Minggu, 29 Mei 2011

Bonek Minta Agum Tidak Takut dengan FIFA



(detiksurabaya/Imam Wahyudiyanta)
Surabaya - Suporter fanatik Persebaya 1927 merespon keberangkatan Ketua Komite Normalisasi (KN) ke Swiss. Mereka berharap Agum Gumelar menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan tidak takut dengan apapun keputusan FIFA.

"Persebaya tidak takut dengan sanksi apapun," kata koordinator aksi, Andi Peci, kepada wartawan di depan Hotel Majapahit, Surabaya, Minggu (29/5/2011).

Jika pun nantinya disanksi, kata Andi, akan menjadi tugas seluruh insan persepakbolaan Indonesia untuk menata ulang dunia persepakbolaan Indonesia yang memang sudah carut marut.

Selain meminta agar Agum tidak menjadi pengecut di depan FIFA, Andi juga menyerukan agar suporter seluruh Indonesia tidak takut dengan ancaman informasi yang tidak benar. Ditambahkan Andi, ancaman tersebut datang dari pihak-pihak yang menginginkan status quo.

Berangkat dari gedung kesenian Cak Durasim di Jalan Genteng Kali, puluhan bonek itu melakukan aksi di dua tempat. Pertama mereka melakukan aksi di depan Siola dan yang kedua di depan Hotel Majapahit.

Puluhan bonek juga membawa spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan "Demi Revolusi PSSI, Tidak Takut Sanksi", "Agum Nurdin Podo Gobloke", "Tolak Status Quo", dan "Sanksi Adalah Prestasi".

"Kenapa di Siola, karena di situ ada patung pejuang membawa bambu runcing sebagai simbol keberanian. Dan kenapa di Hotel Majaphit, karena hotel ini pernah menjadi saksi sejarah keberanian perjuangan warga Surabaya," tambah Andi.

Dalam aksi tersebut para bonek berorasi, bernyanyi dan mengucapkan ikrar setia. Para bonek juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil menghadap dan memberi hormat kepada salah satu bendera yang terpancang di tiang Hotel Majapahit.


(iwd/bdh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar