Senin, 02 Mei 2011

Direktur Persebaya 1927 Abaikan Tuntutan Bonek

SURABAYA--MICOM: Direktur PT Pengelola Persebaya Indonesia Llano Mahardika, menolak tuntutan dari kelompok pendukung Persebaya 1927 yang akrab disapa bonek agar dirinya mundur.

Dihubungi wartawan di Surabaya, Minggu (1/5), Llano mengatakan tuntutan bonek terlalu berlebihan dan tidak beralasan, karena sejauh ini kinerja tim Persebaya 1927 di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) sudah bagus. "Kinerja tim sudah bagus, lalu apa alasannya menuntut saya untuk mundur," kata mantan pejabat PT Liga Indonesia itu.

Sebelumnya, ratusan suporter Persebaya 1927 melakukan aksi demo selepas menyaksikan laga timnya melawan Persibo Bojonegoro di Surabaya, Sabtu (30/4), untuk menuntut Llano Mahardika mundur dari jabatan Direktur PT PPI.

Alasan utama yang mendasari tuntutan bonek adalah rencana Llano Mahardika membentuk kelompok suporter baru yang dianggap bisa memecah belah elemen suporter yang ada sekarang. Bahkan, rencana pembentukan wadah suporter baru itu sudah ditolak oleh seluruh perwakilan elemen suporter saat pertemuan beberapa hari lalu.

Masalah lain yang menjadi kekecewaan bonek adalah sikap manajemen Persebaya 1927 yang menolak memberikan potongan harga tiket pertandingan, khususnya untuk elemen suporter. Saat demo di Mes Persebaya itu, perwakilan manajemen dan panpel Persebaya menjanjikan akan mempertemukan bonek dengan Llano Mahardika pada Senin (2/5).

"Saya tidak bisa memenuhi keinginan untuk bertemu perwakilan suporter, karena jadwal kerja saya cukup padat hingga Rabu (4/5)," kata Llano.

Terkait pembentukan elemen suporter, ia mengatakan bonekmania salah persepsi karena rencana itu tidak pernah ada. "Kami hanya akan buat wadah suporter agar ke depannya bisa lebih baik dan tertib. Itu saja, bukan membentuk elemen suporter baru," tambahnya.

Llano Mahardika juga menambahkan harga tiket yang diberlakukan untuk kompetisi LPI, tidak jauh beda dibanding saat Persebaya berlaga di kompetisi Liga Indonesia.

Sementara itu, salah satu perwakilan suporter Ita Siti Nasyiah mengatakan tuntutan terhadap Llano Mahardika untuk mundur dari Persebaya tidak bisa ditawar lagi. "Kalau Llano tidak bersedia mundur, kami akan laporkan dia ke Pak Arifin Panigoro selaku penggagas LPI," katanya. (Ant/OL-2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar