Sabtu, 23 April 2011

persebaya 1927 sudah kantongi kelemahan PSM

Laga klasik bakal terjadi di pekan ke-16, Liga Primer Indonesia. PSM Makassar dijadwalkan menjamu Persebaya 1927, di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Minggu (24/4) malam. Paham kekuatan lawan, kedua tim bakal tampil jor-joran.
Partai sarat emosi. Sejak era perserikatan, kedua tim sudah menjadi musuh bebuyutan. Kendati perbedaan posisi kedua tim cukup jauh (Persebaya peringkat pertama, PSM peringkat sebelas-red), namun jaga gengsi adalah harga mati. 

Beruntung buat PSM memiliki empat mantan pemain Persebaya 1927. Mereka adalah kiper Deny Marsel, Satrio Syam, Supriyono, dan Andi Oddang. Pihak PSM mengaku sudah berdikusi dengan keempat pemain itu untuk mendalami kekuatan dan kelemahan Persebaya 1927.

"Sebenarnya, bisa dikatakan kami sudah mengantongi kelemahan Persebaya 1927 dan tahu bagaimana cara menghadapinya. Pelatihan jelang laga juga sudah dilakukan untuk menangkal kekuatan lawan. Tinggal bagaimana implementasinya di lapangan," kata asisten pelatih PSM, Liestiadi, kemarin.

Menurut Liestiadi, setiap main di kandang lawan, Persebaya 1927 selalu menerapkan strategi serangan balik.  Mereka bermain sabar sambil mempelajari kelemahan lawan. Begitu lawan lengah, pemain yang punya kecepatan seperti Andik Virmansyah, Rendi Irawan, dan John Tarkpor beraksi secara tiba-tiba.

"Serangan balik itulah yang berbahaya dari Persebaya. Selain itu, kendati kekuatan Persebaya berada di atas PSM, namun skuad PSM tidak boleh lengah sedikitpun. Tak ada kata kalah sebelum bertanding. Saya yakin kami mampu mengatasi Persebaya," ujar Liestihadi.

Persebaya memang punya kekuatan lebih. Di belakang, mereka punya duet stopper Otavio Dutra dan Michael Cvetkovski yang sulit ditembus. Di tengah ada Taufik, John Tarkpor, dan Andik Vermansyah yang produktivitas golnya tak kalah dengan pemain penyerang. Sementara di depan ada I Made Wirahadi yang telah menabung enam gol, dan Andrew Barisic dengan koleksi empat golnya.

"Ya, itulah kenyataannya. Kita memang kalah kelas. Namun, kami tetap yakin bisa mengalahkan mereka. Dalam kondisi tak satupun pemain yang cedera, PSM siap tampil dengan formasi menyerang 4-2-5-1 atau 4-5-1,” pungkasnya.

Di kubu lawan, Aji Santoso mengaku, beruntung karena ada beberapa pemain Persebaya 1927 yang kini berbaju PSM. Kenyataan itu, membuat dirinya lebih mudah mempelajari kekuatan lawan. "Selain itu, para pemain jadi terlecut untuk membuktikan bahwa dirinya lebih baik ketimbang mereka," kata Aji.

Aji Santoso yakin, kalau Andik Vermansyah bisa main sesuai instruksi. Tim asal Kota Buaya itu, bakal tampil dengan ciri khas permainan pendek merapat, ngeyel, serta keras tapi tetap dalam koridor fair play.

Lebih jauh, Asisten Pelatih timnas U-23 itu berharap timnya tidak sampai kehilangan ciri khas permainannya selama ini. "Bersama asisten pelatih, saya sudah kerja keras untuk mengembalikan karakter Persebaya 1927 seperti era perserikatan dulu. Di LPI ini, perlahan ciri khas Persebaya sudah terlihat. Warnanya sudah ada. Sayang kalau sampai luntur kembali," pungkas Aji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar