Kamis, 30 Desember 2010

daftar dosa dosa nurdin khalid dan pssi


- Ketua Umum PSSI yang seorang narapidana
- Menentang statuta FIFA pasal 33 yang berisi larangan untuk menjadi anggota organisasi sepak bola bagi orang yang pernah terjerat kasus kriminalitas.
- Menentang peringatan Presiden FIFA , Sepp Blatter, untuk segera mengganti Nurdin Halid.
- Bendahara PSSI terlibat kasus pembunuhan istrinya sendiri.
- Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, yang tidak tergantikan (dari jaman batu sampai komputer).
- Pengola PSSI daerah yang teguh membela Nurdin Halid demi mengincar uang korupsi.
- Praktis selama 7 tahun kepemimpinan Nurdin, tidak ada satu pun prestasi yang diukir oleh timnas.
- Pertama kali gagal lolos ke putaran final Piala Asia 2011
sejak tahun 1996.
- Timnas U-21 dikalahkan oleh Laos (tim terlemah di Asia Tenggara).
- Indonesia dicoret dari bidding tuan rumah PD 2022 (wajar, berhubung minim lapangan bola dengan kualitas pas-pasan).
- Regenerasi timnas sangat lambat.
- Prestasi timnas terus merosot.
- Peringkat timnas yang merosot tajam (terendah di Asia Tenggara setelah Laos).
- 10 besar top skorer di ISL adalah pemain asing.
- Kerusuhan hampir di setiap pertandingan yang tidak terkendali.
- Fairplay yang sangat rendah.
- Mentah2 menolak berbagai kebijakan FIFA.
- Kualitas berbagai fasilitas sepak bola yang sangat rendah (lapangan bola dsb.)
- Pencarian bakat dan bibit muda yang sangat minim.
- Maraknya pengaturan skor.
- Mafia wasit yang merajarela.
- Maraknya korupsi di badan PSSI.
- Permintaan untuk ikut serta dalam cabang sepak bola di Youth Olympic Games, di Singapura, ditolak, karena dianggap gagal membina bibit usia dini
Berikut yang tercatat :
1. Menggunakan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea.
2. Mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan memberikan promosi gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekabpas Pasuruan, Persema, Persijap dan Petrokimia Putra, PSPS, Pelita Jaya, dan Deltras.
3. Terindikasi terjadinya jual beli trofi sejak musim 2003 lantaran juara yang tampil punya kepentingan politik karena ketua atau manajer klub yang bersangkutan akan bertarung di Pilkada. Persik (2003), Persebaya (2004), Persipura (2006), Persik (2006), Sriwijaya FC (2007), Persipura (2008/2009).
4. Jebloknya prestasi timnas. Tiga kali gagal ke semifinal SEA Games yakni ntahun 2003, 2007, dan 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal, tapi PSSI ketika itu dipimpin Pjs Agusman Effendi (karena Nurdin Halid di balik jeruji penjara).
5. Membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada tahun 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
6. Tak jelasnya laporan keuangan terutama dana Goal Project dari FIFA yang diberikan setiap tahunnya.
7. Banyak terjadi suap dan makelar pertandingan. Bahkan, banyak yang melibatkan petinggi PSSI seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero.
8. Tak punya kekuatan untuk melobi Polisi sehingga sejumlah pertandingan sering tidak mendapatkan izin atau digelar tanpa penonton.
9. Satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi.
10. Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan-keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya sebagai Ketua Umum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar