Kamis, 27 Oktober 2011

rendy dan taufik proyeksi timnas

Lama terputus,  Persebaya coba kembali menghidupkan tradisi sumbang pemain ke tim nasional. Kali ini, tim berjuluk Bajul Ijo itu menawarkan dua gelandang mungil mereka, Rendy Irwan dan Taufiq. Kedua pemain itu diyakini akan mampu mengubah ritme permainan timnas.

"Harus ada perubahan di timnas. Kedua pemain itu, saya yakin, mampu mengubah ritme permainan," yakin CEO Persebaya Llano Mahardhika.

Menurut mantan direktur lisensi PT Liga Indonesia ini, secara postur, kedua pemain tersebut memang tidak ideal. Hanya saja, keduanya memiliki kemampuan dribling dan passing yang cukup bagus.

"Pelajaran saat lawan Bahrain, Qatar maupun Iran menunjukkan, kita tak mungkin memainkan bola-bola atas. Permainan harus dimulai dari kaki ke kaki dengan ditopang kecepatan. Itulah tren sepakbola modern sekarang ini. Persis seperti Barcelona," ujarnya.

Untuk itu, Persebaya berharap laga uji coba kontra tim nasional bisa terealisir. Dengan begitu, pelatih Wim Risberjgen bisa melihat aksi langsung kedua pemain tersebut. (gk-31)
 

Persebaya 'Korbankan' Dua Pemain Muda

VIVAnews - Demi berlaga di Indonesia Premier League (IPL), Persebaya 'mengorbankan' dua pemain muda mereka. Lucky Wahyu Dwi Permana dan Sunaji menjadi dua pemain yang terbuang.

Dengan alasan stok lini tengah melimpah, mantan kapten Timnas U-23, Lucky Wahyu Dwi Permana, dipinjamkan ke Persija Jakarta versi Hadi Basalamah yang merupakan reinkarnasi klub Liga Primer Indonesia (LPI) Jakarta FC.

Padahal, selain posisi asli sebagai gelandang bertahan, pemain 21 tahun tersebut juga bisa diplot sebagai striker pengganti. Terlebih, Lucky Wahyu memiliki postur yang cukup ideal.

Nasib serupa juga diterima bek tengah Sunaji. Mantan generasi emas Jawa Timur di PON 2008 itu dilepas ke Persema Malang yang juga merupakan peserta LPI musim lalu.

"Terus terang saja saya kecewa. Tetapi, saya harus siap dengan keputusan itu. Apalagi, opsi pinjam hanya setahun," papar Lucky yang sudah lima tahun berkostum Persebaya.

Sementara itu, pelatih Persebaya, Divaldo Alves, berharap Lucky dan Sunaji bisa sukses di klub barunya. "Kompetisi nanti ketat. Semua pasti memahami keputusan ini. Termasuk pemain. Selain itu, saya harap mereka lebih berkembang di klub baru," tegas Divaldo.

Di lini tengah, Persebaya mendatangkan tiga pemain baru. Dua di antaranya merupakan legiun asing, Amaral dan Mario Karlovic. Satu muka baru adalah mantan gelandang Persela Lamongan, Ferry Ariawan.

Untuk pertahanan, kehadiran Sunaji sebenarnya masih dibutuhkan setelah Persebaya hanya punya Otavio Dutra dan Nur Fastabiqul Khoirut yang bertipikal bek tengah pasca hengkangnya Johan Ibo.

Persebaya yang dilatih Divaldo Alves sendiri merupakan klub yang musim lalu membelot ke LPI dengan nama Persebaya 1927. Musim ini, setelah mendapat hadiah dari PSSI dengan dalih sebagai tim ikon, Persebaya yang merupakan kubu Cholid Ghoromah tersebut akan tampil di IPL. (Laporan: Adi Yoga l Surabaya, art)

• VIVAnews

Minggu, 23 Oktober 2011

andik di ejek the jak

Bintang Persebaya Kecewa Suporter Jakarta

Laga uji coba Timnas U 23 vs Mitra Kukar menyisakan rasa kecewa pada Andik Vermansyah.  Bintang Persebaya ini menyesalkan perlakuan pada suporter yang menyaksikan laga tersebut di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.  Status sebagai pemain Persebaya membuat Andik merasa terintimidasi dalam laga tersebut. Pada pertandingan yang digelar, Jumat (21/10) lalu,   Andik sebetulnya  hanya bermain 30 menit. Meski begitu kontribusinya cukup besar. Timnas yang awalnya cuma menang 2-0, akhirnya mengakhiri pertandingan dengan skor telak 5-1. Andik turut menyumbangkan sebiji gol di masa injury time.
Andik mengaku mendapat cemooh dan ejekan ketika dia gagal memanfaatkan peluang menjadi gol. Ejekan itu, menurut Andik, berhubungan dengan tidak akurnya suporter Jakarta dengan Surabaya. "Tapi ketika saya mencetak gol, mereka pada diam, tidak ada apresiasi," ucapnya kesal.
 Andik menyesali tindakan oknum suporter itu terhadap dirinya. Menurutnya, tindakan kurang terpuji itu bisa merusak mental tanding pemain Indonesia. Selain itu, lanjut Andik, saat ini ia dalam posisi pemain Timnas, yang akan berjuang membela nama negara di SEA Games nanti.
"Boleh lah kalau antar klub pemain diejek. Tapi masak pemain Warga Negara Indonesia sendiri dan membela tanah air masih di ejek-ejek, bukannya didukung," sesal Andik.
"Saya berharap superter Indonesia lebih dewasa, tahu saat pemain itu membela klub dan saat pemain itu membela Timnas. Karena SEA Games adalah harga diri negara kita, karena kita tuan rumah. Bila ada kata yang salah, saya mohon maaf," tuturnya. (gk-31)

Kamis, 20 Oktober 2011

ini pemain incaran persebaya dari timnas U-23

Persebaya Menunggu Rishadi Fauzi

Terjawab  sudah siapa  striker timnas U-23 yang tengah diincar Persebaya.  Sempat dihubungkan dengan  nama Irfan Bachdim, nama striker yang dimaksud adalah Rishadi Fauzi.  Striker muda yang musim lalu bermain bersama Persita Tangerang di Divisi Utama.

“Saya memang sudah dihubungi oleh Persebaya. Tapi belum ada kesepakatan atau teken kontrak. Saya masih pulihkan cedera dulu," aku pemain kelahiran 4 Juli, 21 tahun silam itu. Pemain dengan  tinggi 180 cm ini memang mengalami cedera di ligamen kiri saat Tim Nasional (Timnas) U-23 yang dibelanya beruji coba lawan Makassar united, Agustus lalu. Akibatnya Rishadi tidak dibawa pelatih Rahmad Darmawan ke Hong Kong, meski namanya saat itu tercatut dalam 24 nama yang lolos seleksi ke tahap berikutnya.

Setelah memilih keluar dari Timnas U-23, Rishadi getol terapi untuk penyembuhan cederanya. Meski kondisinya perlahan mulai pulih, tapi Rishadi masih merasa nyeri di kaki kirinya. Oleh sebab itu ia membatasi aktivitas dan fokus untuk memulihkan cederanya.
Meski belum ada hitam putih namun Rishadi berjanji, setelah cederanya sembuh, Persebaya akan menjadi klub utama yang menjadi tempat berlabuhnya. "Kalau cedera ini sudah sembuh, saya baru ke Persebaya," janjinya.  (gk-31)

Persebaya Pesimis Raih Juara


Kamis, 20/10/2011 | 11:24 WIB
SURABAYA - Warga Surabaya khususnya para ‘Bonek mania’ harus bersabar untuk melihat tim kebanggaannya tak lagi memegang piala, sebab dalam mengarungi kompetisi musim ini manajemen Persebaya tidak menarget gelar juara. Alasan manajemen, komposisi pemain minim, belum 50%, dan skuad ’Bajul Ijo’ saat ini didominasi pemain muda.
Padahal Persebaya merupakan tim besar dan  berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia. Pada tahun 2004 Green Force juga merebut gelar juara liga. Namun setelah itu, Persebaya seakan-akan kehilangan taringnya, tidak lagi menakutkan. Pada kompetisi kasta teringgi liga Indonesia musim ini, tim kebanggaan Surabaya kualitasnya sangat jauh dibawah tim-tim peserta Indonesian Premiere League (IPL)  yang lain.
Hal itu dapat dilihat tidak maksimalnya persiapan persebaya dalam mengarungi IPL musim ini, mulai dari kekurangan pemain hingga kualitas pemain yang masih berlabel pemain muda.
Ram Surahman, Media Officer  Persebaya mengatakan, klub kebanggaan Arek Suroboyo saat ini masih kekurang pemain depan. Untuk mengatasi hal itu, Ram mengatakan sudah melakukan kesepakatan dengan dua pemain timnas U-23. Namun, kedua pemain U-23 itu baru bisa bergabung setelah pelaksanaan SEA Games selesai. “Kami sudah deal dengan dua pemain timnas U-23, tapi kedua pemain tersebut belum bisa bergabung karena masih berkonsentrasi membela timnas,” katanya,
Manajemen Persebaya sadar diri kalau persipan dan komposisi pemainnya kalah jauh dengan tim-tim lain, karena itulah Persebaya tidak menargetkan juara, kata Ram. Untuk posisi penyerang saja saat ini persebaya masih kekurangan dua striker. Selain kekurangan pemain, 50% pemain Persebaya yang ada saat ini masih berlabel pemain muda yang minim jam terbang.
“Kami sadar, Persebaya masih dibawah tim-tim peserta IPL yang lain. Maka dari itu kami tidak menarget juara. Tapi dengan banyaknya pemain muda di Persebaya musim ini, kami ingin menarget juara pada musim-musim selanjutnya,” terangya.
Ram menegaskan, saat ini manajemen Persebaya sudah melakukan kesepakatan dengan pemin incarannya tersebut. Namun Ram menekankan, striker incarannya itu bukan Irfan Bachdim, seperti yang beredar kabar belakangan ini. ”Kita tunggu saja, kami sudah sepakat dengan kedua pemain tersebut. Yang jelas bukan Irfan Bachdim,” terangnya. m39

Tolak IPL, Laga Persela vs Persebaya Terancam Batal



Kamis, 20 Oktober 2011 17:45:30 WIB
Reporter : Deni Ali Setiono

Lamongan (beritajatim.com) - Persela dengan tegas menolak mengikuti kompetisi Indonesia Premier League (IPL) di bawah naungan PT Liga Prima Indonesia Sprotindo dan tetap bersikukuh mengikuti kompetisi ISL yang telah di tetapkan dalam kongres PSSI di Bali.

Akibatnya, jadwal pertandingan perdana Persela melawan Persebaya di ajang IPL di Stadion Surajaya pada 27 November mendatang, terancam batal.

"Pada intinya PSSI harus menghormati suara mayoritas dan bukan dari sekelompok golongan," kata Sekretaris Persela Muji Santoso saat dikonfirmasi beritajatim.com, Kamis (20/10/2011).

Diakui Muji Santoso, terlepas dari itu, sebelumnya pengurus Persela pernah disurati oleh PT Liga Prima Indonesia Sportindo selaku pengelolah Liga Prima Indonesia (IPL) untuk segera menyiapkan susunan draft kontrak dan susunan pemain sebelum kick off melawan Persebaya dimulai.

"Kami pernah disurati dari PT Liga Prima Indonesia Sportindo sebelum meladeni Persebaya di Stadion Surajaya bulan depan," tuturnya.

Muji Santoso juga menambahkan, sebelum wacana ini muncul pihaknya bersama pengurus klub level satu pernah mengadakan pertemuan lagi dengan PSSI. Hasilnya, sebagian besar pengurus klub sepakat bernaung dibawah PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi.

"Soal pembatalan lawan Persebaya kami masih terus mengkaji lagi khususnya dengan 14 klub di luar PT Liga Prima Indonesia Sportindo," tegasnya. [dny/kun]

'Messi Indonesia' Minta Dukungan Rakyat Indonesia

Timnas U-23 Jelang SEA Games

 
Rabu, 19 Oktober 2011 23:23:35 WIB
Reporter : -


Jakarta (beritajatim.com) - Indonesia dihadapi oleh grup negara pada fase grup SEA Games November mendatang. Untuk lolos dari sergapan raksasa ASEAN punggawa timnas U-23 minta dukungan fanatis suporter.

Indonesia bergabung di pool A bersama juara bertahan Malaysia dan dua negara kuat lain Thailand dan Singapura, lalu Kamboja, usai drawing yang dilakukan Rabu sore (19/10/2011).

Meski dinilai berat, punggawa 'Garuda Muda' bukan berarti pasrah tanpa semangat. Meski mengakui ini pool berat, mereka berharap dukungan masyarakat bisa memberikan mereka satu poin keuntungan.

"Yah kalau melihat hasil drawing bisa dibilang ini grup neraka," ujar penyerang timnas U-23 Andik Vermansyah usai sesi latihan Rabu sore. "Tapi kami tetap yakin bisa tampil bagus karena kami main di kandang,"

Striker mungil milik Persebaya Surabaya itu mengharapkan suporter tetap membanjir seperti kala Bambang Pamungkas cs bermain. Karena belakangan dukungan terhadap timnas U-23 sering berbanding terbalik dengan dukungan buat tim senior.

"Salah satu faktor yang menjadi pendukung kami adalah suporter. Jadi kami berharap masyarakat mendukung kami seperti mendukung timnas senior," papar pemain berkecepatan tinggi itu.

Ketika ditanya apakah target jadi berubah setelah drawing ini, Andik menegaskan kemenangan adalah hal mutlak dalam semua laga. "Kalau masalah target tentu tidak berubah. Kami ingin menang semua laga dan medali emas tetap jadi incaran," tukasnya. [kun]
Sumber : inilah.com

Selasa, 18 Oktober 2011

Irfan Bachdim Gabung Persebaya?

Selasa, 18 Oktober 2011 08:36:15 WIB
Reporter : M. Syafaruddin



Surabaya (beritajatim.com) - Siapa penyerang Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 yang tengah diincar Persebaya tampaknya mulai menemui titik terang. Adalah Irfan Bachdim, penyerang Persema yang dikabarkan menyeberang ke tim kebanggan Bonek itu.

Kabar bergabungnya Bachdim sudah berkembang di kalangan kuli tinta akhir-akhir ini. Bachdim digosipkan bakal mengisi satu pos pemain di lini depan Persebaya. Saat ini, Bajul Ijo hanya memiliki dua striker, yakni Andrew Barisic dan Miko Ardianto.

Seperti yang kita tahu, Persebaya sudah memberikan sinyal untuk merekrut salah satu pemain Timnas U-23. Secara kebetulan juga, selain berkiprah di Timnas senior, suami Jennifer Kurniawan itu juga menjadi bagian dari tim yang diproyeksikan untuk SEA Games 2011.

Kans Bachdim untuk berbaju ijo khas Persebaya cukup terbuka. Apalagi antara klubnya saat ini, Persema dengan Persebaya memiliki kesamaan, yakni sama-sama alumni Liga Primer Indonesia (LPI).

Hingga kini, baik manajemen Persebaya, Persema maupun Bachdim belum memberikan statement terkait gosip ini. Bachdim sendiri saat ini dipanggil Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena dianggap mangkir dari Timnas U-23.[sya/kun]

Senin, 17 Oktober 2011

Persebaya Bersikukuh Tampil di IPL


Senin, 17 Oktober 2011 , 05:50:00
SURABAYA - Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Itulah prinsip yang dipegang Persebaya Surabaya menghadapi karut-marut kompetisi dan kondisi internal tim jelang laga perdana 17 Nopember nanti.

Tim tetap berlatih selayaknya menghadapi musim kompetisi di level tertinggi tanah air. "Kami tetap komit dengan apapun keputusan PSSI. JIka memang IPL (Indonesia Preimer League) yang menjadi kompetisi resmi, kami bermain di sana," kata Llano Mahadhika, CEO PT Pengelola Persebaya.

Bahkan, Llano tak menggubris jika calon lawan di laga perdana itu masih tanda tanya. Ya, manajer Persela Lamongan bersikukuh tak ambil bagian pada IPL musim ini. Tim besutan Miroslav Janu itu memilih untuk tetap bermain pada ISL di bawah naungan PT Liga Indonesia.

Malah Llano mempertanyakan 14 dan 10 klub yang diklaim mengikuti ISL dan IPL. "Tim-tim yang ikut golongan 10 dan 14 harus ditelusuri benar-benar, agar tak muncul angka hanya karena saling klaim," terang pria yang pernah menjabat sebagai manajer lisensi PT Liga Indonesia itu.

Nyatanya, pada hari yang berbeda muncul perbandingan yang berbeda pula. Itu setelah Semen Padang dan Persib Bandung yang terdaftar sebagai golongan 14 tetap bermain di laga pembuka lalu. Sehingga klub yang diklaim tetap mendukung ISL sebanyak 12 dan sisanya di kubu IPL.

PT Pengelola Persebaya juga tak peduli dengan persoalan badan legal Persebaya. Sampai saat ini, menurut Llano, Persebaya masih didanai konsorsium untuk membiayai operasinal klub. Dari belanja pemain dan pelatih sampai biaya uji coba. Anggaran yang disiapkan lebih hemat Rp 5 miliar dibandingkan dana yang diajukan CEO PT Persebaya Indonesia Cholid Goromah. Menurut Llano penghematan itu sebagai imbas regulasi PSSI yang menetapkan kewajiban pembatasan anggaran klub kontestan IPL.

Memang dana total itu belum semua ada di tangan, namun Llano optimistis jika Persebaya tak akan kekurangan sampai kompetisi berakhir. Malah dia menjamin jika dana tersedia sampai lima tahun ke depan.

Justru para pemilik saham yang terlihat belum siap menghadapi kompetisi. Direktur utama PT Mitra Muda Inti Berlian Diar Kusuma Putra mengatakan jika sampai kemarin belum ada kesepakatan bulat menyangkut masa depan Persebaya. Anggaran setahun belum dibicarakan. Malah nominal dana awal yang harus disetorkan masing-masing pihak juga belum dibicarakan sama sekali. Untuk operasional tim, Diar memasrahkan sepenuhnya kepada PT Pengelola Persebaya.

"Teruskan saja kerja PT Pengeloa Persebaya. Sementara, di antara kami pemilik saham juga sudah mulai mengerucut untuk membicarakan tim. Cholid yang bertanggung jawab untuk tim dan sponsor," tukas dia. (vem)

Minggu, 16 Oktober 2011

Persebaya 1927 Tampung Pemain LPI


VIVAnews - Persebaya 1927 tampaknya akan menjadi klub penampung pemain-pemain eks Liga Primer Indonesia.  Pelatih Persebaya 1927, Divaldo Alves mengakui pemilihan pemain dari LPI lantaran sudah tahu kualitasnya.
Meski proses merger dengan Persebaya versi Divisi Utama masih menyimpan kerikil, Andik Virmansyah dan kawan-kawan dinilai paling siap mengarungi kompetisi musim 2011/2012. Salah satu faktor kesiapan adalah materi yang minim perubahan dan masuknya bintang-bintang klub eks LPI yang sudah bubar.

Dari empat legiun asing lalu, Andrew Barisic (striker/Australia) dan Otavio Dutra (bek/Brasil) yang dipertahankan. Sedangkan  gelandang serang John Tarkpor serta Majkl Cvetkovski belum diketahui statusnya namun besar kemungkinan akan dilepas.

Untuk mengisi tempat mereka, Persebaya 1927 mendatangkan pemain eks LPI yakni Mario Karlovic (Minangkabau FC) dan Alexandre da Silva Mariano alias Amaral. Kedua pemain gres tersebut berstatus marquee player di klub sebelumnya. 

Meski tidak membenarkan, pelatih Divaldo Alves mengakui memilih pemain dari LPI lantaran sudah tahu kualitasnya. Apalagi Alves sebelumnya juga menukangi Minangkabau FC, salah satu klub LPI yang kini merger dengan Persik Kediri.
"Daripada susah seleksi lagi dengan waktu yang mepet, lebih baik ambil pemain yang sudah siap,"kata pelatih asal Portugal itu.

Selain pemain asing, amunisi lokal pun kental dengan aroma LPI. Dua pilar Persema, Teguh Angga dan Suroso diberi kesempatan khusus ikut seleksi. "Soal dua pemain itu, statusnya masih seleksi. Tapi peluangnya sangat besar karena tim memang butuh tambahan di lini depan,” tambah Alves.

Nasib pemain-pemain LPI di Persebaya memang lebih mujur. Bahkan manajemen klub memberi perlakuan khusus kepada Amaral. Meski belum pernah bergabung dalam latihan, mantan gelandang Manado United itu sudah didaftarkan ke PSSI. 

"Persebaya sudah memasukan Amaral dalam tim Persebaya yang akan ikut kompetisi. Kita tinggal menunggu kedatanganya saja. Dia menjadi pemain asing keemapt sekaligus terkahir bagi Persebaya,” Humas Persebaya, Surahman.
Laporan: Adi Yoga/Surabaya
• VIVAnews

Polisi Menduga Pengaruh Konflik Internal Persebaya

                                    Bonek Serbu Bonek


Surabaya - Motif penyerangan bonek suporter Persebaya yang dilakukan dari kubu pro merger terhadap kubu tolak merger, mengakibatkan dua orang luka bacok, diduga pengaruh konflik internal di tubuh Persebaya.

"Dari informasi yang kita dapat, dugaan sementara karena konflik internal Persebaya," kata Kapolsek Wonokromo AKP Christian L Tobing, Sabtu (15/10/2011).

Ia menegaskan, Polsek Wonokromo bersama Polrestabes Surabaya menyelidiki kasus penganiayaan tersebut. Diantaranya, memeriksa tujuh orang saksi dari satu orang saksi korban, 3 orang saksi dari bonek kubu tolak merger dan tiga orang saksi di lapangan.

Hingga kini, polisi belum menetapkan pelaku penyerangan dari kubu pro merger, serta melakukan pencarian barang bukti yang digunakan melakukan penganiayaan seperti senjata tajam jenis pisau.

"Senjata tajamnya jenisnya seperti pisau. Pelaku belum kita tangkap. Kita juga koordinasi dengan polrestabes, untuk bersama-sama mengungkap kasus ini," jelasnya.

Dugaan penyerbuan yang dilakukan bonek kubu pro merger karena konflik internal di tubuh Persebaya ini juga dibenarkan oleh sakah satu suporter bonek dari kubu tolak merger.

Ia menerangkan, sebelum kejadian itu, kubu pro merger sudah memberitahukan ke anggota untuk klarifikasi dan membahas masa depan Persebaya dan berkumpul di Taman Apsari.

"Tapi, arek-arek yang menolak merger, tidak ada yang mendatangi. Karena tidak ada yang datang, kemudian malam itu didatangi," ujar suporter tersebut yang enggan disebutkan identitasnya kepada detiksurabaya.com.

Dari ratusan bonek kubu pro merger yang mendatangi kubu tolak merger di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), ada salah satu dari kelompok pro merger berbincang-bincang dengan Dedi dari kubu tolak merger yang dikenal vokal.

Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (14/10/2011), tiba-tiba kubu pro merger melakukan penyerangan hingga menimbulkan korban luka bacok, Fredi warga Banyuurip dan Dedi warga Gunungsari dari kubu tolak merger.

"Siapa saja yang melakukan penyerangan, kita juga tahu semua. Kita berharap, laporan kita ditanggapi dan polisi usut sampai tuntas," jelasnya.

Selasa, 11 Oktober 2011

Persebaya Mulai Fokus Lawan Persela

VIVAnews - Konflik kepemilikan Persebaya masih dalam proses penyelesaian. Namun, kian dekatnya kick-off Liga Prima Indonesia membuat dua kubu meredam perseteruan dan memilih konsenstrasi persiapan tim.

Ini ditunjukkan dengan sikap Direktur Utama PT MMIB Diar Kusuma Putra yang menepis rumor kubunya minim persiapan dengan masuknya pemain Persebaya 1927 milik PT Persebaya Indonesia. Namun, Diar menilai akan ada konsekuensi yang harus ditanggung jika tetap main di Liga Prima.

"Bisa jadi, ada tim yang merasa berhak ikut kompetisi memilih tidak mau bermain ketika lawan Persebaya. Tapi untuk saat kini, biar sajalah, yang penting proses merger berjalan," cetusnya.

Di sisi lain, pelatih Divaldo Alves mendatangkan pemain seleksi lagi untuk memperkuat timnya. Terutama lini depan pasca cederanya striker Australia Andrew Barisic.

Eks bomber Persema Malang Jaya Teguh Angga yang sempat diisukan berlabuh ke Deltras Sidoarjo, terlihat ikut seleksi di Lapangan Persebaya, Senin 10 Oktober 2011. "Dua pemain Persema ikut seleksi hari ini, Jaya Teguh Angga dan Suroso. Mereka diberi kesempatan hingga akhir pekan. Tapi melihat kebutuhan tim, sepertinya Jaya yang lebih berpeluang," beber Alves.

Persebaya dalam jadwal yang dirilis CEO Liga Prima Indonesia Widjajanto, akan menghadapi Persela di Stadion Surajaya Lamongan pada 27 November 2011. Lamanya tenggang waktu dari kick off kompetisi membuat Alves punya kesempatan untuk memperbaiki kinerja pasukannya.

Kamis, Amaral Gabung Persebaya


Gabung tidaknya Amaral akhirnya menemui kejelasan. Pemain dengan nama lengkap. Alexandre da Silva Mariano bakal merapat ke Persebaya, Kamis (13/10).  Pria Brasil berusia 38 tahun dan berposisi sebagai gelandang ini akan menggenapi kuota pemain asing di skuad Bajul Ijo.

Saat ini, tim asuhan pelatih asal Portugal, Divaldo Alves sudah mengantoni tiga nama impor, yakni bek tangguh, Otavio Dutra, gelandang cerdik, Mario Karlovic dan striker Andrew Barisic. Dua nama terakhir sama-sama dari Australia.


"Amaral akan datang pekan ini. Saat ini dia masih mengurus administrasinya di Jakarta," kata Alves.

Hal senada juga disampaikan CEO PT Pengelola Persebaya, Llano Mahardika. "Insya Allah, Kamis dia bergabung dengan tim, sekarang Amaral masih di Jakarta,"

Amaral dan Mario menjadi pemain terakhir yang berbaju hijau khas Persebaya. Meski tergolong sudah tidak muda lagi, tapi dari segi pengalaman, pemain yang  pernah membela Manado United ini tak perlu digarukan.

Sebelum merumput di Indonesia, mantan punggawa Tim Nasional Brasil itu pernah membela tim-tim besar dan terkenal, seperti Parma, Benfica Fiorentina, Beşiktaş, Grêmio, Palmeiras, Corinthians, Vasco da Gama, Al-Ittihad hingga klub Australia, Perth Glory.

"Amaral, dia pernah main di Corinthians, Benfica, Fiorentina dan Parma. Pengalaman besar. Dia bisa bantu dan kasih pengalaman untuk pemain muda," yakin Divaldo. (gk-31)

Kamis, 06 Oktober 2011

Persebaya Bermarkas di Gelora 10 November


VIVAnews - Persebaya memastikan Stadion Gelora 10 November sebagai home base di kompetisi level I mendatang. Meski banyak catatan, terutama aspek infrastruktur, lokasi yang strategis menjadi pertimbangan utama.

Nah, kekurangan itu bakal menjadi sorotan utama tim verifikasi AFC yang dijadwalkan meninjau stadion, Kamis, 10 Oktober 2011. Setidaknya, ada dua poin yang butuh perhatian serius.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah penerangan dan fasilitas pendukung seperti minimnya lahan parkir. "Gelora Bung Tomo sebenarnya sangat layak. Namun akses kesana belum mendapat jaminan perbaikan dari pemerintah kota Surabaya. Karena itu, Gelora 10 November tetap kami ajukan sebagai stadion utama," kata media officer Persebaya, Ram Surahman.

Jadwa verifikasi sendiri sebenarnya berlangsung hari ini. Namun tim verifikasi yang terdiri dari Alisher Nikimbaev (Research & Assessment Manager), Avin Tee (Internal Audit Manager), Mahajan Vasudevan Nair (Sports Lawyer), Shahin Rahmani (Media), dan Benjamin Tan (Competition Manager) masih berada di Malang.


"Dengan segala kekurangan Tambaksari (nama lain Gelora 10 November), kami masih yakin ada peluang lolos," harap Ram.

Menurut dia, kedatangan kelima wakil AFC itu tidak hanya melakukan verifikasi stadion tapi juga empat  aspek lainnya yang menjadi syarat klub profesional. "Bagi Persebaya, hanya soal stadion saja yang jadi kendala. Lain-lainnya kami sudah siap," tegasnya.

Manajemen Persebaya sebelumnya sempat mendatangkan konsultan yang di sewa konsorsium Liga Primer Indonesia (LPI). Hendriyana dan Subramaniam E Rasamanickam didatangkan untuk mengantisipasi penilaian minus tim verifikasi.

Laporan: Adi Yoga/Surabaya
• VIVAnews

Selasa, 04 Oktober 2011

Persebaya Belum Juga Terang



 
OLAHRAGA - LIGA INDONESIA
Selasa, 04 Oktober 2011 , 04:24:00

SURABAYA - Komunikasi menjadi persoalan krusial pada dua manajemen Persebaya yang dipaksa menjadi satu. Nyatanya belum ada komunikasi intensif antara dua kubu yang berseteru setelah PSSI memutuskan nasib Persebaya tiga hari lalu.

Diar Kusuma Putra,  Direktur Utama PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) mengatakan belum juga diajak bicara menyangkut masa depan Persebaya. Termasuk penentuan tim yang akan berlaga di kompetisi musim depan. "Kami harus duduk satu meja lebih dahulu. Kami bicarakan bagaimana struktur organisasi sehingga lebih mudah membicarakan tim," kata Diar.

Bahkan, meskipun surat keputusan (SK) resmi belum diterima kedua kubu yang berselisih itu. Namun, menurut dia, komunikasi infirmal bisa dilakukan untuk mempersiapkan tim akrena musim kompetisi sudah di depan mata.

Belum adanya langkah lanjutan yang diambil kedua kubu itu malah kian meyakinkan Diar jika benang kusut di tubuh Persebaya belum terurai usai PSSI menggedok keputusan 1 Oktober lalu. Kondisi itu diperkuat adanya kenyataan usai sidang komite eksekutif (exco) dilaksanakan jika pihak Cholid tak menutupi ketakpuasan. "Lha wong waktu keluar dari pintu saja auranya panas," terang dia.

Diar menyesalkan jika pihak Cholid mengatasnamakan klub untuk menguasai Persebaya. Menurutnya pihak Wishnu pun didukung oleh sebagian klub dan itu tak bisa diabaikan begitu saja.

"Jika memang mereka adalah pemilik yang sebenarnya, kenapa ketika ada masalah justru tim ditinggalkan dan berlabuh ke tempat baru," kata pria yang juga pengusaha konstruksi tersebut.

Sementara itu Cholid belum memberikan keterangan lanjutan. Kabarnya dia merencanakan untuk mengumpulkan klub anggota di mess Persebaya hri ini (4/10).

Sebelumnya Cholid berniat tetap mempertahankan Persebaya besutan Divaldo Alves untuik tampil di kompetisi. Kesiapan tim menjadi salah satu lasan kuar. Selain itu banyak pemain ikon Persebaya. tim yang saat ini dilatih Divaldo Alves itu sudah berkumpul lama dan siap tanding.(vem)

Minggu, 02 Oktober 2011

PT.Baru untuk persebaya

 
 
 
OLAHRAGA - LIGA INDONESIA
Minggu, 02 Oktober 2011 , 11:31:00

SURABAYA- Problem dualisme di kubu internal Persebaya akhirnya menemukan klimaks. Itu setelah executive committee (exco) PSSI memberikan keputusan untuk di bentuk Perseroan Terbatas (PT) baru untuk menangani Persebaya saat berkomptisi.

"Hasil rapa exco pada Jumat    malam memutuskan demikian. Persebaya harus membentuk PT baru untuk. Komposisi pembagian sahamnya juga jelas, antara pihak investor dengan klub-klub internal," ujar La Nyalla Mattalitti, salah satu anggota exco PSSI kepada Jawa Pos, kemarin (1/10).

Menurut dia, dalam PT baru yang dibentuk tersebut, Saleh Ismail Mukadar dan kawan-kawan dari PT Persebaya Indonesia dan Diar Kusuma Putra dari PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) masing-masing menguasai 30 persen saham. Sementara 30 klub internal Pengkot PSSI Surabaya menguasai 40 persen perusahan.

"Alhamdulilah sudah ada solusi untuk Persebaya. Dan, bila ada salah satu yang menolak dengan keputusan itu, maka jatah penguasaan sahamnya akan diberikan kepada investor lain yang bersedia. Tapi, yang terpenting adalah Persebaya harus ikut dalam kompetisi," lanjut pria yang juga Ketua Pengprov PSSI Jatim ini.

Namun, Direktur Utama PT Persebaya Indonesia, Cholid Ghoromah membantah pernyataan Nyalla Mattalitti. Menurut Cholid, PT Persebaya Indonesia tidak terlibat dalam pembentukan PT baru tersebut.

"Merger bukan antara PT PI dan PT MMIB, melainkan, antara PT MMIB dan PT Pengelola Persebaya. PT Persebaya Indonesia tidak diutak-atik," tutur Cholid. Hanya saja, mantan asisten manager Deltras ini membenarkan komentar Nyalla tentang harus dibuatnnya PT baru bagi Persebaya.

Meskipun begitu, Cholid mengaku legawa dengan keputusan exco PSSI tersebut. Itu tidak lebih karena pihaknya sudah berjanji dihadapan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini untuk mengamini semua keputusan PSSI.

"Jadi, kami legawa dan menghormati semua apa yang telah diputuskan oleh PSSI terkait problem Persebaya. Apalagi, secara moril saya pribadi telah berjanji di hadapan Bu Risma (Walikota Surabaya, Red)," jelasnya.

Di bagian lain, Diar Kusuma Putra memilih tidak banyak komentar terkait pembagian komposisi saham tersebut. "Masih sebatas komposisi kepemilikian. Masalah pengelolaan Persebaya belum dibahas," singkatnya. (dik)