Rabu, 26 Januari 2011

Masih Sulit Berdamai

Rabu, 26 Januari 2011 | 10:59 WIB
SURABAYA-Pertikaian Bonek, supporter Persebaya 1927 dengan LA Mania, suporter  Persela sulit bisa diredam dalam jangka pendek. Jatuhnya korban jiwa dari dua kubu telah melahirkan dendam yang membara, meski juga diharapkan Gubernur segera turun tangan untuk mendamaikannya.
Demikian diungkapkan Ahmad Syahroni, pengurus elemen kelompok Bonek dari BIN 031 menanggapi memanasnya situasi pacsa bentrok Bonek Vs LA Mania, Rabu (26/1) pagi tadi. “Saya tidak yakin dalam waktu dekat antara Bonek dan LA Mania akan bisa berdamai,” ujarnya.
Seperti diketahui, pertikaian dua kelompok supporter itu terjadi pada Sabtu (22/1) lalu. Berawal ketika massa bonek menumpang kereta api menuju Tangerang untuk mendukung  Persebaya 1927 kontra Tangerang Wolves. Ketika memasuki daerah Lamongan, mereka terlibat pertikaian dengan supporter LA Mania.
Dalam insiden itu mengakibatkan jatuh korban jiwa dari dua kubu. Dari kubu Bonek, telah kehilangan Albert Rio Perdana, yang terjatuh di pekalongan. Sedangkan korban dari kubu LA Mania, adalah Gilang Andika yang tewas akibat dikeroyok Bonek. Kasusnya kini ditangani Polres Lamongan dengan mengamankan dua bonek yang diduga sebagai penganiaya korban.
Pasca insiden, situasi terus memanas. Massa LA Mania tak hanya mensweepeng kereta api, juga bus dan mobil pribadi berplat L yang melaju dari arah barat ke timur. Terkait masalah itu, banyak pihak berharap Gubernur Soekarwo maupun Kapolda Jatim Irjen Badrodin Haiti, segera turun tangan mendamaikan dua kubu.
Ahmad Syahroni menyesalkan insiden itu. Pihaknya juga menyakini perdamaian antar dua kubu masih sulit diwujudkan dalam waktu singkat. “Sepertinya perasaan itu dendam antar kedua kelompok suporter tersebut, sudah tidak dapat dihapus. Ini memang sangat kita sesalkan,” ujarnya. “Padahal kedua kelompok suporter ini sama-sama berasal dari Jatim dan selama ini tidak pernah terlibat pertikaian,” tambah Roni, yang menunggu rencana Gubernur Jatim, Soekarwo mendamaikan dua kubu tersebut.
Sementara itu, kubu Persebaya 1927 langsung memberikan santunan kepada keluarga Albert Rio Perdana, bonek korban pertikaian itu. Santunan diberikan langsung di rumah orangtua Rio oleh Manajer Persebaya 1927 1927, Edu Harijanto, Selasa (25/1) kemarin. “Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi pertikaian antar supporter. Sehingga tak ada lagi korban lagi seperti dialami Albert Rio,” ujar Edu Harijantio.
Khusnan, orangtua  Rio tak ingin ada dendam di antara dua kubu. “Saya tidak ingin menyalahkan siapapun dalam meninggalnya putra kami. Kami juga telah ikhlas menerimanya,” katanya. m3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar