Selasa, 11 Januari 2011

PERSEBAYA 1927 tetap yang di dukung BONEK

Selasa, 11 Januari 2011 | 11:26 WIB

SURABAYA-Sebagai pertandingan sepakbola hiburan karena belum diakui PSSI, laga Persebaya 1927 kontra Bandung FC di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) relative sukses. Di laga itu, Persebaya ‘Saleh’ tidak hanya membekuk lawannya dengan skor 2-1, juga mampu mendulang dukungan Bonekmania.

Animo para bonek di laga itu memang begitu tinggi. Itu terlihat dari semua tribun di stadion Tambaksari yang dipenuhi supporter beraksesoris dominan warna hijau. Ini juga tak lepas dari magnet bintang muda Persebaya Andik Vermansyah.

Ya, jika Persema mempunyai Irfan Bachdim sebagai bintang yang bisa penyedot penonton, sedangkan Persebaya tak kalah beruntung dengan menampilkan aksi Andik yang topang Taufik dan Mat Halil,--ketiganya sudah menjadi ikon klub berjuluk Bajul Ijo. Permainan punggawa Persebaya 1927 yang sebelumnya berganti nama Surabaya FC ketika berlaga Charity Games yang dominan bermain cepat dengan umpan-upang satu dua juga mampu menghibur para suporternya.

Pelatih Persebaya Aji Santoso mengaku puasa dengan aksi anak asuh di pertandingan yang ditonton sekitar 19.000 bonek. “Wasit telah memimpin pertandingan dengan baik. Hal itu yang membuat pertandingan berlangsung menarik untuk dilihat, kedua tim juga menyuguhkan permainan dengan tempo tinggi,” katanya.

Dia menambahkan, sikap wasit M Taufik yang tegas mampu membuat pertandingan menjadi menarik dan enak ditonton. Ketegasan wasit terbukti dari banyak kartu kuning yang diberikan kepada pemain-pemain Bandung FC selama pertandingan, yang banyak melakukan permainan keras.

Kemenangan Persebaya 1927 ini bekat gol dicetak Rendi Irawan, dan satu gol lagi dicetak Andik Vermansyah. Hanya saha hasil evaliasi, pihaknya melihat permainan timnya tetap lemah di barisan depan.

Ini karena strikernya yang dimilikinya saat ini, yaitu I Made Wirahadi dan Miko Ardiyanto bukan bertipikal penyerang murni. “Saya harap manajemen segera mendatang pemain benar-benar berposisi sebagai striker murni. Dia haus gol saat berada di daerah lawan,” ujarnya.

Sementera itu, pelatih Bandung FC Nandar Iskandar mengatakan kekalahan timnya karena terlalu memberi ruang kepada pemain Persebaya 1927, sehingga Mat Halil dkk bisa bermain leluasa. “Kami lengah, sehingga Persebaya 1927 bisa membobol pertahanan kami,” katanya. m3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar