Sepanjang musim ini, Bonek tidak pernah berulah. Kekalahan di kandang diterima dengan besar hati. Hasil seri dengan Persis Solo dan PSM diterima dengan lapang dada. Ini sesuatu yang cukup membanggakan dan membuat hati damai.
Sayangnya, di tengah fenomena ini, provokasi terhadap Bonek semakin kuat saja. Sangat memprihatinkan, karena provokasi justru berasal dari Aremania yang selalu disebut-sebut sebagai suporter terbaik dan menuduh Bonek sebagai suporter Bodoh Nekat.
Kita tahu, lagu-lagu provokasi pertama justru muncul dari Aremania, saat pertandingan-pertandingan Arema ditayangkan televisi. Lagu-lagu seperti ‘Bonek jancuk dibunuh saja’ sangat jelas terdengar.
Bahkan dalam salah satu tayangan Anteve, saat dirijen Aremania ditanya soal lagu baru, dia menyanyikan syair lagu yang ujungnya penghinaan pada Bonek. Untunglah, pembawa acara Anteve memotongnya sehingga tak berlanjut.
Guest Book web www.bonek.org dipenuhi hujatan dari orang yang mengatasnamakan Aremania. Kalau ID internet dilacak, ketahuan juga memang ada yang berasal dari Malang.
Semua hujatan itu, kalau kita analisis, selalu menyebutkan dua hal: Aremania suporter terbaik dan Bonek tukang rusuh, dengan mengingatkan kejadian setahun silam.
Terus terang, saya tidak mengerti dengan apa yang diinginkan Aremania. Kampanye mereka soal suporter damai, satu negeri, sangat bertolak belakang dengan aksi-aksi mereka.
Mereka (semoga saja tidak semuanya) selalu menghujat tanpa henti, di saat suporter-suporter yang dulu bermusuhan dengan Bonek justru merapat dan mengulurkan jabat erat (fenomena the Jak dan Maczman). Bagaimana kampanye yang dilakukan Aremania bisa berjalan jika kelakuan Aremania sendiri bertentangan dengan kampanye itu?
Biarlah ranjang yang bergoyang yang menjawabnya.
Di lain pihak, Bonek sudah cukup bagus menanggapi semua provokasi tersebut. Dengan meniru lagu-lagu Aremania yang memojokkan Bonek dan mengganti liriknya dengan yang lirik yang memojokkan Aremania sendiri, itu tak ubahnya senjata makan tuan.
Tapi sekali lagi, Bonek tidak akan terpancing. Saya berharap Bonek jangan terpancing. Boleh menyanyi sekerasnya, karena nyanyian adalah suara jiwa, tapi JANGAN TERPROVOKASI. Peristiwa as** Semper janga terulang 30 Desember mendatang.
Biarlah Aremania yang tidak pernah membakar Gajayana tapi membakar stadion Wilis Madiun itu menghujat Bonek. Biarlah Aremania yang memukul pemain Persekabpas menghujat Bonek. Biarlah Aremania yang melempari stasiun Kediri dan Persikmania menghujat Bonek. Biarlah…
Bonek tidak berambisi menjadi yang terbaik. Gelar terbaik boleh kalian ambil dan bungkus. Bonek hanya ingin menjadi lebih baik, TANPA ATAU DENGAN PROVOKASI KALIAN SEMUA.
Saya ingat kata-kata salah satu Bonek di bonek.org. LEBIH BAIK JADI MANTAN PENJAHAT DARIPADA JADI MANTAN USTAD…
penulis adalah salah satu bonek cyber di jakarta
bravo sepak bola indonesiaku
bravo green force
Tidak ada komentar:
Posting Komentar