Panpel Siap Gelar Laga tanpa Penonton
Sabtu, 07 April 2012 18:27:15 WIB
Reporter :
M. Syafaruddin
Surabaya (beritajatim.com)
- Ketua Panpel Persebaya, Sutrisno terus berusaha agar pertandingan
Persebaya lawan PSMS, Minggu (8/4/2012) besok sore di Stadion Gelora
Bung Tomo tetap berlangsung. Menurut Sutrisno, pihaknya tidak keberatan
apabila laga harus digelar tanpa penonton.
"Semua tahapan pertandingan sudah kita lakukan sesuai dengan manual.
Kami berharap hari H ada mukjizal dari Allah agar pertandingan tetap
ada," ucap Sutrisno kepada wartawan, Sabtu (7/4/2012) sore.
Sutrisno menjelaskankan, Senin (2/4/2012), Panpel Persebaya
mengirimkan surat nomor 127/PSBY-PPI/IV/2012 tentang permohonan bantuan
pengamanan pertandingan Persebaya Vs PSMS. Keesokan harinya, Selasa
(3/4/2012), Polrestabes mengirimkan surat nomor B/1586/IV/2012/Bagops
yang berisi pemberitahuan penundaan kegiatan pertandingan sepakbola.
Alasannya, selama bulan April 2012, personel Polrestabes
dikonsentrasikan pada pengamanan rencana aksi massa yang sewaktu-waktu
akan terjadi di wilayah Kota Surabaya. "Secara administrasi sudah lapor
ke LPIS hari Kamis," terang Sutrisno.
Sayangnya, setelah surat itu disampaikan ke LPIS (Liga Prima
Indonesia Sportindo), tidak ada tindak lanjut ke pihak PSMS. "Kami hanya
mendengar selentingan saja. Kami tidak mau berspekulasi, jadi kami
tetap ke Surabaya," Manajer PSMS, Doli Sinomba Siregar. PSMS sendiri
tiba di Surabaya, Jumat (6/4/2012)
Berdasarkan hasil technical meeting, Persebaya dan PSMS sepakat
menunggu hingga, Minggu besok. Pihak PSMS sendiri tak masalah walau
akhirnya harus bermain malam. "Kami juga sudah menyampaikan ke
kepolisian, kalau memang dianggap genting, kami siap tanpa penonton.
Kami sudah sampaikan secara lisan. Tapi semua kewenangan di Polres,"
terang Sutrisno.
"Kita tidak memperkirakan pertandingan bakal ditolak. Sebab selama
ini selalu kondusif," imbuhnya. Jika pada akhirnya pertandingan tidak
bisa digelar, Sutrisno menyerahkan sepenuhnya ke LPIS. "Soal status
pertandingan seperti apa, kita serahkan ke LPIS, Biar Jakarta yang
memutuskan," tutup pria paruh baya ini.[sya/kun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar