Minggu, 16 Oktober 2011

Polisi Menduga Pengaruh Konflik Internal Persebaya

                                    Bonek Serbu Bonek


Surabaya - Motif penyerangan bonek suporter Persebaya yang dilakukan dari kubu pro merger terhadap kubu tolak merger, mengakibatkan dua orang luka bacok, diduga pengaruh konflik internal di tubuh Persebaya.

"Dari informasi yang kita dapat, dugaan sementara karena konflik internal Persebaya," kata Kapolsek Wonokromo AKP Christian L Tobing, Sabtu (15/10/2011).

Ia menegaskan, Polsek Wonokromo bersama Polrestabes Surabaya menyelidiki kasus penganiayaan tersebut. Diantaranya, memeriksa tujuh orang saksi dari satu orang saksi korban, 3 orang saksi dari bonek kubu tolak merger dan tiga orang saksi di lapangan.

Hingga kini, polisi belum menetapkan pelaku penyerangan dari kubu pro merger, serta melakukan pencarian barang bukti yang digunakan melakukan penganiayaan seperti senjata tajam jenis pisau.

"Senjata tajamnya jenisnya seperti pisau. Pelaku belum kita tangkap. Kita juga koordinasi dengan polrestabes, untuk bersama-sama mengungkap kasus ini," jelasnya.

Dugaan penyerbuan yang dilakukan bonek kubu pro merger karena konflik internal di tubuh Persebaya ini juga dibenarkan oleh sakah satu suporter bonek dari kubu tolak merger.

Ia menerangkan, sebelum kejadian itu, kubu pro merger sudah memberitahukan ke anggota untuk klarifikasi dan membahas masa depan Persebaya dan berkumpul di Taman Apsari.

"Tapi, arek-arek yang menolak merger, tidak ada yang mendatangi. Karena tidak ada yang datang, kemudian malam itu didatangi," ujar suporter tersebut yang enggan disebutkan identitasnya kepada detiksurabaya.com.

Dari ratusan bonek kubu pro merger yang mendatangi kubu tolak merger di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), ada salah satu dari kelompok pro merger berbincang-bincang dengan Dedi dari kubu tolak merger yang dikenal vokal.

Kemudian, sekitar pukul 22.00 WIB, Jumat (14/10/2011), tiba-tiba kubu pro merger melakukan penyerangan hingga menimbulkan korban luka bacok, Fredi warga Banyuurip dan Dedi warga Gunungsari dari kubu tolak merger.

"Siapa saja yang melakukan penyerangan, kita juga tahu semua. Kita berharap, laporan kita ditanggapi dan polisi usut sampai tuntas," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar