Minggu, 19 Desember 2010

Menangkap Eksistensi Bonek lewat Kamera



by radits on March 14, 2010
Malam minggu sepertinya menjadi saat-saat yang selalu dinanti akhir-akhir ini. Maklum, kesibukan di hari kerja benar-benar menghalangi keinginan nongkrong saya di hari biasa seperti saat kuliah dulu (hehe, rada curhat…). Seperti biasanya malam minggu menjadi saat yang tepat bertemu kawan sembari mengunjungi tempat-tempat keramaian walaupan hanya sekedar makan siang atau beli camilan.
Wah, kok sepertinya lead posting ini ga nyambung ya sama judulnya, hehe begini ceritanya….
Setalah merasa cukup lama nongkrong di daerah masjid terbesar di Surabaya, kami berniat untuk kembali ke rumah. Nah, dalam perjalanan (lewat jalan bundaran waru) jalanan terasa padat karena banyak anak-anak muda yang “seperti” dari nonton bola berhamburan di jalanan, berkelompok, seperi kebingungan mencari tumpangan untuk pulang.
Sebenarnya menyaksikan aksi anak-anak muda yang selalu bangga disebut bonek ini sudah hal yang biasa. Ada yang jalan kaki dari Sidoarjo ke Surabaya (ini kalo lagi apes mereka ga dapet tumpangan truk atau mobil pick up), ada yang naek motor berkelompok (sepertinya selalu berusaha menguasai jalan), ada yang memaksa truk sampah memberi tumpangan (ini yang konyol, hehehe…), pokoknya banyak hal aneh dan kadang lucu kalau kita mengamati aksi-aksi mereka.
Pemandangan itu mungkin mulai rutin kita saksikan saat weekend (sabtu atau minggu) sore hari di daerah markas Jawa Pos. Ya, setiap weekend selalu ada acara musik yang diadakan J-tv (saya belum tau dangdutan atau lagu pop Indonesia yang disuguhkan). Akhirnya meski hari kerja atau hari libur, jalanan daerah tersbut selalu padat tidak ada bedanya.
Tapi yang saya selalu ingin tanyakan kenapa mereka yang ingin mau nonton pagelaran musik tapi kok sama seperti saat mereka mau mendukung Persebaya. Bonek, adalah cara mereka menunjukkan eksitensi diri, dengan “kepala dangak” (kepala ke atas) mereka akan semakin bangga bila disebut sangat bonek. Semakin nekat, semakin minim bekal mereka (ga bawa duit), semakin bangga mereka apabila mereka sampai di rumah dengan selamat setelah mereka ber-bonek–ria.
Yang jelas, ada-ada saja yang mereka bisa lakukan untuk survive di jalanan kota tanpa bawa duit sama sekali. Mungkin ber-bonek-ria dan baju hijaunya semakin nge-tren setelah pendukung Persebaya bermasalah saat berangkat ke Bandung beberapa bulan yang lalu (sekedar info, akhirnya komdis menjatuhkan larangan 4 tahun untuk bonek mendukung laga tandang Persebaya).
Kemarin, seperti judul posting ini (walapun sedikit bombastis) saya sempat mendokumentasikan aksi mereka lewat kamera handphone. Namun sayangnya karena malam hari dan kurangnya cahaya yang dibuuhkan kamera, hasil jepretan blur dan gelap. Tapi apa boleh buat, memang tidak ada persiapan khusus untuk mendokemtasikan aksi-aksi mereka.
Berikut ini adalah foto-foto yang berhasil didapat:
Bonek beraksi di truk
Seperti dalam lingkaran merah tersebut, kita bisa lihat seorang bonek yang menumpang truk trailer (hihi, kaya cicak…)
bonek beraksi lagi
Nah, yang ini foto dari penampang samping… hehehe…
bonek saat berebut tumpangan
Kalo yang ini mereka baru dapet tumpangan…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar