Kamis, 16 Desember 2010

catatan saleh mukadar ketulusan untuk persebaya

Mahalnya ketulusan bagi Persebaya

Sejak awal memegang Persebaya pada awal tahun 2008 niat saya bulat bahwa harus ada sebuah sistem yang membuat Persebaya bisa eksis sebagai sebuah klub yg mandiri,kuat dan profesional,karenanya ketika harus memilih antara menjadi ketua umum KONI Surabaya dengan ketua umum Persebaya saya memilih melepas KONI karena sistem yg saya bangun di KONI telah berjalan dengan cukup bagus.Tekad kita untuk memandirikan Persebaya telah langsung kita coba ditahun itu juga dengan mengurusi Persebaya tana campur tangan APBD,tapi fakta yg terjadi saya,pak Bambang DH dan ak Kholid harus bertengkar dgn istri masing2 karena barang berharga milik istri atau anakpun harus kita korbankan demi Persebaya.Ketika Persebaya sukses lolos ke ISL ditahun 2009  pak Bambang DH sebagai walikota tidak lagi ingin menderita sebagaimana yg terjadi pada 2008 ketika dia harus menjual mobil kesayangan anaknya untuk gaji Persebaya,maka diusahakanlah tambahan APBD untuk Persebaya di ISL musim kompetisi 2009/2010 dan apa yang terjadi sepanjang tahun itu hingga dualisme Pengcab PSSI dan dualisme Persebaya saya kira semua mengikuti dan paham betapa luar biasa kita digoda untuk melepaskan tanggung jawab atas Persebaya atau membuang jauh2 niat memandirikan Persebaya atau yang sering dibisiki teman2 "buat apa sampeyan berkorban begitu besar,jual saja Persebaya ke Investor ambil kembali duit sampeyan toh tidak ada yg bisa menuntut sampeyan baik di hadapan hukum maupun dihadapan Allah",toh itu semua duit sampeyan" ?.
Bisikan atau berbagai godaan yg datang bertubi tubi lewat Nurdin Halid,Haruna Sumitro,Wisnu Wardana maupun Wastomi dkk sebenarnya memberikan saya banyak kesempatan dan alasan untuk melepas tanggung jawab atas Persebaya atau minimal menjual sebagian saham Persebaya untuk mebayar utang2 saya bagi Persebaya ke pihak ketiga,tapi semuanya tidak saya lakukan karena niat dan tekad diawal bahwa PERSEBAYA ADALAH HARAPAN,KEBANGGAAN DAN HIBURAN RAKYAT KECIL BUKAN SAJA SURABAYA TAPI DI SEANTERO INDONESIA,KARENANYA PERSEBAYA HARUS JADI KLUB YANG BESAR,MANDIRI DAN PROFESIONAL,YANG BISA MEMBANGGAKAN DAN MENGHIBUR MEREKA YANG MENCINTAINYA,DAN UNTUK ITU SECUILPUN PERSEBAYA TIDAK BOLEH BERUBAH,PINDAH ATAU MENJADI MILIK PRIBADI SIAPAPUN.Niat dan tekad tersebut sungguh sangat berat kita jalani dan kita bersyukur bahwa kita telah cukup jauh  melangkah melewati berbagai rintangan untuk membawa Persebaya sebagaimana yg kita inginkan tersebut yakni dengan selesainya dualisme Pengcab PSSI Surabaya serta lebih kendornya saya mempersoalkan sebuah team dari luar kota yang membawa nama Persebaya.Ketika keadaan sudah mulai tenang kembali kita digoda dengan sebuah surat dari Walikota Surabaya tertanggal 10 Desember 2010 namun baru saya terima 14 Desember yang intinya meminta Persebaya meninggal mesnya paling lambat 31 Desember karena menurut walikota tanah dan gedung yang menjadi aset pemkot akan dipakai buat kepentingan yang lain.Ketika membaca surat tsb teman2 kembali mengingatkan saya betapa Persebaya yang biasanya nyusu APBD menggunakan aset tanah dan stadion dengan gratis selama ini telah kita rubah menjadi tidak lagi menyusu APBD bahkan kita telah mengajukan permohonan untuk menyewa tanah yang kita pakai untuk membangun mes dan lapangan latihan Persebaya,mestinya pemkot memberikan penghargaan kepada kita atau kalau Pemkot mau kita juga sudah menawarkan untuk masuk dan mengambil alih seluruh saham Persebaya di PT.Persebaya Indonesia ??."Kalau kerja keras dan pengorbanan pak Saleh selama ini masih saja dierlakukan seperti ini buat apa masih terus bertahan ngurusi Persebaya ?" .Bagi saya surat walikota tsb adalah bagian dari ujian ketulusan untuk niat baik kita terhadap Persebaya apakah kita masih terus bertahan dengan niat awal ataukah menyimpang dari niat tersebut.Langkah kita sudah jelas bukan saja perubahan kearah yang lebih baik  buat Persebaya tapi juga bagi perbaikan persepak bolaan secara Nasional,karenanya kita tetap mohon doa dan dan dukungan dari semua pencinta Persebaya juga pencinta sepak bola tanah air agar hati dan niat kita tetap tidak berubah walau rintangan apapun yang menghadang PERSEBAYA DAN LPI TETAP MELANGKAH BAGI KEMANDIRIAN DAN PROFESIONALISME SEPAK BOLA NEGRI INI.Saleh Ismail Mukadar,Ketua Umum Persebaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar