Minggu, 09 Januari 2011

Izin Laga Macet, Persebaya LPI Siap Gugat Kapolda

  

Minggu, 9 Januari 2011 | 12:38 WIB
SURABAYA – Persatuan Sepakbola Surabaya (Persebaya) mengancam menggugat Kapolda Jatim Irjen Pol Badroddin Haiti bila izin pertandingannya di Liga Primer Indonesia (LPI) melawan Bandung FC, Senin (10/1) besok, tak keluar. Persebaya ‘LPI’ juga menolak mengubah nama klub menjadi Surabaya FC sesuai permintaan Kapolda agar izin bisa keluar.
Ancaman itu disampaikan Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, Saleh Ismail Mukadar, saat dihubungi Minggu (9/1) pagi tadi. ‘‘Meski besok Persebaya harus bertanding, saya akan gugat Kapolda ke pengadilan,” katanya dengan nada tinggi.
Soal alasannya menolak ganti nama klub menjadi Surabaya FC, Saleh mengatakan, penggunaan nama Persebaya sudah memiliki dokumen sah dan lengkap. Ia meminta Kapolda bersikap lebih objektif. ‘‘Kenapa Persebaya yang punya legalitas, jelas namanya, mau diganti. Malah ada yang tidak jelas dibiarkan.  Kapolda suruh sekolah hukum lagi,” cetusnya.
Kapolda Jatim Irjen Badrodin Haiti memang meminta tim Persebaya ‘LPI’ mengganti namanya menjadi Surabaya FC dalam menggelar kompetisi LPI di Stadion 10 Nopember besok. Hal itu disebabkan nama Persebaya sudah dipakai tim yang dimanajeri Wishnu Wardhana. Selain itu, nama Surabaya FC sudah pernah digunakan Persebaya ‘LPI’ saat menghadapi tim Indo-Holland.
Media Officer PT Persebaya Indonesia, Surachman, mengatakan, Kapolda menghubungi langsung soal permintaan ganti nama klub itu. Permintaan itu dipicu adanya dualisme tim Persebaya sejak beberapa bulan terakhir ini. Untuk musim ini, selain berlaga di kompetisi LPI, satu lagi nama Persebaya juga bertanding di kompetisi Divisi Utama. Adanya dua tim itu merupakan dampak dari konflik dualisme kepemimpinan Pengurus Cabang PSSI Suarabaya antara Saleh Mukadar dengan Wishnu Wardhana.
Nama PT Persebaya Indonesia yang akan berlaga di kompetisi LPI, kata Surachman, telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Bahkan dokumen pembentukan PT Persebaya Indonesia juga telah terdaftar di PSSI ketika Persebaya mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia musim lalu.
Ia tak habis pikir dengan kebijakan Polda Jatim yang tidak memberikan izin keamanan kepada Persebaya LPI, sementara Persebaya Divisi Utama bisa mendapatkan izin menjalani pertandingan di Surabaya. ‘‘ Seharusnya mereka adil jika memang alasannya mengani dualisme persebaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Pudji Astuti dihubungi Minggu pagi tadi menyatakan, pihaknya masih tetap belum mengelaurkan izin pertandingan Persebaya ‘LPI’ melawan Bandung FC. ‘‘Konfirm terakhir td malam msh belum…,’’ ujarnya via pesan pendek.
Konflik PSSI Surabaya sendiri sebenarnya telah berakhir dengan digelarnya musyawarah cabang luar biasa pada awal Desember 2010, namun dualisme Persebaya sudah telanjur berjalan. m19, m3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar