saya ini ditabrak sepeda motor dan terjatuh langsung tidak sadar," jelas teman korban saat berada di rumah sakit.

Setelah adanya hal tersebut, korban langsung dilarikan ke rumah sakit oleh petugas kepolisian yang sedang bertugas di Pos penjagaan jalan raya Tuban-Surabaya km 7, Desa Kowang, Kecamatan Semading, Tuban, untuk mendapatkan perawatan medis.

"Tadi orang tuanya sudah saya hubungi mas, mungkin nanti akan datang. Dan Kita akan langsung balik ke Surabaya, tidak jadi melihat pertandingan," ujar teman korban. [mut/kun]

Jamu Persebaya, Semarang United Dipastikan Full Team



 
Jum'at, 15 April 2011 12:40:23 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Demi memangkas poin dengan pemuncak klasemen Persema Malang, tuan rumah Semarang United (SUFC) bernafsu untuk menundukkan Persebaya 1927, Sabtu (16/4/2011) besok sore.

Di klasemen sementara, SUFC berada di peringkat ketiga. Mereka terpaut tiga angka dari Persebaya 1927 yang nangkring di posisi kedua. Nah, jika pasukan Edy Paryono mampu mengalahkan Andik Vermansyah dan kawan kawan, poin kedua tim bakal sama. Hanya tim Kota Pahlawan lebih unggul dalam selisih gol.

Menyongsong pertandingan besok sore, SUFC dipastikan akan turun full team. Dalam sesi berlatih tertakhir, seluruh pemain dalam kondisi fit, termasuk kapten dan playmaker andalan SUFC, Amarildo Sousa.

Vice President SUFC, Novel Al Bakrie mengingatkan, timnya harus konsentrasi saat melawan Persebaya 1927. Apalagi, lanjut Novel, lawan yang dihadapi cukup tangguh. Ia juga meminta anak-anak SUFC tak gentar berhadapan dengan nama besar Persebaya.

"Saya rasa, laga besok adalah pertandingan yang menarik. Dua tim papan atas Liga Primer Indonesia (LPI) akan berebut kemenangan. Lawan ingin memperpanjang rekor kemenangan, namun kami juga tidak ingin kehilangan poin di kandang," tegas Novel seperti yang dikutip dari Suara Merdeka.

Mantan General Manager (GM) PSIS Semarang ini berharap, kemenangan atas Persebaya 1927 mampu mengkangkat moral pemain Persebaya 1927. Selain itu, torehan tiga angka diharapkan semakin meramaikan persaingan papan atas dengan Persema dan Persebaya 1927. [sya/but]

Jumat, 15 April 2011

jelang laga semarang united vs persebaya 1927


Waspadai Tiga Pemain Persebaya 1927

Jelang menjamu Persebaya 1927, skuad Pasukan Ramang terus
berbenah. Pelatih PSM Wilhelmus "Wim" Gerardus Rijsbergen mengatakan bahwa Persebaya 1927 cukup tangguh, karena berada di posisi kedua klasemen sementara.

Makanya, dia akan mencari tahu lebih banyak mengenai kekuatan dan kelemahan Persebaya 1927 dari video pertandingan.

"Kami tahu Persebaya 1927 punya tiga pemain kunci yang sangat baik. Mereka adalah striker asal Australia, Andrew Barisic, Andik Firmansyah, serta gelandang John Tarkpor. Ini akan menjadi salah satu fokus PSM," kata Wim.

Oleh karena itu, PSM akan terus mempelajari strategi serangan Persebaya 1927. Wim juga akan menjaga semangat anak asuhnya agar saat menghadapi Persebaya, pemainnya tetap mempertahankan permainan cepat dan keras.

Managing Director PSM, Husain Abdullah, menambahkan bahwa PSM saat ini dalam kondisi yang cukup baik. Makanya, mereka akan terus menjaga atmosfer tersebut. (die)

Selasa, 12 April 2011

persebaya 1927 pinang gelora bung tomo

  11 April jam 17:48

Selasa, 12 April 2011 | 09:25 WIB

SURABAYA – Hijaunya rumput Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang masih perawan dari pertandingan sepakbola, ternyata membuat Persebaya 1927 ngiler. Itu dibuktikan dengan keinginan Aji Santoso untuk memindah home base timnya dari Stadion Geloro 10 Nopember, Tambaksari, ke Stadion GBT yang belum pernah digunakan untuk menggelar kompetisi resmi.

”Kami sudah pernah berlatih dua kali di Stadion Bung Tomo. Kondisi lapangan dan rumputnya sangat bagus. Kami ingin sekali direstui KONI Surabaya untuk memanfaatkannya sebagai hobe base kami,” kata Aji saat dihubungi Surabaya Posat, Selasa (12/4) pagi).

Bahkan, menurut tiga pemain asingnya, rumput seperti yang menjadi permadani Stadion GBT akan membuat permainan mereka lebih lepas, nyaman, dan maksimal dalam mengeksploitasi kemampuan individu dan kerjasama tim. ”Para pemain asing kami sangat kaget ketika kami ajak berlatih di sana. Mereka merasa nyaman dan lepas dalam bermain, bahkan mereka sempat bertanya, mengapa Stadion Bung Tomo yang ideal dan memenuhi standart internasional ini tidak mereka manfaatkan sebagai home base,” ujar mantan pemain nasional ini.

Pujian para pemain asing Persebaya 1927 terhadap Stadion GBT, sebagaimana data yang ada sangatlah tidak salah. Stadion GBT merupakan stadion masa depan milik Pemkot Surabaya. Stadion yang biaya pembangunannya sekitar Rp 500 miliar itu akan diserahkan pada KONI Surabaya sebagai pengelolanya. Kapasitas stadion hampir dua kali lipat dari Gelora 10 Nopember. Sedangkan rumput yang menjadi permadani lapangan merupakan rumput khusus yang diimpor dari Swedia dengan nyaris menembus angka 2 miliar rupiah. Sejauh ini, GBT baru sekali dipakai, yakni pada laga Charity Games pertengahan 2010 lalu.

Ironisnya pemanfaatan secara maksimal Stadion GBT belum dapat dilakukan. Konon pembangunan stadion dengan rincian biaya pembangunan Stadion Bung Tomo sekitar Rp 440 miliar, Stadion Indoor berkapasitas 10 ribu orang dengan anggaran pembangunan Rp 63 miliar dan masjid berkapasitas 800 orang dibangun dengan biaya Rp 3 miliar itu menyimpan masalah lama. Banyak warga yang mempersoalkan tanah seluas 100 hektar yang dimanfaatkan. Salah masalahnya adalah proses tukar guling warga pemilik lahan disitu yang belum diselesaikan Pemkot Surabaya saat dipimpin Bambang DH sebagai Walikota.

Kendati stadion GBT masih berjibun masalah yang cukup kruisal dan perlu penyelesaian secepatnya agar tidak merugikan warga pemilik lahan yang digunakan untuk pembangunan, tapi tak membuat Aji Santoso untuk membatalkan niatnya memindah home base tim asuhannya ke Stadion GBT.

”Dalam kapasitas sebagai pelatih, saya ingin memberikan hak pada para pemain untuk bermain aman, nyaman, dan maksimal dalam mengeksplorasi kemampuannya. Namun keputusan menerima ususlan pindah home base itu tetap pada manajemen,” katanya.

Sedangkan dasar keinginan Aji untuk pindah home base itu, adalah kondisi stadion Gelora 10 November yang sudah tidak mendukung lagi untuk keamanan dan kenyamanan bermain sepak bola. Itu seperti yang terjadi saat home terakhir Persebaya 1927 kontra Jakarta FC. Derasnya hujan yang turun membuat pemain tidak bisa maksimal menunjukkan skillnya, bahkan genangan air setinggi mata kaki pemain di hampir semua sudut lapangan berpeluang membuat pemain cedera dalam bertanding.

“Saya prihatin melihat kondisi Gelora 10 Nopember yang tidak layak lagi itu. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, saya yakin banyak pemain yang akan mengalami cedera ringan dan permanen,” katanya sembari berharap, “Hendaknya KONI Surabaya, Pemkot Surabaya, KONI Jatim, dan Pemprov Jatim segera memberikan solusi yang ideal untuk perkembangan sepak bola di Jatim umumnya dan Surabaya, khususnya dalam pengadaan lapangan sepak bola.” Ima,m6
Share

LPI Akhirnya Diakui FIFA



Senin, 11 April 2011 20:37:30 WIB
Reporter : Ribut Wijoto

Jakarta (beritajatim.com) - Kompetisi Liga Primer Indonesia yang digagas pengusaha Arifin Panigoro akhirnya mendapat pengakuan dari otoritas sepakbola dunia (FIFA). Datangnya pengakuan melalui putusan dari Komite Normalisasi.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar, Senin (11/4/2011). "Setelah melakukan komunikasi dengan PT Liga Indonesia dan konsorsium LPI, kami memutuskan LPI akan diakomodir. Putusan ini berdasarkan petunjuk FIFA," ujarnya.

Hanya saja, menurut Agum, putusan Komite Normalisasi bersifat sementara sampai kompetisi berakhir. "Nanti setelah kompetisi selesai, LPI akan dibahas dalam kongres oleh pengurus PSSI yang baru," imbuhnya.

Sekadar diketahui, keberadaan LPI sangat menyita perhatian publik bola di tanah air. Oleh PSSI pimpinan Nurdin Halid, LPI dinilai ilegal. Beragam sanksi dikeluarkan untuk menindak perangkat LPI. Termasuk pelatih, wasit, maupun pemain. Hanya saja, sanksi tersebut tidak berlaku secara efektif.

Problem LPI juga merembet ke skuad timnas Indonesia. Beberapa pemain LPI yang sebelumnya memperkuat tim Garuda Indonesia terpaksa dicoret. PSSI melalui BTN beralasan, semua pemain yang masuk timnas harus berasal dari klub yang berafiliasi dengan PSSI. Salah satu korban dari problem ini adalah bintang Piala AFF 2010, yakni Irfan Bachdim. [but]

Senin, 11 April 2011

persebaya 1927 jaga keangkeran stadion gelora 10 november



Senin, 11 April 2011  





 
 
OLAHRAGA - LIGA INDONESIA
Senin, 11 April 2011 , 04:59:00

Pemain Persebaya 1927 merayakan gol yang diciptakan Rendi saat laga lawan Jakarta FC di Gelora 10 Nopember, 10 April 2011. Foto; Farid Fandi/Jawa Pos
SURABAYA - Tren kemenangan Persebaya 1927 di kandang masih terjaga. Tim berjuluk Green Force itu berhasil mengalahkan Jakarta FC dengan skor 3-2 (3-2) di Gelora 10 Nopember kemarin (10/4).

Ketiga gol Persebaya dicetak Andrew Barisic menit ke-16, Rendy Irwan pada menit 20, dan Nico Susanto pada menit 43. Sedangkan dua gol Jakarta FC dilesakkan Gustavo Hernan Ortiz di menit ke-2, serta Rusdi Malawat pada menit 7.

"Awalnya saya ingin nyolong-nyolong di menit awal, ternyata nyolong betulan. Lalu kami berharap bisa bertahan di sisa pertandingan. Tapi Persebaya memang salah satu tim terbaik di Liga Primer Indonesia," tutur pelatih Jakarta FC Bambang Nurdiansyah.

Ya, Jhon Tarkpor dkk harus dikejutkan dengan dua gol cepat Jakarta FC ketika pertandingan belum genap 10 menit. Ini tak lepas dari performa kiper Dimas Galih Pratama yang tampil buruk. Hal itu pula yang lantas memaksa pelatih Aji Santoso menggantikan kiper muda tersebut dengan Afriyanto di menit ke-11.

"Pada dua pertandingan sebelumnya, sebenarnya Dimas tampil cukup bagus. Tapi tadi sepertinya dia kurang siap," papar pelatih persebaya Aji Santoso. Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa penentuan kiper yang dipasang jelang laga merupakan keputusan pelatih kiper Mahrus Afif.

Untungnya Persebaya langsung bangkit. Mereka mulai mendominasi permainan dan terus menekan pertahanan tim asuhan Bambang Nurdiansyah itu. Persebaya memperkecil kedudukan melalui tandukan Andrew Barisic di menit 16 setelah memanfaat umpan tendangan sudut Tarkpor.

Selanjutnya, tim asal Kota Pahlawan itu kian percaya diri dan terus membordir gawang Jakarta yang dijaga Iswan Karim. Di sisi lain, lini belakang Jakarta terlihat kesulitan menghadang Rendy Irwan yang bergerak di lini kedua.

Rendy pula yang melesakkan gol kedua setelah memaksimalkan umpan Otavio Dutra yang melakukan overlapping ke jantung pertahanan Jakarta. Rendy juga menjadi aktor penting kemenangan Persebaya setelah umpan matangnya pada Nico Susanto berbuah gol ketiga.

Pertandingan di babak pertama memang berjalan menarik dengan kondisi lapangan yang masih normal. Sayangnya hal itu tak berlanjut di babak kedua. Hujan deras membuat lapangan tergenang air. Bola tak bisa bergulir dengan sempurna, sehingga para pemain memaksakan diri untuk melambungkan umpan. Selain itu, para pemain rentan berbenturan.

"Di babak kedua, kami terpaksa merubah strategi. Kami tidak bisa memaksakan untuk bermain seperti karakter permainan Persebaya," tutur Aji. Di sisi lain mantan pelatih Persik dan Persisam itu mengaku tetap gembira dengan permainan kali ini. Pertandingan kali ini, menurutnya, akan mejadi bekal untuk melawat di kandang Semarang United (16/4). (uan)

GELORA BUNG TOMO..Iam comming

Aji Setuju Persebaya Pindah ke Gelora Bung Tomo
 
Senin, 11 April 2011 08:16:37 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Sejauh ini stadion Gelora 10 Nopember (G10N) memang masih layak guna sebagai venues pertandingan sepakbola. Tapi tidak jika hujan. Lantas, apakah Persebaya 1927 mulai berpikir untuk pindah home base ke Gelora Bung Tomo (GBT)?

Pada pertandingan kemarin, Persebaya 1927 lawan Jakarta FC misalnya. Hujan deras mengguyur kawasan Tambaksari dan sekitarnya. Meski cuma 30 menit, efeknya kepada lapangan sangat besar. Bebapa titik tergenang air hingga semata kaki pemain. Diperkirakan 40 persen lapangan tergenang air.

Akibatnya bisa ditebak. Aliran bola tidak lancar. Pemain pun harus bersusah payah, meski untuk sekadar menendang bola. Dengan kondisi ini, apakah Persebaya 1927 berencana boyongan ke GBT?

Menjawab hal ini sang pelatih, Aji Santoso belum bisa memastikan. "Kami terserah manajemen saja. Kalau manajemen menghendaki, kita tidak ada masalah," kata Aji.

Beberapa kali Aji dan pasukannya memang sudah menjajal 'taste' dari lapangan GBT. Hasilnya tentu GBT lebih baik. Aji sendiri mengakui itu. Tak hanya Aji, salah satu pemain asing, Andrew Barisic memuju lapangan di GBT kualitasnya jauh di atas lapangan G10N.

Dilihat dari berbagai sudut, jelas GBT lebih unggul. Stadion ini memiliki tribun tungkat dan jelas, kapasitasnya hampir dua kali lipat G10N. Soal lapangan, Pemkot Surabaya mengimpor rumput khusus dari Swedia. Sejauh ini, GBT baru sekali dipakai, yakni pada laga Charity Games pertengahan 2010 lalu.

Namun bukan berarti stadion ini tidak memiliki kekurangan. Selain lahan parkir yang belum tertata dengan rapi, akses menuju ke stadion juga menjadi kendala. Lalu, kapan stadion paling mewah dan besar di Jatim itu siap digunakan? [sya/but]

Sabtu, 09 April 2011

Jelang Persebaya 1927 Vs Jakarta FC

Duh.. Skuad Persebaya Compang-camping
 
Sabtu, 09 April 2011 09:12:20 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Badai cedera menghantam tim Persebaya 1927 jelang bersua tim kuat, Jakarta FC, Minggu (10/4/2011) besok sore di stadion Gelora 10 Nopember. Dari 11 pemain inti, empat di antaranya dipastikan sulit untuk masuk dalam starting eleven.

Sejak lawan Medan Chiefs lalu, Persebaya tidak membawa tiga pemain inti, yakni kiper Endra Prasetya, bek kiri sekaligus kapten tim Erol Iba, serta striker I Made Wirahadi. Sedangkan satu pemain lainnya, Andik Vermansyah tetap dibawa dan dimainkan, meski hanya main di bawah 45 menit.

Jauh hari sebelum kontra Jakarta FC, Arsitek Persebaya 1927, Aji Santoso menegaskan, timnya dipastikan tidak bisa memainkan Andik, Endra dan pemain tengah langganan bangku cadangan, Jusmadi. Terakhir, Aji mengebut kondisi Erol dan Wirahadi juga meragukan.

Kecil kemungkinan bagi keduanya untuk masuk line up. "Kalau starter mungkin tidak. Tapi kita lihat dulu perkembangan terakhirnya besok," terang Aji. Menghadapi badai cedera ini, Aji menegaskan bahwa timnya tetap optimis meraih kemenangan di kandang 'buaya', stadion Gelora 10 Nopember.

"Meski banyak pemain yang cedera, kami tetap optimis bisa meraih angka," tegas mantan kapten Bajul Ijo itu. Eks jenderal di Timnas Indonesia ini meminta pemainnya tetap mempertahankan ciri khas permainan Persebaya.

"Yang penting kita tetap main dengan caranya Persebaya, bola-bola pendek dari kaki ke kaki," sambung Aji.

Sebagai pengganti Endra di bawah mistar, Aji kemungkinan bakal memainkan kiper muda, Dimas Galih. Sedangkan di lini belakang, absennya Erol membuat posisinya di bek kiri ditempati Mat Halil dengan Khusnul Yuli sebagai bek kanan. Sementara duo tower di lini belakang adalah Otavio Dutra dan Michael Cvetkovski.

Sedangkan di lini tengah, Taufiq dan John Tarkpor tetap menempati titik sentral. Keduanya didukung Rendi Irwan pada sayap kanan dan pengganti Andik di sayap kiri, Arif Ariyanto. Sementara duet di lini depan kemungkinan diserahkan pada Nico Susanto dan Andrew Barisic.

"Beberapa hari ini kita memang coba duet Barisic dan Nico," tutup Aji. [sya/but]

Jumat, 08 April 2011

Jamu Jakarta FC, Kondisi Erol dan Wirahadi Meragukan



 
Jum'at, 08 April 2011 10:35:31 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Setelah dipastikan tidak bisa menurunkan dua pemain inti, Andik Vermansyah dan Endra Prasetya, striker I Made Wirahadi dan kapten sekaligus bek kiri, Erol Iba kemungkinan besar bakal menyusul.

Juru taktik Persebaya 1927, Aji Santoso mengungkapkan, pada pertandingan lawan Jakarta FC, Minggu (10/4/2011) besok lusa, besar kemungkinan dirinya akan melakukan perombakan. Utamanya dalam hal komposisi pemain. "Kita mungkin banyak perubahan, di depan, tengah dan belakang," ucap Aji, Jumat (8/4/2011).

Aji mengatakan, saat ini dua pemain dalam kondisi tidak fit, yakni Wirahadi dan Erol. Keduanya masih bermasalah dengan cedera yang tak kunjung sembuh total. "Erol dan Wirahadi belum bisa. Kita lihat sampai Sabtu. Kalau bisa, mungkin tidak starter," beber mantan kapten Persebaya dan Timnas Indonesia ini.

Pada pertandingan sebelumnya, lawan Medan Chiefs, Erol, Wirahadi dan Endra juga tidak tampil lantaran cedera. Sedangkan Andik dimainkan di babak kedua, meski akhirnya diganti beberapa menit menjelang bubaran. Selain keempat pemain ini, kondisi Jusmadi juga belum fit.

Menyikapi kondisi ini, Aji sudah menyiapkan beberapa pemain. Sebagai pengganti Andik, Aji bakal memplot Arif Ariyanto di sayap kiri. Sedangkan pos Erol ditempati Mat Halil. Sementara Endra kemungkinan akan digantikan Dimas Galih. "Untuk depan, saat ini kita coba duet Andrew Barisic dan Nico Susanto," tutup Aji. [sya/kun]

Kamis, 07 April 2011

jelang laga BIG MATCH persebaya 1927 vs jakarta 1928

Persebaya 1927 Waspada De Porras
 
Kamis, 07 April 2011 10:17:41 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Penampilan bomber Jakarta FC, Emmanuel De Porras memang fantastis. Sejauh ini, striker asal Argentina ini membuktikan diri sebagai pemain paling haus gol di Liga Primer Indonesia (LPI). Total 9 gol sudah dikemasnya.

Jakarta FC memang bukan tim papan atas. Dari sepuluh laga, mereka sementara nangkring di peringkat kedelapan klasemen sementara LPI. Anak asuh Bambang Nurdiansyah pun lebih layak disebut tim papan tengah.

Meski begitu, mereka memiliki senjata utama, yakni striker paling ditakuti, De Porras. Dengan torehan sembilan gol dari 10 laga membuktikan jika dirinya rata-rata mencetak satu gol dikesemua laga. Tak heran jika pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso memberikan kredit khusus bagi De Porras.

"De poras memang perlu diwaspadai. Dia memiliki kualitas di atas rata-rata," kata Aji.

Meski waspada, Aji menegaskan jika timnya tidak panik apalagi takut dengan mantan bomber Persija Jakarta dan PSIS Semarang ini. "Memang kita perlu waspada. Tapi tidak perlu berlebihan. Karena target kita bukan penjagaan ke satu orang saja, melainkan siapa yang mendekat ke daerah kita, itu yang akan kami jaga," tegas eks pelatih Persisam ini.[sya/ted]

andi vermansyah dipastikan absen



 

 
OLAHRAGA - LIGA INDONESIA
Kamis, 07 April 2011 , 08:35:00

Andik Vermansyah. Foto: Dok.JPNN
SURABAYA - Daya serang Persebaya 1927 dipastikan berkurang ketika menghadapi Jakarta FC Minggu depan (10/4). Ini setelah pilar Persebaya Andik Vermansyah dipastikan absen lantaran cedera hamstring yang dideritanya.

Bukan hanya Andik, gelandang bertahan Jusmadi juga tak bisa dimainkan karena cedera yang sama. Selain kedua pemain tersebut, kiper Endra Prasetya juga dipastikan absen lantaran belum pulih betul dari cedera engkel. Sejatinya, Endra sudah mulai bergabung dalam latihan Persebaya kemarin. Selain Endra, bek johan Ibo juga mulai berlatih.

Namun, Endra yang pernah bergabung Persela Lamongan dan Persema Malang itu dinyatakan masih menjalani masa pemulihan. Bahkan, pelatih Persebaya Aji Santoso menyatakan bahwa Endra belum bisa diturunkan pada pertandingan melawan Jakarta FC.

Aji memang menegaskan bahwa timnya tidak akan bisa turun dengan kekuatan penuh di pertandingan pekan ke-14 LPI itu. Selain ketiga pemain di atas, dia juga menyebut dua pemain lain dalam kondisi mengkhawatirkan. "Erol Iba dan I Made Wirahadi belum bisa dipastikan apakah dia bisa bermain," kata Aji kemarin (6/4).

Sebelumnya, Erol harus absen di pertandingan melawan Medan Chiefs karena ceera otot paha. Sementara Wirahadi masih dibekap cedera engkel. Atas berkurangnya kekuatan Persebaya di pertandingan nanti, Aji menyebut beberapa alternatif utnuk melengkapi kekuatan timnya.

Di antaranya, menempatkan Arif Ariyanto di lini kedua. Arif sebenarnya sudah mulai sering dipercaya Aji di beberapa pertandingan sebelumnya. Selain diturunkan sejak awal pada saat melawan Medan Chiefs (3/4), Arif juga tampil cukup kontributif saat menghadapi Manado United (27/3) lalu.  

Meski demikian, Aji belum mau terburu-buru memastikan hal itu. Dia mengaku masih akan melihat kondisi beberapa alternatif. Selain Arif, Persebaya sebenarnya juga memiliki Lucky Wahyu di posisi gelandang. "Kami lihat dulu kondisi pemain seharis sebelum pertandingan," tutur mantan pemain Arema dan persebaya itu. (uan)

Rabu, 06 April 2011

wadah baru suporter persebaya (PENDUKUNG PERSEBAYA)

PP, Nama Baru Suporter Persebaya

Wadah baru suporter ini berafiliasi langsung dengan klub.

Laporan Fahri Rayyana dari Surabaya

6 Apr 2011 08:35:00

Aksi Bonek (GOAL.com/Fahri Rayyana)
 
 
Aksi Bonek (GOAL.com/Fahri Rayyana)

Terkait

Tim

Persebaya 1927 me-launching wadah suporter resmi yang berafiliasi dengan manajemen klub. Namanya Pendukung Persebaya (PP). Wadah baru ini nantinya diharapkan bisa meleburkan beragam elemen suporter yang sudah ada.

"Kami perlu melakukan hal ini bagian dari upaya memenuhi apa yang digariskan di manual LPI," terang CEO Persebaya, Llano Mahardhika.

Persebaya, lanjut Llano, menjadi tim pertama di LPI yang melaksanakan regulasi ini. "Kita harus segera lakukan karena potensi suporter kita yang paling tinggi dibanding tim LPI lainnya," ujarnya.

Selain pengakuan resmi, anggota PP akan mendapatkan asuransi kecelakaan yang berlaku setahun. Asuransi ini diharapkan melindungi para pendukung Persebaya saat ikut tur away maupun kandang.

"Kami mengajak semua elemen yang ada bergabung untuk mempermudah koordinasi," tambahnya.

Disinggung nama bonek yang sudah melekat selama ini, Llano menegaskan tak ada masalah. "Bonek kita harapkan tercermin  dari semangatnya. Bukan perbuatannya," kilahnya.

"Yang terpenting bonek tak akan bisa hilang sampai kapan pun," tandasnya.

Dalam setahun ke depan, PP diharapkan bisa mengumpulkan sedikitnya 5.000 anggota resmi. "Step by step dulu. Sambil terus kita lakukan evaluasi dengan manajem," tambah Priyo Budi, koordinator PP. (gk-31)

Masuk Timnas, Andik tak akan Tinggalkan Persebaya


REPUBLIKA.CO.ID,Gelandang serang Andik Vermansyah menyatakan tidak akan meninggalkan Persebaya 1927 dan pindah ke klub Liga Super Indonesia, demi untuk memenuhi persyaratan masuk tim nasional.

"Saya dibesarkan oleh Persebaya dan sangat mencintai tim ini. Saya tidak akan meninggalkan klub yang telah membesarkan karir saya," katanya saat ditemui wartawan di Surabaya, Selasa.

Pemain binaan klub internal Persebaya ini mengaku senang dirinya diproyeksikan masuk tim nasional untuk menghadapi SEA Games 2011. "Saya baru tahu soal berita itu dari internet dan koran. Sebagai pemain, tentu saya bangga dan sangat ingin membela timnas," tambah mantan pemain tim sepak bola Jatim di PON 2008 itu.

Selain Andik Vermansyah, Pelatnas Prima juga merekomendasikan beberapa pemain Liga Primer Indonesia (LPI) untuk bergabung di timnas, salah satunya Irfan Bachdim dari Persema Malang.

Beberapa waktu lalu, Andik Vermansyah dan rekan satu timnya Lucky Wahyu sempat dipanggil Badan Tim Nasional (BTN), namun terkendala statusnya sebagai pemain LPI yang tidak diakui PSSI dan FIFA.

Pelatih Timnas Alfred Riedl juga telah memutuskan untuk hanya memakai tenaga pemain-pemain yang bermain di kompetisi resmi PSSI, seperti Liga Super Indonesia. Sementara itu, Pelatih Persebaya 1927 Aji Santoso mengaku senang dan bangga dengan rencana pemanggilan salah satu pemainnya ke timnas.

"Kalau mau fair, sebenarnya masih banyak pemain-pemain muda berkualitas dari kompetisi LPI yang layak masuk timnas. Saya sendiri selalu mendorong pemain untuk menunjukkan kualitas terbaiknya," katanya.

Direktur PT Pengelola Persebaya Indonesia, Llano Mahardhika, juga menyatakan Andik Vermansyah cukup layak memperkuat tim "Merah Putih", karena kualitasnya tidak kalah dibanding pemain lain. Namun, Llano mengaku sangat keberatan kalau Andik Vermansyah harus menjalani pelatnas jangka panjang, termasuk harus pindah ke klub Liga Super agar bisa masuk timnas.



"Andik tidak akan dijual kepada klub Liga Super, kalau untuk klub di luar negeri silakan dan transfernya minimal Rp5 miliar," katanya.
Redaktur: taufik rachman
Sumber: antara

Andik Emoh Tinggalkan Persebaya 1927



 
Rabu, 06 April 2011 05:39:23 WIB
Reporter : M. Syafaruddin

Surabaya (beritajatim.com) - Pemain muda Persebaya 1927, Andik Vermansyah mengaku senang sekaligus bangga namanya dikaitkan dengan Timnas U-23. Hanya, Andik menolak jika dipindah ke klub lain.

Nama Andik memang sejak lama digadang-gadang sebagai calon bintang Timnas Indonesia. Sayang, hanya karena dia membela Persebaya 1927 yang notabene klub LPI (Liga Primer Indonesia), peluang pemain 20 tahun ini sempat tertutup.

Kini pintu Andik ke Timnas terbuka kembali. Deputi Bidang Teknik Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif mengungkapkan, untuk bisa berbaju Timnas, maka pemain-pemain di LPI harus pindah ke Indonesia Super League (ISL). Manajemen pun mencium hal ini adalah rencana Iman untuk memasukkan Andik ke Pelita Jaya.

Llano mencium pernyataan ini sebagai langkah Iman untuk memboyong Andik dan pemain beken LPI lainnya, seperti Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan ke Pelita Jaya. Apalagi kasus serupa juga terjadi pada dua calon pemain naturalisasi asal Belanda, Diego Michiels dan Ruben Wuarbanaran.

"Saya sungguh senang berita masuk Timnas. Tapi kalau disuruh pindah, saya tidak mau karena saya cinta Persebaya. Saya tidak tidak mau meninggalkan Persebaya," ungkap Andik.[sya/ted]

Sabtu, 02 April 2011

Medan Chiefs Vs Persebaya 1927: Adu Gengsi


Liga Primer Indonesia 2011 - Pekan ke -13

Liga Primer Indonesia 2011 - Pekan ke-13



Laga sarat gengsi bakal berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Minggu (3/4) sore, ketika Medan Chiefs menjamu Persebaya 1927 dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI). Kedua tim yang akan berjibaku tersebut merupakan penghuni papan atas klasemen sementara LPI. Persebaya 1927 yang mengoleksi 23 poin bertengger di peringkat dua, sedangkan Medan Chiefs di posisi keempat dengan 20 poin.

Dilihat dari materi pemain, reputasi pelatih, maupun rekor lada kandang dan tandang, kekuatan kedua tim bisa dibilang tidak berbeda jauh. Dari 10 kali laga terakhir, Persebaya 1927 menang tujuh kali, dua kali seri, dan sekali kalah. Mereka memasukkan 28 gol, dan baru kemasukan tujuh gol. Sementara Medan Chiefs menang enam kali, seri dua kali, dan kalah dua kali, memasukkan 13 gol serta kemasukkan tujuh gol.

Karena itu, pelatih Persebaya Aji Santoso memprediksi pertandingan nanti bakal berjalan alot dan menarik. "Medan Chiefs adalah salah satu tim terkuat di LPI. Mereka punya materi pemain bagus, ada duo Belanda dan duo Singapura," kata Aji, Kamis (31/3).

Tapi, mantan pelatih Arema, Persik, dan Persisam ini pantang pesimistis. Meski berat, Aji yakin pasukannya mampu membawa pulang poin dari Lubuk Pakam. Menang? "Ya, kita sih masih yakin bisa mencuri poin. Saya kira kesempatan menang juga terbuka lebar," tutur eks punggawa timnas Merah Putih ini. Ada kabar gembira dari tim yang bermarkas di mess Karanggayam, Surabaya, ini. Yaitu pulihnya cedera Andik Vermansyah.

Gelandang mungil itu sebelumnya tidak bisa main maksimal karena otot pahanya tertarik saat Persebaya 1927 menjamu Manado United. Padahal, peran Andik dan John Tarkpor sangat vital untuk memberi umpan-umpan matang kepada Andrew Barisic yang nanti diplot sebagai striker tunggal. "Andik sudah oke. Melihat latihan kemarin di Stadion Gelora Bung Tomo, kayaknya dia bisa turun," ujar Aji Santoso.

Yang justru dipastikan absen adalah kiper Endra Pras, I Made Wirahadi, dan Johan Ibo. Cedera tiga pemain itu belum sembuh sehingga mereka tidak akan dibawa ke Lubuk Pakam. Aji mengungkapkan, dalam laga away kali ini Persebaya 1927 bakal mengusung pola 4-2-3-1 dengan Barisic di depan. Tiga gelandang yang menyokong striker asal Australia itu adalah Andik, Tarkpor, dan Rendi Irawan. Sedangkan Jusmadi dan Taufik difungsikan sebagai gelandang bertahan.

Aji Santoso mengaku belum pernah melihat langsung permainan Medan Chiefs. "Karena pas mereka main, kita juga lagi main," cetusnya. Tapi dia tahu tim yang dibesut Jorg Steinebruner itu dihuni sejumlah pemain asing berkualitas. Mereka adalah Luis Eduardo (Chile), Abdelhadi Laakkad (Maroko), Kevin Yaan (Prancis), Baihakki Khaizan dan Shahril Ishak (Singapura), serta tiga pemain Indo-Belanda yaitu Dane Dwight Brard, Bryan Bono Brard, dan Ferd Pasaribu.

"Saya tidak akan menginstruksikan pemain untuk menjaga satu atau dua orang di antara mereka. Persebaya tidak pakai man to man marking, tapi zona marking," tegas pelatih asal Kepanjeng, Malang ini.

Senada dengan Aji Santoso, Sihar Sitorus mengatakan partai melawan Persebaya 1927 bakal berlangsung sengit. "Wah, berat, berat, Persebaya 1927 tim kuat. Mereka papan atas kan?" kata CEO Medan Chiefs itu ketika ditemui di kantor LPI, The Energy Building, Jakarta. Sihar menegaskan, Kuda Pegasus, julukan Medan Chiefs, siap bertempur habis-habisan melawan tim tamu yang terkenal dengan permainan satu dua sentuhan itu.

Artinya, Medan akan tampil dengan kekuatan penuh, dan menurunkan seluruh pemain asingnya. Shahril Ishak yang ditemui di tempat sama mengatakan, siap menjebol gawang Persebaya 1927. Striker timnas Singapura itu paham, Persebaya 1927 berbeda dengan lawan-lawan yang pernah dihadapi Medan Chiefs sebelumnya.

"Kalau diturunkan, Insya Allah saya akan cetak gol. Jangan tanya berapa, yang penting tim kami menang," kata pemain yang baru tujuh bulan bermain di Indonesia itu.